Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

UGM Ungkap Kasmudjo Bukan Sembarang Asisten Dosen, Rismon yang Dilaporkan Jokowi Murka: Belajar Dia

Universitas Gadjah Mada (UGM) angkat bicara soal perjalanan karier Ir Kasmudjo. Rismon pelapor ijazah Jokowi malah murka.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Instagram Jokowi - Youtube Balige Academy
MASALAH IJAZAH JOKOWI - Ir Kasmudjo rupanya bukan dosen pembimbing skripsi Jokowi saat kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM). Namun ia bukan sembarang asisten dosen. Rismon Sianipar sebut penipuan. 

Ia menjelaskan pemimbing akademik biasanya bertugas melakukan pengawasan proses studi mahasiswa selama kuliah.

Hanya saja Sigit Sunarta tak bisa memastikan sejak kapan Kasmudjo menjadi pembimbing akademik Jokowi.

"Kami masih cek kembali," katanya.

Berdasar data riwayat hidup dari Fakultas Kehutanan, Kasmudjo terakhir tercatat sebagai Lektor Kepala dengan jabatan struktural sebagai Kepala Laboratorium Hasil Hutan Non Kayu.

Ia masuk dalam kategori dosen golongan Pembina Utama Muda.

Kasmudjo mulai pensiun pada 1 Desember 2014.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Jokowi yang mengatakan bahwa Kasmudjo sebagai kepala laboratorium.

"Beliau ini yang memegang penuh di labnya sama di teorinya mengenai struktur dan sifat kayu. Beliau jagonya," kata Jokowi.

Baca juga: Alasan Ijazah Asli Jokowi Disimpan Bareskrim Polri, Polda Metro Jaya Ungkap Hanya Terima Fotokopinya

Sementara Rismon Sianipar, terlapor laporan Jokowi di Polda Metro Jaya menegaskan Joko Widodo dan Kasmudjo telah melakukan penipuan.

Pasalnya Jokowi pernah bercerita bahwa Kasmudjo merupakan pembimbing skripsinya.

"Akhirnya kotak pandora terbuka bahwa Kasmudjo saat itu masih asisten dosen. Yang ngikuti dosen senior. Boro-boro jadi pembimbing skrispsi. Dia masih ngekor kemana dosen senior, saat ngajar dia duduk lah, masih dosen belajar dia," kata Rismon Sianipar.

Oleh sebab itulah Rismon menuduh Jokowi dan Kasmudjo telah melakukan penipuan.

Ia mengatakan mestinya Bareskrim Polri menangkap keduanya.

"Apalagi pembimbing skripsi ya gak mungkin, harus dosen senior. Inilah penipu akut Joko Widodo. Harusnya Bareksrim menangkap langsung dia sudah menipu ratusan juta orang. Kalau polisi profesional harusnya Jokowi sebagai presiden yang menipu ratusan juta orang ditangkap karena dia jelas menipu," katanya.

Di sisi lain, penasihat Ahli Kapolri, Aryanto Sutadi, memberikan pesan terkait kasus ijazah mantan Presiden Jokowi.

Pertama, ia meminta agar pihak kepolisian terbuka saat menyampaikan keterangan mengenai progres penyelidikan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved