Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pedagang Sayur Takut Hingga Lewat Jalan Lain usai Viral Video Keranda Goyang, Warga Sampai Patroli

Jalan di depan area pemakaman dalam video tersebut, merupakan penghubung ke sejumlah desa di wilayah Kecamatan Ajung dan Tempurejo Jember.

Editor: Torik Aqua
TribunJatim.com/Imam Nawawi
TAKUT - Lokasi keranda di area Pemakaman Umum Dusun Krajan Desa/Kecamatan Jenggawah Jember, Jawa Timur, Jumat (17/5/2025) Keranda ini yang dikabarkan bergoyang sendiri. Pedagang sayur sampai takut melintas. Ketua RT dan polisi turun tangan. 

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Viral sebuah video keranda jenazah bergoyang di area pemakaman membuat warga resah.

Diketahui, lokasi video tersebut berada di area pemakaman Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Jenggawah, Jember, Jawa Timur.

Video tersebut berdurasi 10 detik, tersebar di sejumlah platform media sosial.

Berdasarkan video viral, keranda itu bergoyang-goyang sendiri ketika malam hari di tengah pemakaman.

Baca juga: Ternyata Bapak dari Sulasmi Juga Larang Keranda Jenazah Lewat Samping Rumah, Anak Mulyoto Baru Lahir

Muhammad Rahman, warga dusun setempat mengaku resah dengan video keranda jenazah goyang tersebut.

Hal itu membuat mereka tidak berani melintas di jalan depan pemakaman.

"Gara-gara video itu, warga sini resah, karena jalan di area pemakaman kalau malam agak gelap," ujarnya, Sabtu (17/5/2025).

Menurutnya, jalan di depan area pemakaman dalam video tersebut, merupakan penghubung ke sejumlah desa di wilayah Kecamatan Ajung dan Tempurejo Jember.

"Gara-gara video tambah membuat resah warga," ucap Rahman.

Rahman meyakini video keranda goyang tersebut adalah bohong, dan sengaja dibuat para konten kreator.

Sebab sejak tahun 1988 ia tinggal di sekitar pemakaman, tidak ada kejadian aneh apapun.

"Tidak pernah ada kejadian aneh seperti itu, mana ada keranda jenazah sampai goyang-goyang seperti itu, bahkan sampai terpental-pental," imbuhnya.

Baca juga: 32 Ribu Orang Jadi Anggota Grup Facebook Fantasi Sedarah Viral, Bejat Ada Ayah terhadap Anaknya

Akibat video tersebut, Rahman mengungkapkan, warga setempat meningkatkan patroli di sekitar pemakaman saat malam hari.

"Patroli tiap malam bahkan sampai sembunyi-sembunyi memastikan lokasi keranda itu. Kami yakin video itu sengaja dibuat konten, kalau ada yang lewat atau orang iseng buat konten lagi, kami tangkap," tambahnya.

Sementara itu, Ketua RT setempat, Mochammad Busri mengaku telah berkoordinasi dengan Polsek Jenggawah Jember, untuk mendalami adanya video keranda bergoyang itu.

"Kemarin Pak Rinto (Kanit Reskrim Polsek Jenggawah) sudah berkoordinasi untuk menangkap pelaku pembuat video itu," tambahnya.

Mengingat, kata Busri, video itu mengakibatkan warga setempat ketakutan, bahkan pedagang keliling tidak berani melintasi jalan di depan pemakaman tersebut.

"Ibu-ibu mlijo (pedagang sayur keliling) sampai mengaku takut kalau mau lewat di lokasi makam itu. Malah milih jalan lainnya. Padahal mereka kan tiap pagi sebelum subuh, sudah harus kulakan (berdagang, red) sayur untuk keliling," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Jenggawah, AKP Eko Basuki Teguh mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan kabar yang belum terkonfirmasi, agar tidak memperluas kepanikan publik.

"Juga jangan menjadi penyebar berita yang belum tentu kebenarannya. Ditelaah dulu, kalau memang benar baru disebarluaskan. Masyarakat jangan khawatir, kami selalu patroli 24 jam," pungkasnya.

Kisah viral keranda lainnya: Guru pulang, lihat keranda dikira sudah meninggal

Seorang guru menjadi perbincangan di lingkungan tempat tinggalnya, Desa Air Itam, Kecamatan Penukal, Kabupaten PALI, Sumatera Selatan.

Guru SD bernama Rudi Mahli (42) tersebut sempat menggegerkan warga karena dikira sudah meninggal dunia.

Bahkan warga sampai berdatangan untuk melayat.

Baca juga: Komsatun Nelangsa Sedari Kecil Hirup Bau Busuk, Ceceran Sampah Sering Jatuh dari Truk Pengangkut

Ternyata bukan tanpa sebab guru di SDN 1 Penukal tersebut dikabarkan meninggal dunia oleh keluarganya.

Kabar tersebut dilayangkan keluarga yang mendampingi guru SD ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis.

Keluarga membawanya ke rumah sakit yang berada di Prabumulih pada Rabu (9/4/2025).

Saat itu Rudi dalam kondisi sakit.

Berdasarkan keterangan yang didapat, dari Ashar Ceong seorang warga setempat menjelaskan saat itu Rudi dibawa menggunakan mobil ambulans.

Ketika itu guru SD ini dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans, namun di tengah jalan kondisinya memprihatinkan.

Bahkan Rudi Mahli sudah terlihat pucat tak sadarkan diri seperti orang yang sudah tak bernyawa.

Berdasarkan keterangan yang didapat dari seorang warga setempat, Ashar Ceong , saat itu Rudi Mahli dibawa menggunakan mobil ambulans.

"Ia dibawa menggunakan mobil ambulans karena sedang sakit maag serta nampak lemah. Ditemani oleh Won saudaranya dan Emak Rudi," kata Ashar Ceong pada Jumat (11/4/2025).

Saat dalam perjalanan sebelum sampai ke rumah sakit, ketika kendaraan melintas di wilayah Payu Putat Prabumulih, kondisi Rudi diketahui kian lemah hingga tak sadarkan diri.

Selain itu, badan Rudi pun pucat persis seperti orang meninggal.

Tampak ratusan warga Desa Air Itam, Kecamatan Penukal, Kabupaten PALI, Sumsel, memadati jalan menuju rumah Rudi Mahli, pria yang dikabarkan meninggal, pulang dengan tersenyum dan menyapa warga, Rabu (9/4/2025).
Tampak ratusan warga Desa Air Itam, Kecamatan Penukal, Kabupaten PALI, Sumsel, memadati jalan menuju rumah Rudi Mahli, pria yang dikabarkan meninggal, pulang dengan tersenyum dan menyapa warga, Rabu (9/4/2025). (Facebook/Rudi Mahli)

Sontak hal itu membuat keluarga yang mendampinginya panik.

Mereka menghubungi sanak saudaranya di Desa Air Itam dan mengatakan bahwa mereka putar balik untuk pulang.

"Melihat keadaan Rudi seperti itu, Emak Rudi histeris menangis di mobil."

"Kemudian Won saudara Rudi menelepon istrinya yang mengatakan, Rudi akan dibawa pulang lagi ke rumah, dia juga berkata ke Istrinya 'siapkelah umah' (siapkan rumah)," beber Ashar Ceong.

Pihak keluarga yang mengantar ke rumah sakit kemudian membawa Rudi pulang kembali ke rumahnya di Desa Air Itam.

Mendengar kabar duka ini, kediaman Rudi pun dipenuhi warga yang berduyun-duyun datang.

Bahkan keluarga mereka yang berada di luar Sumsel pun telah dikabari dan telah dalam perjalanan pulang ke Air Itam karena mendengar kabar bahwa Rudi meninggal dunia.

Namun ketika mobil ambulans dalam perjalanan pulang ke rumah, saat melintas di daerah Betung Abab, Rudi yang dikira keluarga sudah meninggal kemudian tersadar.

"Eeh, taunye dalam perjalanan mewe Rudi nuju ke Ritam, di daerah Betung Abab, Rudi ngulang idup atau masih hidup, belum meninggal," ujar Ashar Ceong lalu tertawa.

Baca juga: Pantas Copot Kepsek, Bupati Marah Dedi Mulyadi Bikin Aturan Siswa Berbaju Lebaran: Tidak Toleransi

Sesampainya di rumah, tampak sambil tersenyum, Rudi turun dari ambulans kemudian berjalan menuju rumahnya sambil menyapa ratusan warga.

Dia juga tampak menyalami warga yang memadati lokasi tersebut.

Kejadian yang mirip drama prank yang kerap ada di media sosial ini pun membuat kehebohan bagi warga Desa Air Itam.

Dikarenakan Rudi yang dikabarkan meninggal ternyata hidup lagi dan pulang dalam keadaan sadar.

Kabar duka itu pun berubah menjadi tawa bahagia, para warga berharap Rudi selalu sehat dan panjang umur.

Serta kejadian serupa tak terulang lagi di masa mendatang.

Rudi sendiri tak menyangka kejadian tersebut bisa membuat kehebohan.

Ia mengaku kaget mendapati orang-orang mengira dirinya sudah meninggal.

Tak hanya terkejut melihat ratusan pelayat, Rudi juga syok saat mendapati keranda untuk dirinya sudah berada di depan rumah.

"Pas datang dan turun dari mobil di balai desa dekat rumah saya, kaget banget melihat orang ramai."

"Bahkan sudah ada yang menyiapkan ringga-ringga (keranda jenazah) dan ambulans desa ,dikira saya meninggal dunia," ungkap Rudi.

Ia memohon maaf karena membuat panik dan membuat heboh warga.

Rudi juga menuliskan di akun Facebook pribadinya bahwa kondisi kesehatannya sudah mulai membaik.

Tak lupa Rudi mengucapkan terima kasih atas doa seluruh keluarga, teman, dan para tetangga.

"Alhamdulillah sudah membaik, makasih doanya, seluruh keluargaku, kawanku, dan tetanggaku," tulis Rudi pada akun Facebook miliknya.

Rudi Mahli guru SD di Kabupaten PALI yang menghebohkan warga karena dikabarkan meninggal dunia, namun ternyata pulang dalam kondisi hidup di Sumatera Selatan, Rabu (9/4/2025).
Tampak ratusan warga Desa Air Itam, Kecamatan Penukal, Kabupaten PALI, Sumsel, memadati jalan menuju rumah Rudi Mahli, pria yang dikabarkan meninggal, pulang dengan tersenyum dan menyapa warga, Rabu (9/4/2025). (Facebook/Rudi Mahli)

Terbaru, Rudi kini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Siti Fatimah Palembang.

Kabar tersebut didapat Sripoku.com dari kerabatnya bernama Arpinto yang ikut mengantarkan Rudi berobat ke RS Fatimah Palembang.

"Betul, saat ini lagi di Palembang, saudara kami Rudi sedang dirawat RS Siti Fatimah. Alhamdulillah kondisi beliau terus membaik," ungkap Arpinto ketika dihubungi, Jumat (11/4/2025).

Arpinto juga mengatakan, Rudi berangkat untuk berobat ke RS Fatimah Palembang pada Kamis (10/4/2025) subuh kemarin.

"Hari Rabunya kan saudara kami ini mau berobat ke Prabumulih, kemudian dibawa lagi pulang ke rumah, karena dikabarkan meninggal lalu hidup lagi, dan membuat heboh."

"Keesokan harinya Kamis subuh, kami membawanya lagi untuk berobat ke RS Fatimah Palembang, karena memang saudara kami dalam kondisi sakit, dan saat ini masih menjalani perawatan," ujarnya.

Arpinto mengatakan, Rudi mengalami permasalahan kesehatan pada lambungnya, sehingga membuat kondisi kesehatannya menurun.

"Kalau untuk saat ini lambung, Namun hasil USG semalam belum keluar, jadi kita belum tahu pasti sakit apa," ujarnya.

Arpinto juga membenarkan kalau keseharian Rudi ini berprofesi sebagai guru di SDN 1 Penukal yang berstatus PPPK (ASN).

"Statusnya PPPK (ASN) guru di SD, kami berharap saudara kami ini bisa lekas sembuh, dan bisa beraktivitas mengajar kembali di sekolah kembali," tutupnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved