Berita Viral
Sosok Pejabat yang Pakai Uang Negara Bayar Buzzer Dibongkar Dedi Mulyadi, Pakar Apresiasi Sikap KDM
Dedi Mulyadi belakangan menyoroti pejabat daerah yang membayar buzzer dan influencer memakai uang negara.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Dedi menyebut framing itu dilakukan oleh media dan buzzer atau pendengung.
“Pertanyaannya, buzzer dan media mem-framing saya itu dibayar sama siapa? Bayarnya pakai uang pribadi atau uang negara?" tanya Dedi.
Baca juga: Sosok Dedi Mulyadi Ditakuti Anak-anak Gegara Barak Militer, Sang Gubernur Malah Senang: Bagus Dong
Sementara itu, beberapa waktu lalu pakar komunikasi politik Universitas Indonesia Effy Z. Rusfian mengungkapkan pendapatnya mengenai tindakan Dedi.
Menurut Effy, dia sudah memperhatikan perilaku Dedi, termasuk sepak terjangnya lewat media-media sosial.
"Di situ kita melihat, menurut pendapat saya, Kang Dedi ini tidak melakukan yang namanya disebut pencitraan," kata Effy Z Rusfian dalam tayangan Youtube TV One, Rabu, (9/4/2025).
Effy menyatakan yang dilakukan Dedi adalah political branding yang dibentuk melalui interaksi sosial antara KDM dan masyarakat.
"Yang dilakukan (KDM) adalah political branding lewat political impression management, itu dibentuk dengan interaksi-interaksi sosial," kata Effy.
Dia mengatakan bahwa dalam hal ini gebrakan memang dibutuhkan.
"Yang diperlukan adalah sebenarnya monitoring, evaluasi, karena kalau kita membiarkan sesuatu perlakuan atau suatu tindakan dari pejabat publik yang tidak ada evaluasinya, apakah kita mau seperti kejadian yang berulang kali yang buruk-buruk terus," kata Effy.
"Jadi singkatnya menurut saya, political branding dari Kang Dedi itu saya harus akui, saya apresiasi bener ya," katanya.
Hal itu, kata Effy, juga dilihat dari rekam jejak Dedi mungkin sejak sebelum menjadi Gubernur Jawa Barat.
"Karena dilihat dari track record-nya, bagaimana dia berinteraksi dengan masyarakat sekitar, bukan hanya sekadar studi banding," ungkap Effy.

Belakangan Dedi Mulyadi juga menjawab sindiran yang dialamatkan padanya dari anggota DPRD.
Diketahui, sindiran itu dilontarkan anggota DPRD saat Rapat Paripurna, Jumat (16/5/2025).
Dedi menilai DPRD Jabar bersikap tak seperti seharusnya.
Kisah Sulasmi Nenek Hidup Sebatang Kara Tak Pernah Dapat Bansos, Rumah Penuh Sampah |
![]() |
---|
Tangis Ayah Ungkap Affan Rela Putus Sekolah Demi Jadi Tumpuan Keluarga: Dia Orangnya Penurut |
![]() |
---|
Jumlah Massa Demo 25 dan 28 Agustus yang Ditahan Polisi Kata Komnas HAM, Ratusan Korban Luka-luka |
![]() |
---|
Jeritan Pilu Ibunda Affan ke Anies yang Melayat, Minta Keadilan Ditegakkan: Hukum Seberat-beratnya |
![]() |
---|
Aksi Berani Ibu-ibu Jilbab Pink Hadapi Barisan Brimob Sambil Bawa Bendera, Tak Gentar Meski Hujan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.