Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Bagi-bagi Uang Rp25 Juta ke Siswa dari Barak Militer yang Jadi Petugas Upacara, KDM Ungkap Sumbernya

Dedi mengaku bahwa ia memang selalu ditanya dari mana bisa mengeluarkan uang banyak untuk diberikan ke warga.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/FREDERIKUS TUTO KE SOROMAKING
SUMBER UANG KDM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, setelah diwawancarai KOMPAS.com dalam Program Gaspol, Jakarta, Rabu (19/2/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Seperti diketahui, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sering membagi-bagikan uang saat bertemu dengan warganya.

Dedi Mulyadi pun menceritakan bagaimana dia bisa mengeluarkan uang begitu banyak untuk dibagi-bagikan.

Ia pun blak-blakan soal asal muasal uang yang kerap dia bagikan kepada warga.

Hal itu diungkapkannya ketika dia berpidato akan memberikan uang Rp25 juta kepada masing-masing petugas upacara.

Diketahui, petugas upacara tersebut merupakan siswa bermasalah yang dididik di barak militer.

Mereka turut dilatih menjadi pengibar bendera.

Tepat di Hari Kebangkitan Nasional, para siswa ini menjadi pengibar bendera di lapangan Gedung Sate Bandung.

Tidak hanya di acara tersebut, Dedi juga berencana akan membawa anak-anak yang dilatih di barak militer untuk menjadi petugas upacara di HUT RI nanti.

"Kalian semua jadi petugas upacara Agustusan nanti, jadi tidak usah repot lagi, ternyata bisa," kata Dedi Mulyadi saat berpidato, mengutip KOMPAS TV, Selasa (20/5/2025).

Kemudian Dedi menyampaikan kepada para petugas upacara dari para siswa ini, bahwa dia akan memberikan bonus.

Seketika para tamu dan peserta upacara bergemuruh dan bertepuk tangan mendengar hal itu.

Karena Dedi akan memberikan uang sebesar Rp25 juta untuk petugas upacara dari siswa yang dilatih di barak militer tersebut.

"Hari ini kalian bisa bahagia, saya kasih bonus untuk petugas upacara dari Dodik ini Rp25 juta untuk dibawa pulang ke rumahnya masing-masing," ucap Dedi direspons gemuruh.

Untuk petugas lainnya pun, kata Dedi, juga tetap kebagian.

Baca juga: Alasan Siswa SD Buat Video Lewati Jalan Berlumpur sambil Kalungkan Sepatu, Ternyata Direkam Pamannya

"Dapat uang saku, makan enak, tidur nyenyak, berubah mental, bajunya bagus, pulang dapat bonus, gratis lagi," kata Dedi.

"Dan tentunya untuk petugas yang lainnya juga kita siapkan Rp 25 juta," sambung pria yang kerap disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) ini.

Kemudian Dedi menceritakan kenapa dia bisa mengeluarkan uang begitu banyak untuk diberikan sebagai bonus.

Seperti berasal dari mana sebenarnya uang yang KDM keluarkan tersebut.

KDM pun blak-blakan soal asal muasal uang yang kerap dia bagikan kepada warga.

"Nanti ditanya lagi, itu duit dari mana? Ladang (hasil) ngonten!" tegas KDM, seperti dilansir dari TribunnewsBogor.com.

Dedi mengaku bahwa dia memang selalu ditanya dari mana ia bisa mengeluarkan uang banyak untuk diberikan ke warga.

Namun jawabannya adalah berasal dari konten video yang dia buat.

"Saya selalu ditanya, duitnya dari mana? Ngonten!" ucap Dedi.

Dedi pun tak peduli jika dirinya disebut sebagai Gubernur Konten.

"Disebut Gubernur Konten, lebih baik jadi Gubernur Konten punya duit diberikan kepada rakyat, daripada gubernur molor," ucap KDM. 

"Daripada gubernur tidur, gubernur protokoler, gubernur ingin dihargai, gubernur menghabiskan anggaran jalan-jalan ke luar negeri, teu hayang teuing aing (enggak mau saya)," ungkap Dedi Mulyadi.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, direspons gemuruh ketika dia berpidato menyebut akan memberikan uang Rp25 juta kepada masing-masing petugas upacara, Selasa (20/5/2025).
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, direspons gemuruh ketika dia berpidato menyebut akan memberikan uang Rp25 juta kepada masing-masing petugas upacara, Selasa (20/5/2025). (YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

Di sisi lain, tak hanya Dedi Mulyadi yang disebut sebagai Gubernur Konten, julukan serupa juga diberikan netizen kepada Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan.

Helmi Hasan disebut-sebut sebagai Gubernur TikTok karena kerap berkomunikasi di media sosial TikTok.

Bukan tanpa alasan, Helmi Hasan memang cukup aktif di akun media sosial TikToknya, @helmi_hasan.

Atas kebiasannya ngonten di TikTok, Helmi Hasan pun kena rujak netizen.

Ia disebut meniru gaya Dedi Mulyadi yang selama ini dikenal sering membuat konten di media sosial soal program-programnya.

Mirip Dedi Mulyadi, Helmi Hasan kerap membagikan aktivitasnya di media sosial seolah ingin membangun citra pemimpin yang dekat dengan masyarakat.

Tak hanya membuat konten dan gaya berkomunikasi, Helmi Hasan juga meniru beberapa kebijakan Dedi Mulyadi lainnya.

Di antaranya melarang siswa membawa kendaraan ke sekolah, libatkan TNI dan polisi untuk mendisiplinkan anak nakal, serta larangan wisuda sekolah.

Atas hal ini, tak sedikit warga yang menyampaikan kritik langsung melalui akun TikTok resmi milik Helmi Hasan.

Bahkan, sebagian menjulukinya sebagai Gubernur TikTok.

Di postingan terakhirnya, ia membuat konten bersama selebgram Willie Salim.

Menanggapi tudingan tersebut, Helmi tidak membantah.

Ia mengaku meniru kebijakan Dedi Mulyadi karena menilai banyak di antaranya yang inovatif dan layak diterapkan.

"Satu hal yang baik, kenapa tidak kita duplikasi. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, itu Gubernur inovatif, banyak gagasan-gagasannya yang positif," ujar Helmi kepada wartawan, Kamis (1/5/2025).

Baca juga: Bongkar Koper Isi Bumbu Pecel, Lulus Kecewa Keberangkatan Haji Ditunda Gegara Surat Syarikah

Salah satu kebijakan yang sedang dikaji untuk diterapkan di Bengkulu adalah larangan siswa membawa motor ke sekolah.

Menurut Helmi, kebijakan ini tak hanya bernilai edukatif, tetapi juga menyangkut keselamatan.

"Di Bengkulu, kebijakan itu sedang dikaji untuk diterapkan," ungkap dia, melansir Kompas.com.

Helmi menuturkan, gagasan tersebut muncul setelah kejadian tragis yang menimpa dua siswi.

"Ada dua siswi ke sekolah mengendarai motor tersenggol truk angkutan batubara, keduanya meninggal dunia," ujarnya khawatir.

Menurutnya, banyak siswa di Bengkulu yang berkendara tanpa SIM dan tidak mengenakan helm, yang tentu membahayakan.

Lebih jauh, ia menjelaskan manfaat dari berjalan kaki ke sekolah.

"Banyak sekali manfaatnya ketika anak sekolah jalan kaki, maka ia akan bangun lebih pagi, jauh lebih sehat, dan ada kebersamaan. Tidak ada jarak antara si miskin dan si kaya. Kita akan terapkan di Bengkulu," demikian Helmi.

SOSOK GUBERNUR - Sosok Gubernur Bengkulu Helmi Hasan (foto kiri) disebut meniru Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat. Helmi Hasan tidak membantah, puji sosok Dedi Mulyadi (foto kanan).
Sosok Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan (kiri), disebut meniru Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Helmi Hasan tidak membantah, puji sosok Dedi Mulyadi. (TribunBengkulu.com/Jiafni Rismawarni - YouTube/KANG DEDI MULYADI)

Sementara dalam unggahan akun Instagram @infobengkuluraya, Helmi Hasan mengaku membuat konten TikTok untuk bekerja dan mendengar suara masyarakat Bengkulu secara langsung.

Menurutnya, dengan menggunakan media sosial, bisa menekan anggaran untuk publikasi yang dulu digunakan Pemprov Bengkulu sebesar Rp51 miliar, kini hanya sekitar Rp5 miliar.

Dana efisiensi tersebut dialihkan untuk pembangunan infrastruktur, seperti pembangunan jalan.

"Dulu anggaran publikasi Rp51 miliar lebih. Nah sekarang kita drop, kita potong dan anggaran itu kita gunakan untuk bangun jalan," kata Helmi Hasan.

Dedi Mulyadi pun sempat menyinggung alasannya kerap membuat konten saat dirinya sedang menjalankan program.

Ia menyebut, upayanya untuk memvideokan kegiatan dapat menurunkan anggaran untuk beriklan.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved