Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Polisi Gadungan Tipu Polisi Asli

Polisi Gadungan Tipu Polisi Asli di Probolinggo, Modus Bisa Urus Mutasi, Kerugian Capai Ratusan Juta

Berbekal seragam pakaian dinas luar berlogo Korps Bhayangkara berpangkat AKP, Tersangka MS juga berhasil memperdaya anggota Polisi sungguhan

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
POLISI GADUNGAN DITANGKAP POLISI - Saat Tersangka MS diinterogasi Kapolsek Tegalsari Polrestabes Surabaya Kompol Rizki Santoso. Tersangka MS merupakan pelaku penipuan dan penggelapan berkedok sebagai Polisi gadungan berpangkat AKP. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemuda berinisial MS (22) perantauan asal Tangerang terpaksa ditangkap Anggota Polsek Tegalsari Polrestabes Surabaya, karena berlagak menjadi Polisi gadungan lalu menipu warga Surabaya dengan nilai kerugian ratusan juta rupiah. 

Bahkan, berbekal seragam pakaian dinas luar berlogo Korps Bhayangkara berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP), Tersangka MS juga berhasil memperdaya seorang anggota Polisi sungguhan yang berdinas di Mapolres Probolinggo. 

Ternyata, Tersangka MS menawarkan bantuan korban anggota Polisi tersebut untuk mengurus proses mutasi perpindahan tempat dinas baru yang lebih dekat dengan keluarganya di Mapolres Lamongan.

Namun, Tersangka MS meminta imbalan jasa abal-abalnya itu, dengan nominal uang sekitar belasan juta rupiah. 

Nah, korban Anggota Polisi sungguhan itu, belakangan mulai menyadari jikalau Tersangka MS merupakan Polisi Gadungan setelah dirinya tak kunjung memperoleh Surat Telegram Rahasia (STR) dari atasannya di Mapolres Probolinggo untuk kepindahannya ke Mapolres Lamongan, meskipun sudah merogoh kocek belasan juta rupiah. 

Baca juga: Cara Sadis Komplotan Polisi Gadungan Rampas Harta Warga Banyuwangi, Korban Sempat Disetrum

Menurut Kapolsek Tegalsari Polrestabes Surabaya Kompol Rizki Santoso, Tersangka MS yang berlagak sebagai Anggota Polisi dengan kepangkatan yang terbilang tinggi dan prestisius yakni AKP, membuat korban Anggota Polres Probolinggo, terperdaya. 

Apalagi, usia korban anggota polisi sungguhan itu, relatif lebih muda, bahkan secara kepangkatan jauh lebih rendah dari Tersangka MS. 

Ditambah lagi, Tersangka MS juga kerap mengaku sebagai anggota Polisi yang berdinas beberapa markas besar seperti Mabes Polri, Polda Metro Jaya, dan Ditreskrimsus Polda Jatim. 

Baca juga: Jengkel Investasi Kripto Gagal, Komplotan Polisi Gadungan Rampas Harta dan Siksa Warga Banyuwangi

Meskipun sudah menyerahkan uang seperti yang diminta Tersangka MS, nyatanya mutasi yang diinginkan korban tak kunjung terjadi.

Pada saat itulah, si korban menyadari jikalau ada yang tak beres dengan gelagat dari Tersangka MS. 

Hingga, akhirnya, kedok Polisi Gadungan yang dilakukan Tersangka MS terbongkar. Nyatanya, pemuda bertubuh kurus itu, cuma pekerja serabutan yang berlagak 'sok jago' mengaku-ngaku sebagai Polisi. 

Baca juga: Pantas Tamu Hotel Tak Berdaya Dirampok 4 Polisi Gadungan, Tawarkan Damai atau Dibawa ke Kantor

"Pelaku berjanji bisa memindahkan korban dari Polres Probolinggo ke Polres Lamongan. Namun, setelah uang diberikan, korban tak kunjung memperoleh mutasi sesuai keinginan," ujarnya dalam Konferensi Pers di Aula Mapolsek Tegalsari, Rabu (21/5/2025). 

Selain korban dari kalangan Polisi sungguhan; salah satu Anggota Polres Probolinggo.

Rizki mengungkapkan, kelakuan Tersangka MS berlagak sebagai Polisi gadungan juga sempat menargetkan korban dari kalangan masyarakat sipil biasa. 

Baca juga: Polisi Gadungan Modus Razia Narkoba, Malah Kunci Korbannya di Kamar, Ponsel dan Motor Dibawa Kabur

Korbannya kali ini adalah warga Wonokromo, Surabaya, berinisial ED (28). Tak lain dan tak bukan merupakan teman satu komunitas keagamaan di sebuah gereja Kota Surabaya. 

Lagi-lagi, berkedok sebagai Polisi yang berdinas di Mapolda Jatim dengan pangkat mentereng dan jabatan yang prestisius, membuat si korban terpedaya.

Tersangka MS mengaku dapat membantu menghubungkan ke sebuah kantor perbankan untuk menukarkan uang sekitar Rp135 juta menjadi pecahan uang tunai bernominal lebih kecil.

Baca juga: Akal Bulus Polisi Gadungan Raup Ratusan Juta Rupiah, Ayah Asuh Juga Kena Tipu, ada Dokumen Palsu BIN

Meskipun uang tunai ratusan juta itu sudah ditransfer ke nomor rekening pribadi, tapi keberadaan Tersangka MS tiba-tiba menghilang bak ditelan bumi. 

Rizki mengungkapkan, Tersangka MS sempat menukarkan uang sejumlah Rp40 juta dengan nominal pecahan lebih kecil, lalu menyerahkannya pada korban, seperti yang dijanjikan.

Namun, saat korban kembali meminta hasil penukaran uang tunai sisanya, Tersangka MS terus menerus berkelit, bahkan sempat berpindah lokasi tempat kosan untuk menghilangkan jejak. 

"Ternyata, setelah kami interogasi, uang tersebut sudah dihabiskan pelaku dan dipakai kebutuhan pribadi," jelasnya. 

Lalu, dari mana Tersangka MS memperoleh pakaian dinas Korps Bhayangkara berpangkat mentereng untuk menipu para korbannya, bahkan sampai membuat seorang Polisi sungguhan, terpedaya. 

Rizki mengungkapkan, Tersangka MS memperoleh pakaian dinas Polisi tersebut dengan cara membeli secara online melalui marketplace.

Bahkan ada pakaian seragam dinas yang dimodifikasikan melalui jasa permak dan tailor tersebar di Kota Surabaya.

"Bajunya banyak macam, ada yang baju Mabes Polri, Polda Metro Jaya, Polda Jatim; Reskrimsus," katanya. 

Tersangka MS memperoleh pengetahuan mengenai kepangkatan dan serba-serbi proses mutasi kedinasan Korps Bhayangkara selama ini, karena kerap ngobrol dan berteman dengan beberapa anggota Polri di tempat asalnya. 

"Dia sengaja mencari teman Polisi untuk membaca situasi, aturan dan hal-hal yang berkaitan dengan kepolisian. Bekal dari pertemanan itu, sehingga dia berani mencoba menjadi Polisi gadungan dan menipu para korbannya," pungkasnya. 

Sementara itu, Tersangka MS mengaku, jumlah korbannya, cuma dua orang. Warga sipil yang merupakan temannya sesama komunitas keagamaan, dengan kerugian puluhan juta rupiah, dan seorang anggota Polisi sungguhan yang berdinas di Mapolres Probolinggo dengan kerugian belasan juta rupiah. 

Ia juga berdalih Tersangka MS tidak pernah melakukan aksi penipuan di tempat tinggalnya kawasan Jakarta. Korban penipuannya itu cuma berada di Provinsi Jatim. 

Lalu, mengenai asal pakaian dinas Polri yang dimilikinya untuk menipu orang. Tersangka MS mengaku membelinya secara online melalui marketplace berbasis aplikasi. 

"Di Surabaya 2 tahun. Tinggal di Gubeng. Ngekos sendirian. Jumlah korban cuma 2 orang. Enggak ada korban lain di Jatim atau Jakarta. Baju bikin di Surabaya, beli online," ujar Tersangka MS saat diinterogasi Kompol Rizki Santoso.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved