Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Butuh Pengurukan Sekitar 2 Meter, Lahan Sekolah Rakyat di Tulungagung belum Disetujui Pusat

Rencana pembangunan Sekolah Rakyat di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, masih terkendala pengadaan lahan.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/David Yohanes
LAHAN SEKOLAH RAKYAT - Lahan persawahan di Desa Rejosari, Kecamatan Gondang, yang ditawarkan Pemkab Tulungagung, Jawa Timur untuk dijadikan Sekolah Rakyat, program Kementerian Sosial (Kemensos) RI. Lahan ini belum disetujui, karena butuh pengurukan 1-2 meter, dengan berpatokan pada ketinggian jalan, Kamis (29/5/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Rencana pembangunan Sekolah Rakyat di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, masih terkendala pengadaan lahan.

Sebab lahan yang diajukan Pemkab Tulungagung di sebelah barat SMPN 5 Tulungagung belum disetujui. 

Satu di antara alasannya, lahan persawahan ini posisinya terlalu rendah dari jalan.

“Rilis resmi dari Kementerian Sosial, karena itu adalah lahan sawah, elevasinya butuh 1-2 meter pengurukan,” jelas Kepala Dinas Sosial Tulungagung, Wahiyd Masrur, Kamis (29/5/2025).

Lanjutnya, dengan kondisi ini maka secara teknis perlu ada negosiasi terkait pengurukan.

Lebih spesifik, negosiasi ini untuk memastikan siapa nantinya yang harus melakukan pengurukan lahan. 

Sementara lahan yang disiapkan Pemkab Tulungagung seluas 7,1 hektare, sehingga biaya pengurukannya cukup besar. 

“Perlu dibicarakan dengan Kementerian Sosial dan Kementerian PUPR, selaku pelaksana pembangunan gedung Sekolah Rakyat,” sambung Wahiyd. 

Mantan Kepala Satpol PP ini mengatakan, sudah melaporkan situasi ini ke Bupati Tulungagung.

Sementara daerah lain yang mulai menjalankan Sekolah Rakyat, semua sudah punya gedung lama yang difungsikan.

Baca juga: Dukung Program Sekolah Rakyat, Erick Komala Minta Pelaksanaan di Jatim Harus Optimal

Dengan pemanfaatan ulang gedung lama, persiapan Sekolah Rakyat tinggal renovasi kecil, seperti pengecatan atau perbaikan atap.

“Renovasi tidak membutuhkan biaya besar, karena gedungnya sudah ada. Sementara Tulungagung belum ada arahan lebih lanjut,” tegas Wahiyd. 

Sebelumnya, Dinsos Tulungagung sempat menawarkan sejumlah sekolah yang sudah tidak difungsikan. 

Namun tawaran ini ditolak, karena keterbatasan lahan minimal yang disyaratkan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved