Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Remaja Hanyut di Sungai Brantas Blitar Ditemukan Tewas, Berjarak 24 Kilometer dari Titik Awal

Remaja 19 tahun yang hanyut di Sungai Brantas Blitar ditemukan tewas, berjarak sekitar 24 kilometer dari titik awal tenggelam.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com/Tim SAR
DITEMUKAN - Dava Nur Ilham (19), remaja asal Dusun Gendong, Desa Purworejo, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, yang hanyut di Sungai Brantas Blitar ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Kamis (29/5/2025). Jasad korban ditemukan tim SAR gabungan di Sungai Brantas masuk wilayah Kabupaten Tulungagung atau berjarak sekitar 24 kilometer dari titik awal diketahui hanyut dan tenggelam. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - M Dava Nur Ilham (19), remaja asal Dusun Gendong, Desa Purworejo, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, yang hanyut di Sungai Brantas Blitar ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Kamis (29/5/2025).

Jasad korban ditemukan tim SAR gabungan di Sungai Brantas masuk wilayah Kabupaten Tulungagung atau berjarak sekitar 24 kilometer dari titik awal diketahui hanyut dan tenggelam. 

Seperti diketahui, korban tenggelam saat berenang di Sungai Brantas, Dusun Gendong, Desa Purworejo, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Selasa (27/5/2025). 

"Setelah melakukan pencarian intensif selama tiga hari di Sungai Brantas, tim SAR gabungan berhasil menemukan korban hari ini pukul 11.40 WIB," kata Kasi Operasi dan Siaga Kantor SAR Kelas A Surabaya, Didit Arie Ristandy

Didit mengatakan, tim SAR gabungan menemukan korban sudah dalam kondisi meninggal dunia di lokasi yang berjarak sekitar 24 kilometer dari lokasi awal korban hanyut.

Setelah dievakuasi ke darat, jenazah korban dibawa ke RSUD dr Iskak Tulungagung untuk dilakukan visum dan indentifikasi.

Hasil identifikasi tim RSUD dr Iskak Tulungagung dan tim Inafis mengkonfirmasi jenazah yang dievakuasi tim SAR gabungan benar atas nama Dava warga Gendong, Desa Purworejo, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar. 

Baca juga: Hari Pertama Pencarian, Tim SAR Kerahkan 2 Perahu Karet Cari Korban Hanyut di Sungai Brantas Blitar

Didit menjelaskan, dalam proses pencarian korban, tim SAR gabungan mengerahkan dua unit perahu karet untuk penyisiran di Sungai Brantas.

Tim melakukan manuver perahu karet di beberapa lokasi yang bertujuan untuk menimbulkan gelombang air yang dapat mengangkat benda-benda yang ada di dasar sungai, termasuk korban yang diduga terjebak atau tersangkut di dalamnya.

Selain melakukan pencarian di sungai, tim SAR gabungan juga mengerahkan tim darat untuk melakukan pengamatan di beberapa titik yang ada di aliran Sungai Brantas.

Tim SAR gabungan juga menyebarluaskan informasi kejadian hanyutnya korban kepada warga yang beraktivitas di sungai. 

Hal ini bertujuan jika ada yang melihat korban, maka diharapkan untuk melaporkannya.

"Keberhasilan proses pencarian hingga evakuasi korban ini berkat kolaborasi yang baik lintas lembaga pemerintah, serta organisasi potensi SAR dan relawan di Kabupaten Blitar dan wilayah Malang Raya," ujarnya. 

Kepala Dusun Gendong, Desa Purworejo, Kecamatan Sanankulon, Sugeng Purnomo mengatakan, jasad yang ditemukan tim SAR gabungan di Sungai Brantas masuk wilayah Tulungagung memang benar Dava. 

Keluarga korban sudah mengecek dan memastikan jenazah tersebut Dava yang sebelumnya hanyut saat berenang di Sungai Brantas di Dusun Gendong, Desa Purworejo, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar

"Kaluarga sudah mengecek untuk memastikan jenazah tersebut. Keluarga memastikan jenazah itu Dava dan proses identifikasi sudah klir," katanya.

Kronologi

Kejadian bermula saat korban bersama tiga temannya mandi di Sungai Brantas.

Korban bersama tiga temannya berenang menyeberangi arus Sungai Brantas tanpa menggunakan alat pelampung.

Mereka berenang sudah bisa melalui arus dan sampai di ujung selatan sungai.

Kemudian, mereka hendak balik berenang ke utara sungai. 

Tiga teman korban sudah bisa sampai di tepi utara sungai.

Namun, di tengah sungai, korban berteriak minta tolong karena tidak kuat dan tidak bisa melewati arus yang deras.

Teman-teman korban sempat melihat korban dan berusaha menolong dengan berenang ke tengah sungai, tapi korban sudah tidak terlihat (tenggelam).

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved