Dapat Undangan Langsung dari Raja Salman, Gubernur Jatim Khofifah Pamit Tunaikan Ibadah Haji

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa akan berangkat menunaikan ibadah haji 2025/1446 H sebagai tamu undangan dari Khadimul Haramain Asy Syarifain, Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud. 

Bersama 40 warga Indonesia yang lain, Gubernur Khofifah dipilih sebagai tamu undangan untuk ibadah haji di Tanah Suci langsung dari Raja Salman. 

“Tentu itu kehormatan yang luar biasa bagi saya. Kami diberi dua seat, saya akan berangkat bersama anak saya Ali Mannagalli,” kata Gubernur Khofifah saat diwawancara di Posko SPMB di Kantor Dinas Pendidikan Jatim di Jagir Surabaya, Jumat (30/5/2025).

Mendapatkan jatah undangan dua seat, Gubernur Khofifah memilih untuk berangkat bersama putra bungsunya, Ali Mannagalli.

Siang ini, Gubernur Khofifah bertolak ke Jakarta untuk kemudian berangkat ke Tanah Suci nanti malam. 

“Insyaallah nanti malam saya berangkat. Maka saya pamit izin untuk menjalankan ibadah haji atas undangan Raja Salman,” ujar Khofifah.

Lebih lanjut Gubernur Jatim dua periode ini menegaskan, ia sempat mengikuti pelepasan keberangkatan seluruh rombongan calon jemaah haji atas undangan Raja Salman.

Pelepasan tersebut diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia. 

“Jadi sebetulnya saat ini rajanya adalah Raja Muhammad bin Salman. Tetapi bahwa undangan ini rupanya dari hartanya Raja Salman yang kemudian dijariahkan di 140 negara. Dan dari Indonesia ada 40 orang,” tegas Gubernur Khofifah.

Baca juga: Prevalensi Stunting Jatim Terbaik Pertama di Jawa, Gubernur Khofifah Komitmen Wujudkan Zero Stunting

Dari 40 orang tersebut, sebanyak 36 orang sudah berangkat pada tanggal 28 Mei 2025.

Sedangkan dirinya akan berangkat nanti malam.

“Insyaallah malam ini saya dan anak saya berangkat. Mohon doa semuanya, insyaallah juga doa terbaik untuk masyarakat Jawa Timur,” kata Gubernur Khofifah.

Ia pun menjanjikan akan mendoakan kebaikan seluruh warga Jatim di tempat-tempat mustajabah. Baik di Makkah, Madinah maupun Arafah.