Berita Viral
Nasib 3 Anak Dinodai Ayah Kandung, Putri Sulung Niat Akhiri Hidup Dengar Curhatan Adik: Putus Asa
Tabiat ayah nodai anaknya di Sumatera Utara (Sumut). Putri pertama sampai mau akhiri hidup. Ibu syok tak tahu apa-apa.
TRIBUNJATIM.COM - Pasib tiga kakak beradik di Dolok Perdamean, Simalungun, Sumatera Utara (Sumut).
Ia menjadi korban rudapaksa yang dilakukan oleh ayah kandungnya, TRT (41).
Bejat, perbuatan tak senonoh ini dilakukan TRT saat putrinya masih di bawah umur.
TRT tega melecehkan tiga putrinya secara bergilir.
Tak mampu melawan tabiat sang ayah, mereka saling curhat hingga mencoba bunuh diri.
Sosok ayah nodai anaknya ini pun banjir hujatan publik.
Kepala Bagian Operasional Reskrim Ipda Bilson Hutauruk mengungkapkan kronologi ayah di Dolok Pardamean perkosa 3 putrinya.
Ipda Bilson mengungkapkan kasus ini terbongkar setelah putri bungsu mengadu ke kakaknya yang sedang kuliah di Jakarta.
Sang adik cerita tentang peleehan seksual yang dialaminya.
Tak cuma itu, terungkap juga adiknya nomor dua ternyata juga mengalami hal yang sama.
Mendengar cerita adiknya tersebut, sang kakak merasa putus asa.
Ia kemudian mencoba mengakhiri hidupnya dengan menenggak racun.
Namun, upaya itu berhasil digagalkan oleh pihak keluarga.
Baca juga: Cari Ayah Kandung Sampai Batam, ABG Wonosobo Berakhir Ditemukan Telantar di Kalteng, Diusir Keluarga
"Anak tertua mencoba bunuh diri setelah dihubungi adiknya yang menceritakan bahwa dia juga menjadi korban pemerkosaan oleh ayah kandung mereka," ujar Ipda Bilson.
''Mengetahui hal ini, anak tertua merasa putus asa karena dia dan adiknya yang lain, anak tengah, juga ternyata menjadi korban," ujar Ipda Bilson.
Mendengar kejadian tersebut, kakek korban langsung mendatangi cucunya tersebut di Jakarta.
Saat itulah terungkap perbuatan pelaku berinisial TRT terhadap tiga putri kandungnya.
Ipda Bilson menuturkan, istri pelaku, yang juga ibu dari para korban, tidak mengetahui kejadian ini.
Ketiga korban tidak pernah bercerita kepada ibunya karena merasa takut dengan ancaman pelaku.
Selain itu, setiap kali perbuatan tersebut dilakukan, rumah dalam keadaan kosong.
Atas dasar kejadian ini, kakek korban berinisial JT membuat Laporan Polisi Nomor LP/B/196/V/2025/SPKT/Polres Simalungun/Polda Sumut pada 22 Mei 2025.
Dalam laporan itu, disebutkan korban utama adalah anak bungsu yang berusia 13 tahun.
Baca juga: Fakta Baru Kasus Siswi SMA Buang Bayi di Jember, Tes DNA Ungkap Identitas Ayah Kandung
Baca juga: Nasib Tahanan Wanita Diduga Korban Nafsu Bejat Aiptu LC, 3 Hari Dipaksa Melayani di Sel: Takut
Ipda Bilson menjelaskan tersangka TRT dipersangkakan melakukan tindak pidana Pasal 81 ayat (1) Jo ayat (3) dan/atau Pasal 82 ayat (2) UU RI No 17 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas UU RI No 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, terkait kekerasan seksual terhadap anak dengan ancaman hukuman yang berat.
"Polres Simalungun berkomitmen untuk memberikan perlindungan maksimal kepada korban dan memproses hukum tersangka sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya perlindungan terhadap anak-anak," katanya.
Informasi yang dihimpun, TRT memiliki empat anak yang terdiri dari tiga perempuan dan satu laki-laki.
Ipda Bilson menambahkan, korban R dan ayahnya tinggal satu rumah di Kecamatan Dolok Pardamean.

Dalam laporan yang diterima Polres Simalungun terungkap, bahwa R yang masih duduk di bangku SMP sudah dua kali dirudakpaksa oleh ayahnya.
Peristiwa pertama kali terjadi pada Juli 2023 di rumah pelaku dan korban.
Korban R sempat melawan, namun tak dihiraukan oleh pelaku.
Untuk kedua kalinya, TRT mencabuli putrinya R pada 8 April 2025 di tempat usaha kedai tuak miliknya.
Awalnya, pelaku mengajak R ke warung tuak untuk membersihkan rumput.
Setelah selesai korban beristirahat dan tertidur di kamar yang ada di warung tuak tersebut.
“Pelaku lalu masuk dan mengunci kamar. Korban sempat berteriak ‘Jangan, Pak’ sambil menendang kaki pelaku. Namun pelaku tidak menghiraukannya,” kata Ipda Bilson.
Ia mengatakan, perbuatan pelaku terungkap saat korban R menceritakan peristiwa itu kepada dua kakaknya.
Ternyata, kedua kakaknya juga mengalami nasib serupa, menjadi korban rudapaksa ayahnya.
Terungkap pula bahwa kedua kakak R mengalami peristiwa memilukan tersebut, saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
“(Korban) saat itu masih kelas 5 SD. Saat ini kakak korban sudah kuliah dan sudah bekerja, terungkapnya pas adiknya ini lapor sama kakaknya," kata Bilson.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
Berita Viral lainnya
2 Petani Dikubur Satu Lubang di Kebun Alpukat, Keluarga Nangis Sempat Lapor Hilang: Tidak Terbayang |
![]() |
---|
Pelajar Terekam CCTV Bermesraan di Minimarket, Kepsek Ungkap Siswa Sudah Keluar dari Sekolah |
![]() |
---|
Curhat Masak Beras Hasilnya Bisa Memantul Seperti Bola, Kasma Kaget Didatangi Bulog: Maaf Gaduh |
![]() |
---|
Ratri Terharu Pesta Pernikahannya Bagikan Souvenir Penuh Makna, 700 Lukisan Hasil Karya Ayah |
![]() |
---|
Pemuda Mendadak Panjat Menara Sutet Karena Halusinasi Melihat Cahaya: Seperti ada yang Menuntun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.