Berita Viral
Kualitas Tinggi, Uang Palsu Buatan Syahruna Bisa Lolos Mesin Penghitung dan Pendeteksi Uang
Ternyata uang palsu buatan Syahruna kasus UIN Makassar bisa lolos mesin penghitung dan diklaim berkualitas tinggi.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Kasus pembuatan uang palsu di UIN Alauddin Makassar masih menyimpan banyak cerita.
Terbaru, terungkap kualitas uang palsu buatan terdakwa Muhammad Syahruna.
Uang palsu buatan terdakwa Muhammad Syahruna dalam kasus sindikat uang palsu di UIN Alauddin Makassar disebut memiliki kualitas tinggi.
Syahruna mengaku uang palsu tersebut menggunakan tinta magnetik dan berhasil lolos dari deteksi mesin penghitung uang.
Hal ini membuat peredaran uang jadi semakin masif dan cepat dilakukan.
Baca juga: Sopir Belajaran Salah Injak Pedal, Pikap Muat 19 Orang Terperosok ke Ladang Cabai di Lumajang
Syahruna menyampaikan hal itu saat bersaksi atas terdakwa Andi Ibrahim, eks Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar di PN Sungguminasa, Rabu (28/5/2025)
Syahruna mengaku dia diminta menunjukkan mesin cetak offset oleh Annar Sampetoding kepada Andi Ibrahim.
Mesin cetak itu kata dia, diperlihatkan ke Andi Ibrahim untuk dijual.
"Tidak ada (mendengar pembicaraan), saya cuma buka (penutup mesin). Karena beliau-beliau bicara, saya pakai baju kerja tidak enak tamu-tamu bicara, jadi saya pergi," katanya.
Menurut Syahruna, pada pertemuan berikut kesesokan harinya, Andi Ibrahim bersama seorang buronan bernama Hendra datang untuk memperlihatkan contoh uang palsu.
Syahruna kemudian melanjutkan pembicaraan di kantor Annar Salahuddin Sampetoding.
Hal itu dilakukan lantaran Annar tidak berada di rumah dan kantornya tidak terkunci.
Saat itulah Hendra mengeluarkan uang palsu yang dimilikinya sebanyak Rp 5 juta dengan pecahan Rp 50 ribu dan dites dengan mesin penghitung uang.
Namun, mesin tersebut berbunyi.
Lalu, Syahruna mengetes uang palsu buatannya di mesin tersebut, dan mesin tidak berbunyi yang menandakan uang palsu itu tidak terdeteksi.
“Kebetulan ada mesin hitung di kantornya Pak Annar, coba-coba dites di situ uang (palsunya) Hendra,” ungkap Syahruna, seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunTimur.com, Sabtu (31/5/2025).

Update terbaru kasus pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar.
Otak atau bos besar uang palsu UIN Makassar telah keluar dari rumah sakit.
Bos pabrik uang palsu tersebut diketahui bernama Annar Sampetoding.
Sebelumnya ia dirawat di RS Bhayangkara Makassar.
Annar sempat syok dan drop setelah statusnya ditingkatkan menjadi tersangka dan penahanan dijadwalkan.
Sumber terpercaya Tribun Timur.com ( grup TribunJatim.com ), Selasa (7/1/2025), pengusaha sekaligus politisi Annar saat ini telah dititipkan di Rumah Tahanan (Rutan) Makassar.
Setelah sepekan menjalani perawatan medis, Annar kemudian keluar dan dititipkan ke Rutan.
Sebelumnya, nama Annar diketahui tak ada di daftar pasien Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar, Sulsel, Senin (6/1/2025).
Annar disebut dirawat ruang VVIP Ibis 5 lantai empat, RS Bhayangkara Makassar.
Di ruang perawatan terdapat fasilitas single bed, pendingin atau AC, kulkas, televisi, WiFi, sofa hingga toilet.
Sofa tersebut berada di dekat bangsal pasien.
Namun, kini namanya tak ada di daftar pasien di ruangan IBIS.
Baca juga: 19 Tahapan Pabrik Uang Palsu UIN Alauddin, Andi Ibrahim Koordinator Tempat & Syahruna Operator Mesin
Kesehatan Annar disebut membaik sejak beberapa waktu lalu.
Hanya saja setiap kali dokter maupun perawat mengizinkan rawat jalan, bos uang palsu UIN Alauddin Makassar ini mengaku ada keluhan sakit.
Sebelumnya diberitakan Tribun-Timur.com, Annar ternyata telah dianjurkan oleh dokter untuk pulang atau rawat jalan.
Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan pihaknya masih berkoordinasi terkait ihwal kondisi tersangka Annar Sampetoding.
Dia menyebut Annar masih dirawat di RS Bhayangkara Makassar.
"Masih dirawat di rumah sakit, koordinasi sama pihak kedokteran apa sudah bisa dihentikan pengobatannya, kita jemput atau bagaimana," ujarnya, Senin (6/1/2025).
Pihaknya mengaku akan berkoordinasi dengan RS Bhayangkara untuk mengetahui kondisi pasti Annar.
Terlihat, AKBP Reonald Simanjuntak berkomunikasi dengan penyidik ihwal kondisi dan rencana penjemputan Annar.
Dari informasi dihimpun, rencananya Annar akan dijemput sore atau malam ini.
Baca juga: Cara Andi Ibrahim Cs Agar Tak Ketahuan Rektor UIN dan Satpam, Cetak Uang Palsu Siang Hari di Perpus
Syok Seusai Ditetapkan Tersangka
AKBP Reonald Simanjuntak menyebutkan bahwa Annar syok dan drop setelah statusnya ditingkatkan menjadi tersangka dan penahanan dijadwalkan.
Annar diketahui memiliki riwayat penyakit jantung dan prostat.
Annar mengalami syok setelah namanya disebut terlibat dalam sindikat uang palsu UIN Alauddin Makassar.
Hal ini menjadi alasan Annar tidak memenuhi panggilan pemeriksaan pertama, Senin (23/12/2024).
Pada Kamis (26/12/2024) sekitar pukul 19.00 Wita, Annar akhirnya memenuhi panggilan penyidik Satreskrim Polres Gowa.
Pemeriksaan dilakukan maraton hingga sekitar pukul 04.00 Wita dan setelah istirahat, penyidik melaksanakan gelar perkara yang berakhir dengan penetapan Annar sebagai tersangka.
Meski Annar sakit, polisi memastikan proses hukum tetap berjalan.
Satu orang yang masuk dalam Daftar Pencairan Orang (DPO) kasus uang palsu UIN Alauddin, AR, jadi tersangka.
Penangkapan AR diungkap Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak.
"Sudah ditangkap satu orang (DPO) inisial AR," Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak kepada Tribun-Timur.com, Minggu (29/12/2024).
"Jadi DPO saat ini sisa dua orang," ucap mantan Kasat Reskrim Polrestabes Makassar.
Dua orang masih buron atau masuk daftar pencarian orang (DPO).
AR menjadi tersangka ke-19 kasus uang palsu UIN Alauddin Makassar.
Penangkapan AR hanya selang sehari penetapan tersangka Annar Sampetoding.
Peran Annar dalam Sindikat Uang Palsu UIN
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Sulsel, Kombes Pol Dedi Supriyadi, mengungkap peran tersangka Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) dalam sindikat uang palsu tersebut dalam rilis akhir tahun di Mapolda Sulsel, Senin (30/12/2024).
Kombes Pol Dedi Supriyadi menyebutkan bahwa ASS merupakan otak dari pencetakan dan peredaran uang palsu.
Selain itu, ASS juga merupakan ideator, pemodal, dan pengadaan mesin uang palsu.
"Otak pelaku adalah inisial ASS. Perannya pertama sebagai pemberi ide, kemudian ikut memodali, membeli mesin, dan juga pengatur pemerintahan terkait," jelasnya.

Baca juga: Tak Mau Buru-buru Beri Pandangan, Partai Demokrat masih Kaji Wacana Pilkada Dipilih DPRD
Ada pesanan untuk Pilkada 2024
Syahruna bisa mengoperasikan mesin pencetak uang palsu secara otodidak.
Ia diminta belajar sendiri oleh bosnya, Annar Sampetoding Dalang alias ASS.
Syahruna menyebut tidak ada rencana pabrik ini memproduksi uang asing.
Hanya saja, dirinya sempat mendapatkan orderan uang palsu untuk Pilkada 2024.
"Ada pesanan katanya berapa miliar untuk Pilkada. Saya tidak menanggapi begitu serius," akunya.
Di akhir pengakuannya, Syahruna bersedia bergabung karena dijanjikan mendapatkan bagian uang palsu.
Setiap 10 lembar uang yang diproduksi, dirinya mendapatkan 1 bagian.
"Dijanjikan juga dibelikan tanah dan rumah oleh (tersangka) Ibrahim," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com
Berita Viral dan Berita Jatim lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Apa Itu Tepuk Sakinah? Yel-yel Calon Pengantin Viral di Media Sosial, MUA: Bukan Sekadar Gerakan |
![]() |
---|
Curhat Briptu Rizka Sebelum Habisi Nyawa Brigadir Esco Suaminya, Bahas Nasib Anak: Terbaik Untukmu |
![]() |
---|
Joko Lega Bisa Pulang Kampung setelah Jalan Kaki Gendong Jasad Bayinya, Sempat Sedih Dimaki Mertua |
![]() |
---|
Pengakuan Dokter RSUP usai Viral Jasad Turis Dipulangkan Tanpa Jantung, Keluarga Sempat Hancur |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Abdul Azis, Kades Cimanggis Gelar Khitanan Mewah, Dulu Viral Nunggak Pajak Mobil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.