Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pengelola Pantai Gemah Tulungagung Minta Perhutani dan Pemkab Ikut Bersihkan Sampah: Kami Sendirian

Dapat pembagian uang tiket, pengelola Pantai Gemah Tulungagung meminta Perhutani dan Pemkab ikut membersihkan banjir sampah dari laut.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/David Yohanes
MEMBAKAR SAMPAH - Pengelola Pantai Gemah Tulungagung, Jawa Timur membersihkan banjir sampah di sepanjang garis pantai secara manual, lalu membakarnya, Senin (2/6/2025). Sampah ini dampak banjir bandang di Kabupaten Trenggalek beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Pembersihan sampah Pantai Gemah Tulungagung dilakukan dengan cara manual.

Sampah ini merupakan dampak dari banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Trenggalek.

Saluran pembuangan dari Trenggalek masuk ke Teluk Popoh Tulungagung melalui Bendungan Niyama.

Material yang terbawa banjir, seperti kayu, bambu dan aneka sampah plastik maupun rumah tangga mendarat di pantai karena dibawa ombak.

Ketua Pokdarwis Pantai Gemah, Imam Rojikin, mengeluhkan tidak ada yang peduli dengan banjir sampah ini.

"Saya mohon para pemangku kepentingan terkait untuk mengambil langkah nyata," ujar Rojikin, Senin (2/6/2025).

Lanjutnya, selama ini pemasukan dari tiket Pantai Gemah dibagi 3 sesuai Perjanjian Kerja Sama (PKS).

Selain untuk pengelola, uang tiket juga dibagi untuk Pemkab Tulungagung dan Perhutani.

Namun saat terjadi bencana banjir sampah, kedua instansi itu tidak ikut cawe-cawe.

"Kami sendirian yang harus membersihkan. Padahal panjangnya garis pantai itu 1 kilometer lebih," keluh Rojikin.

Selama ini Pantai Gemah menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar dari destinasi wisata.

Namun saat terjadi banjir sampah, pengelola Pantai Gemah yang harus berjuang sendiri.

Baca juga: Banjir Trenggalek Kirim Lautan Sampah ke Pantai Gemah Tulungagung, Pokdarwis Berharap Bantuan

Padahal dibutuhkan 2 alat berat, yaitu 1 bulldozer dan 1 ekskavator untuk mempercepat pembersihan.

"Terlalu lama kalau pakai cara manual, wisatawan keburu kabur. Kita buatkan lubang , lalu sampah itu kita timbun," jelas Rojikin.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved