Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Hidup Baru Umar Patek

Hobi Umar Patek Geluti Motret Macro, Kini Gabung Komunitas Fotografi di Semarang

Ada satu kegiatan yang mengetuk hati Umar Patek selama berada di Lapas Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Itu adalah fotografi.

|
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/NURIKA ANISA
HOBI UMAR PATEK - Umar Patek memperlibatkan fotografi macro karya potret miliknya “Umar Potret” di sela launching Kopi Ramu 1966 di Hedon Estate Surabaya, Selasa (3/5/2026). Ia tergabung dalam komunitas galery macro di Semarang. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nurika Anisa

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ada satu kegiatan yang mengetuk hati Umar Patek selama berada di Lapas Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Itu adalah fotografi.

Saat dirinya sepintas melihat tayangan televisi terkait teknik fotografi menggunakan lensa kamera terpisah.

Rasa penasaran Umar Patek pada kamera bongkar pasang yang dijepit di handohone itu muncul.

“Saya melihat itu bisa memotret momen kecil hingga tampak jelas dengan detail-detailnya. Asal menggunakan tambahan lensa,” sebutnya di Hedon Estate Surabaya, Rabu (4/6/2025).

Hingga akhirnya, setelah bebas dari jeruji besi, ia mengaku mulai mencari lensa tersebut.

Baca juga: Pertemuan Emosional Umar Patek dan Penyintas Bom Bali 1: Tolong Intip Sedikit Hidup Kami

Lalu mulai mempraktekan fotografi macro hingga bergabung pada komunitas Galery Macro yang berada di Semarang.

“Fotografi yang saya suka genre macro, belum merambah ke lain,” ucapnya.

Umar kerap memotret serangga-serangga kecil. Hasil-hasil fotonya tampil dengan detail. Salah satunya spider, jepretan yang diambil di Kebun Raya Baturraden.

Selama satu minggu ia berada di Purwokerto, Umar menceritakan, tinggal menetap di rumah sahabatnya yang nasrani. Ia pulang pergi memotret serangga-serangga di hutan tersebut.

“Sehingga saudara-saudara bisa melihat bagaimana transformasi saya yang sudah tidak mengenal batas lagi tentang agama, suku, bangga, semuanya saya bergaul. Termasuk menginap di rumah mereka dan mereka sangat welcome menerima saya,” ucap Umar.

Selain itu juga eksplore skill motretnya di belakang rumahnya, Porong Sidoarjo hingga di Hutan Jati Loh Jaten, Semarang. Ia bersyukur masih ada teman-teman komunitas yang mau menerima dirinya, saat ia mendaftarkan diri dengan nama Umar Patek.

“Mereka kaget, ada Umar Patek mau masuk  komunitas mereka tapi puji syukur mereka semua menerima. Yang juga ada komunitas Susi (Surabaya Sidoarjo),” ujarnya.

Baca juga: Terpidana Bom Bali Umar Patek Bebas dari Lapas, Kebebasan Bisa Dicabut Jika Langgar 1 Syarat

Dengan perubahan dirinya, Umar menegaskan bahwa memiliki mentor nasrani dan bersama-sama menunjukan persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia.

Umar tampak haru memperkenalkan para teman komunitasnya yang datang dari Semarang, Gresik dan Sidoarjo di launching Kopi Ramu 1966.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved