Berita Viral
Ortu Sudah Ditarik Rp 500 Ribu, Siswa Geram Tiap Hari Masih Diminta Rp20 Ribu, Sekolah: Jika Sanggup
Para siswa SMAN 9 belakangan menjadi sorotan lantaran mengadakan demo meminta klarifikasi dan penjelasan kepala sekolah atas iuran yang diminta.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Begitu juga dengan ketersediaan obat yang katanya sudah dua bulan tak disuplai pihak sekolah.
Menurut RP, para pengurus UKS bahkan terpaksa menggunakan uang pribadi untuk membeli obat apabila ada pelajar yang memerlukan perawatan.
Sementara, pembelian obat dari uang saku para pelajar tak diganti pihak sekolah.
"Itu pakai dana uang pribadi, misalkan saya ataupun teman-teman yang lain. Kalau ada uang sendiri saya, pakai uang saya dulu. Tidak diganti," ungkap RP.
Baca juga: Isi Surat Pemakzulan Gibran yang Dikirimkan Forum Purnawirawan TNI ke DPR, Singgung Putusan MK
Selain itu, para murid juga mengungkap dugaan pemaksaan tanda tangan kehadiran siswa di sejumlah kegiatan internal sekolah.
"Kami mencari kejelasan tentang adanya tanda tangan itu. Kita diminta tanda tangan yang kita sendiri enggak tau kejelasannya apa, begitu," ucap seorang pelajar kelas XI yang enggan disebutkan namanya berinisial H.
H mencurigai dugaan pemaksaan tanda tangan tersebut memiliki maksud tertentu, mengingat kegiatan seperti buka puasa bersama, pesantren kilat, dan perlombaan sudah dilaksanakan jauh sebelum pihak sekolah meminta tanda tangan.
Meski sudah memberikan tanda tangan sekalipun, para murid mengaku tak mendapat snack dalam beberapa kegiatan itu.
"Padahal kami waktu itu enggak menerima snack itu. Toh kalau mereka minta tanda tangan untuk daftar hadir, waktu hari H kami sudah dimintai daftar hadir," ucap H.
Hal ini menambah kecurigaan para murid terhadap transparansi pengelolaan kegiatan di sekolah.
Menanggapi ini, Humas SMAN 9 Tambun Selatan, Sahri Ramadhan mengakui pihaknya meminta sumbangan dana pembangunan sekolah.
Ia mengeklaim dana sumbangan tersebut digunakan untuk kegiatan akademik dan non-akademik, salah satunya terkait pembangunan gedung sekolah.
"Memang ada sumbangan akademik dan non-akademik. Tapi itu sifatnya tidak wajib bagi siapa saja yang ingin menyumbang," kata Sahri.
Sahri menyebut, dana sumbangan itu sudah sesuai kesepakatan.
Baca juga: Ngejar Waktu, Pendaki Malah Kehabisan Lahan Tenda karena Full Dibooking, Balai Taman Klarifikasi
Namun, ia tak menjelaskan pihak-pihak yang membuat kesepakatan.
SMAN 9 Tambun Selatan
Kabupaten Bekasi
kepala SMAN 9 Tambun Selatan
Pungutan Liar (Pungli)
berita viral
TribunJatim.com
Tiap Hari Guru SMPN 7 Sebrangi Sungai untuk ke Sekolah karena Tak Ada Jembatan, Anggota DPRD Miris |
![]() |
---|
Viral Tren Rp 10.000 di Tangan Istri yang Tepat, ini Kata Psikolog soal Ciri Pasangan Pelit |
![]() |
---|
5 Prompt Gemini AI Edit Foto Tiduran di Atas Makanan Favorit Gado-gado hingga Bakso |
![]() |
---|
Pantas Keluarga Syok Tahu Identitasnya, Terungkap Pengakuan Wahyu Diduga Bjorka ke Kekasih |
![]() |
---|
Akhirnya Penyakit Jokowi Diungkap Ajudan, Kondisi Kulit Memburuk Jika Kena Panas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.