Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Resmi Dilarang, Pemburu Emas di Sungai Keboireng Tulungagung Bikin Warga Resah hingga Picu Konflik

Perburuan emas di sungai Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung akhirnya berhenti.

Penulis: David Yohanes | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/David Yohanes
PEMBURU EMAS - Aktivitas berburu emas di sungai Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur sebelum dihentikan total oleh Pemerintah Desa (Pemdes) setempat. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Perburuan emas di sungai Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung akhirnya dilarang dan dihentikan.

Kepala Desa Keboireng, Supirin mengeluarkan surat pelarangan segala bentuk aktivitas berburu emas di desa ini.

Larangan ini berlaku baik di sungai yang selama ini jadi pusat pencarian, maupun seluruh kawasan yang ada di Desa Keboireng.

Pelarangan ini mulai efektif diberlakukan hari ini, Rabu (4/6/2025).

Supirin mengatakan, para pemburu emas saat ini sudah pada tahap mengkhawatirkan.

"Mulai tadi pagi sudah efektif, tidak ada yang mencari emas di sungai atau di tempat-tempat lain," jelasnya, pada Rabu  siang.

Lanjutnya, kondisi tak kondusif mulai dirasakan warga setelah banyak pendatang dari luar kota yang masuk ke Keboireng.

Jika warga lokal hanya menggunakan wajan, para pendatang ini sudah menggunakan alat-alat yang lebih canggih, seperti karpet untuk menangkap emas.

Baca juga: Pencari Emas di Sungai Keboireng Tulungagung Semakin Banyak, Dipasang Papan Larangan Mendulang

Mereka tidak hanya mengayak tanah dan pasir di sungai, namun juga menggali tebing sungai.

"Sejak awal warga lokal sudah kami larang untuk menambang di tebing sungai. Mereka mengabaikan dan menggali di tebing sungai," ungkap Supirin.

Jumlah pendatang ini mencapai ratusan orang, dan masih berburu emas sampai malam hari.

Bahkan di antara mereka sampai ada yang berani menambang di tanah milik warga.

Akibatnya terjadi perselisihan yang mengarah ke bentrok fisik dengan warga.

"Sudah diingatkan, jangan menambang di tanah pemajakan, mereka masih ngeyel. Akhirnya konflik dengan warga kami," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved