Berita Viral
Panitia Minta Maaf Minta Warga Bayar Rp15.000 Buat 1 Kantong Daging Kurban: Ingin Membantu Teman
Tampak warga yang sudah mendapatkan kupon untuk penukaran daging kurban disebut dimintai membayar Rp15.000 untuk menebus satu kantong daging.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Video yang menampilkan sejumlah warga harus membayar Rp15.000 untuk mendapat satu kantong daging kurban, viral di media sosial.
Peristiwa ini diketahui terjadi di wilayah Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Video tersebut viral setelah diunggah salah satu akun Instagram @feedgramindo.
Baca juga: Pria Diduga Bandar Narkoba Santai Makan di Restoran, Polisi Bantah Masuk DPO: Tersangka Saja Belum
Dalam video, tampak warga yang sudah mendapatkan kupon untuk penukaran daging kurban disebut dimintai membayar Rp15.000 untuk menebus satu kantong daging.
"Jadi teringat preman Cikiwul dulu pakai kacamata. Warga di Cikiwul kecamatan Bantargebang kota Bekasi keluhkan pembagian daging kurban tapi masih disuruh bayar, padahal sudah ada himbauan dari Kang Dedi Mulyadi," tulis keterangan di akun IG @feedgramindo.
Masih dalam video yang sama, terdapat dua orang ibu-ibu membawa sejumlah kantong kresek berisi daging kurban.
Saat ditanya, kedua ibu-ibu tersebut mengaku harus membayar Rp15.000 per kantong plastik daging kurban.
"Sudah bagi daging? Nebus?" tanya perekam video.
"Sudah, nebus Rp45.000. Satu kantong Rp15.000," kata seorang ibu-ibu yang ada di dalam video.
Kini pria yang mengambil pungutan tersebut telah membuat pengakuan klarifikasi dan permintaan maaf.
Klarifikasi ini juga direkam dalam sebuah video dan dikrim ke polisi.
Dalam video yang dibagikan Kapolsek Bantargebang, Kompol Sukadi, Minggu (8/6/2025), salah satu panitia bernama Tarmin menjelaskan permasalahan.
Awalnya, di wilayahnya belum ada pemberian hewan kurban.
Lalu, Tarmin mengaku berupaya membantu mencarikan orang untuk mengurbankan hewan kurbannya di wilayahnya.

"Setelah adanya yang memberi sapi, dapatlah sebuah sapi karena inisiatif saya ingin membantu teman-teman kami, khususnya para pemulung."
"Karena setiap adanya kurban, mereka (para pemulung) mengadu tidak mendapatkan daging," tutur Tarmin dalam video, Minggu (8/6/2025).
Setelah itu, Tarmin akhirnya mendapatkan total tiga ekor sapi untuk dikurbankan di wilayahnya.
Ketiga sapi ini didapat dari pemberian orang dan hasil patungan dari dirinya dengan keluarganya.
"Orang tersebut (pemberi sapi) tidak mau disebut namanya, pemberi disebut hamba Allah yang memberikan kepada kami," ungkap Tarmin.
Namun, orang-orang yang memberikan sapi tidak memberikan uang untuk biaya operasional pemotongan dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, berdasarkan kesepakatan warga, biaya pemotongan hewan kurban dikenakan biaya sebesar Rp15.000 kepada warga yang mendapatkan daging kurban.
"Untuk biaya pemotongan dan juga pekerjaan menetel-netel sapi itu, makannya teman-teman, karena satu hari full."
"Jadi kami dengan inisiatif dan teman-teman sepakat meminta bantuan sebesar Rp15.000," ungkap Tarmin.
Baca juga: Sia-siakan Bantuan dari Gubernur, Pria Kini Tak Lagi Jadi Karyawan, Ingin Balik Lagi Kerja Urus Sapi
Tarmin menyampaikan, biaya Rp15.000 ini tidak diminta ke seluruh orang yang mendapatkan daging kurban.
Ia menegaskan bahwa panitia hanya mendapatkan hewan kurban dan tidak menerima bantuan berupa uang untuk proses pemotongan.
"Kami mendapatkan sapi tidak mendapatkan bantuan uang, hanya mendapatkan sapi karena tujuannya beliau, hamba Allah hanya memberikan bantuan agar teman-teman kami memakan daging," ungkapnya.
Meski begitu, Tarmin mengaku salah dan meminta maaf atas perbuatannya yang memungut Rp15.000.
"Jadi mohon maaf yang sebesar-besarnya. Mungkin kepada aparatur daerah setempat, dari tingkat RT, RW, camat, dan Bapak Wali Kota," ungkapnya.
Menanggapi kejadian tersebut, Kompol Sukadi menjelaskan bahwa masalah ini telah diselesaikan secara musyawarah.
"Sudah dikomunikasikan, sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan musyawarah," tutur Kompol Sukadi saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (8/6/2025).

Di tempat lain, seorang pegawai kontrak di salah satu rumah sakit di Banda Aceh berinisial AA terlibat dalam kasus penipuan.
Kini AA harus menghadapi konsekuensi hukum setelah dilaporkan melakukan tindakan yang sangat merugikan.
Ia menggelapkan dana kurban sebesar Rp140 juta dan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp20 juta.
Total kerugian mencapai Rp160 juta, ditambah dengan satu unit tablet yang juga dilaporkan hilang.
Bagaimana proses penyelidikan berlangsung?
AA ditangkap oleh Tim Catoek yang dibentuk oleh Kapolsek Darul Imarah, bekerja sama dengan Tim Rimueng dari Satreskrim Polresta Banda Aceh, Selasa, 3 Juni 2025.
Baca juga: Uang Majikan Ratusan Juta Buat Berobat Kanker Dicuri, ART Nangis Takut Dipenjara setelah Kepergok
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Joko Heri Purwono, melalui Kapolsek Darul Imarah, AKP Firmansyah, menjelaskan bahwa setelah penyelidikan dilakukan, terungkap bahwa AA yang menyembunyikan uang unutk kurban tersebut.
"Dana yang disebut-sebut hilang ternyata malah disembunyikan oleh AA sendiri," ungkap AKP Firmansyah dalam keterangan pers pada Rabu, 4 Juni 2025, lalu.
"Modus ini sengaja dilakukan hanya untuk menguasai seluruh dana tersebut untuk dirinya," imbuhnya.
Setelah menerima laporan dari AA, Tim Catoek bersama Tim Rimueng langsung melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi.
Hasilnya, mereka menemukan dana tersebut disembunyikan dalam sebuah brankas di rumah sakit dengan jumlah mencapai lebih dari Rp125 juta.
"Apa yang telah dilaporkan itu tidak benar alias palsu," tegas AKP Firmansyah, dilansir dari Prohaba.co.

Dalam pemeriksaan, AA mengaku bahwa ia nekat melakukan penggelapan dana tersebut karena telah menggunakan sebagian dari uang tersebut untuk kepentingan pribadi.
"Sekitar Rp35 juta lebih telah digunakan untuk keperluan pribadinya, termasuk untuk berjudi serta berfoya-foya," ungkap AKP Firmansyah.
Kini, AA terpaksa berurusan dengan pihak kepolisian dan masih ditahan di Mapolsek Darul Imarah untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Polisi pun masih melakukan pendalaman atas kasus ini untuk mengungkap lebih jauh mengenai tindakan yang dilakukan oleh AA.
Kelurahan Cikiwul
Kecamatan Bantargebang
Kota Bekasi
penukaran daging kurban
Tarmin
Kompol Sukadi
berita viral
Keluarga Affan Driver Ojol Dapat Rumah Lengkap Perabotan Siap Dihuni, Sudah Atas Nama Ibunya |
![]() |
---|
Kesaksian Driver Ojol Jadi Korban Kekerasan Aparat Meski Tak Ikut Demo, Ditarik & Dipukul usai Salat |
![]() |
---|
Ketua RW Ungkap Kronologi Pengembalian Jam Tangan Mewah Ahmad Sahroni Pasca Rumah Dijarah |
![]() |
---|
Curhat Pedagang Petis Dapat Rp10 Juta Sehari Kini Rugi 50 Persen Imbas Live TikTok Dimatikan |
![]() |
---|
Ijazah SMP Nilainya 6 Tapi Sebut 'Orang Tolol', Ahmad Sahroni Cerita Sekolah Sambil Jadi Ojek Payung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.