Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

19 Santri Nekat Mendaki Gunung Lawu Usai Sembelih Kurban, Cuman Modal Izin Ustaz, Nasib Kini Terkuak

Pengelola Basecamp Babar, Jayadi, menyebutkan bahwa rombongan tersebut tidak melakukan registrasi resmi di basecamp sebelum memulai pendakian.

KOLASE Dok Relawan via Tribun Jateng/Tribunnews.com
PENCARIAN PENDAKI - Rombongan pendaki dari ponpes tiba di pos pendakian Gunung Lawu Via Mbabar Desa Anggrasmanis Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah pada Senin (9/6/2025) dini hari. 

Terpisah Pengajar Ponpes, Ibadurrahman mengatakan, para santri tersebut kini kondisinya sudah membaik.

Dia menceritakan, pendakian tersebut memang tidak direncanakan secara matang.

Para santri menyampaikan kepada pengasuh meminta untuk melakukan pendakian ke Gunung Lawu setelah penyembelihan hewan kurban.

"Kemarin itu habis sembelih kurban.

PENCARIAN PENDAKI - Rombongan pendaki dari ponpes tiba di pos pendakian Gunung Lawu Via Mbabar Desa Anggrasmanis Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah pada Senin (9/6/2025) dini hari.
PENCARIAN PENDAKI - Rombongan pendaki dari ponpes tiba di pos pendakian Gunung Lawu Via Mbabar Desa Anggrasmanis Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah pada Senin (9/6/2025) dini hari. (KOLASE Dok Relawan via Tribun Jateng/Tribunnews.com)

Baca juga: Napas Terakhir Ustaz Yahya Waloni di Mimbar Masjid, Meninggal Dunia saat Khotbah Jumat: Tetiba Duduk

Santri-santri minta ke ustaznya, bagaimana Taz mau mendaki ke Lawu. 

Ustaz oke terus lainnya oke tidak apa-apa.

Besoknya habis subuh itu langsung berangkat, jadi ya tidak ada perencanaan yang matang karena itu dadakan," terangnya. 

Oleh karena itu logistik dan peralatan mendaki hanya seadanya saja lantaran mereka berniat untuk tek tok atau tidak bermalam di gunung.

Dia mengungkapkan, sebenarnya sudah ada arahan bahwa sesampainya di mana pun pukul 13.00 harus sudah turun.

"Sebenarnya dari awal sudah ada arahan dari ketua rombongan, supaya jam 1 (siang) itu sampai manapun harus turun karena aturan tek tok baku.

Sudah berkali-kali diingatkan tapi ya nekat naik," ungkapnya.

Di tengah perjalanan, terangnya, dia dan dua orang pendaki dari santri dan pengasuh terpaksa turun karena ada satu santri yang cidera.

Kemudian 15 orang lainnya tetap melanjutkan perjalanan.

Namun belasan orang itu tidak ada kabar hingga malam hari hingga akhirnya dia meminta bantuan relawan untuk melakukan pencarian.

Dia dan temannya sempat melakukan penyisiran selama 1 jam tapi akhirnya turun kembali karena perbekalan yang terbatas.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved