Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Amukan Pecatan TNI Bogem Petugas Patwal, Polisi Kewalahan 2 Borgol Bisa Mudah Dilepas Pelaku

Peristiwa itu terjadi di depan Kantor Satpol PP Kendal, Jawa Tengah, Kamis (5/6/2025). Ketika beraksi, BH mengaku dirinya adalah seorang anggota TNI.

Editor: Torik Aqua
Kompas.com/Firman Taufiqurrahman dan Istimewa
MENGAMUK - (kiri) ilustrasi borgol dan (kanan) Aksi pecatan TNI berbuat onar, bogem Patwal hingga 2 kali bisa lepas borgol. 

"Sehingga pelaku melakukan pembunuhan terhadap korban," kata Nur Aqsha dalam keterangannya, Jumat (30/6/2023), melansir Tribun Jateng.

Baca juga: Fakta Baru Kasus Pembunuhan Pasutri Tulungagung, Luka Paha Jadi Petunjuk, Kolam Gurami Diobok-obok

Terkait alasan pelaku, dijelaskan Kapolsek, uang tersebut akan ia gunakan untuk keperluan sehari-hari.

"Jumlah uang sekitar Rp8 juta untuk keperluan sehari-hari," jelasnya.

Seorang warga dekat lokasi kejadian bernama Nurmuji (58) mengatakan, dirinya mengaku tak mengetahui secara pasti awal mula kejadian pembunuhan tersebut.

Ia baru mengetahui ketika warga melaporkan ada penemuan pria yang tewas di dalam warung sate.

"Ternyata yang meninggal itu pemilik warung sate, atas nama Dodo. Kurang lebih usianya 50-an," kata Nurmuji.

Baca juga: Kelewatan Mengagumi Diam-diam, Pria Bunuh Wanita & Buang Jasad di Pantai Blue Ocean: Rasa Suka

Informasi yang didapat oleh Nurmuji, menyebutkan korban ditemukan tak bernyawa oleh istrinya yang baru saja pulang dari melaksanakan salat Idul Adha.

Setelah itu istrinya teriak histeris dan meminta pertolongan ke warga, hingga kabar itu pun didengar oleh beberapa warga sekitar TKP.

Kata Nurmuji, ada temuan luka senjata tajam di bagian tangan dan dada dan punggung korban.

"Luka di tangannya sama di bagian dada (luka sobek) serta punggung," ujarnya.

Lokasi seorang pedagang sate yang ditemukan bersimbah darah di Jalan Pejuang, Medan Satria, Kota Bekasi, Kamis (29/6/2023).
Lokasi seorang pedagang sate yang ditemukan bersimbah darah di Jalan Pejuang, Medan Satria, Kota Bekasi, Kamis (29/6/2023). (KOMPAS.com/JOY ANDRE T)

Pelaku yaitu Prada DR ternyata merupakan pecatan TNI.

Kadispenad Brigjen TNI, Hamim Tohari menegaskan jika status Dimas Rismawan saat ini merupakan warga sipil.

"Sudah dipecat karena disersi, statusnya sudah sipil," kata Hamim Tohari.

Disersi sendiri diketahui adalah pelanggaran yang dilakukan oleh anggota dalam dunia militer.

Yakni pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi dan dilakukan dengan tanpa tujuan kembali.

Hamim mengatakan jika Dimas sudah dipecat sejak Maret 2023 lalu, atas pelanggaran yang dia lakukan.

"(Dipecat sejak) 16 Maret 2023," tuturnya.

Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya), Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar memastikan bahwa TNI telah memberhentikan Prada DR secara tidak hormat.

"Pelaku diberhentikan dengan tidak hormat dari satuannya karena terbukti melakukan pelanggaran berat," kata Irsyad.

Baca juga: Berawal dari Rebutan HP, Pria di Tuban Tusuk Wanita Penjaga Warkop Pakai Gunting

Kata Irsyad, Prada DR dan ayahnya terlibat cekcok dan tak bertegur sapa.

Pada Kamis (29/6/2023) kemarin, Prada Dimas Rismawan kemudian menghabisi ayahnya.

"Pukul 06.00 WIB, pelaku masuk dalam kamar korban dan melihat ada sangkur di meja."

"Pelaku kemudian mengambil sangkur dan menikam korban," ucap Irsyad.

"Korban ditikam di bagian punggung sebanyak lima kali," tambah Irsyad.

Kapolsek Medan Satria, Kompol Nur Aqsha Ferdianto, mengungkapkan soal kasus dugaan pembunuhan pedagang sate WCP (48) dalam konferensi pers di Polsek Medan Satria, Kota Bekasi, Jumat (30/6/2023).
Kapolsek Medan Satria, Kompol Nur Aqsha Ferdianto, mengungkapkan soal kasus dugaan pembunuhan pedagang sate WCP (48) dalam konferensi pers di Polsek Medan Satria, Kota Bekasi, Jumat (30/6/2023). (KOMPAS.com/FIRDA JANATI)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved