Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Solusi Dikbud Pasca Ibu Siswa TK Ngamuk Dikucilkan di Acara Perpisahan, Kepsek: Video Akan Dihapus

Setelah dimediasi oleh Pemkot Bengkulu melalui Dikbud Kota Bengkulu, polemik antara para wali murid ini akhirnya selesai.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Facebook/Mamanya Kelvin Qayla - Tribun Bengkulu/Jiafni Rismawarni
DIKUCILKAN - Orang tua ngamuk karena 11 orang siswa TK di Bengkulu dikucilkan imbas tidak ikut acara perpisahaan. Mereka akhirnya berdamai pada Kamis (12/6/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - 11 anak TK di Bengkulu diduga dikucilkan dan tidak diikutsertakan dalam acara perpisahan.

Kejadian ini memicu kemarahan netizen yang merasa tindakan tersebut tak pantas dilakukan kepada anak-anak.

Video berdurasi 3 menit 42 detik itu pun viral di media sosial. 

Dari penelusuran, permasalahan ini bermula dari miskomunikasi saat pembagian rapor, beberapa waktu lalu.

Sejumlah wali murid berinisiatif mengadakan acara makan-makan bersama.

Dari hasil voting, sebanyak 21 orang sepakat makan di Fhitoz, 11 orang memilih lokasi lain, dan sisanya memilih pulang ke rumah masing-masing.

Total siswa yang lulus tahun ini sebanyak 57 anak.

Kejadian ini juga langsung ditindaklanjuti oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bengkulu.

Mediasi digelar pada Kamis (12/6/2025) pagi, mulai pukul 09.00 WIB, di TK yang berlokasi di Pagar Dewa, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu.

Mediasi berlangsung di sekolah selama hampir dua jam, berakhir sekitar pukul 10.47 WIB, dan difasilitasi langsung oleh Plt Kepala Dinas Dikbud, Ilham Putra.

Setelah dimediasi oleh Pemkot Bengkulu melalui Dikbud Kota Bengkulu, polemik antara para wali murid ini akhirnya saling memaafkan dan sepakat untuk menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan.

Setelah mediasi selesai, seluruh pihak yang terlibat saling berpelukan dan memaafkan, baik antar wali murid maupun dengan pihak sekolah.

Menanggapi viralnya video ini, pihak TK Dharma Bakti Pagar Dewa tempat anak-anak ini bersekolah, akhirnya memberi klarifikasi.

Kepala TK Dharma Bakti Pagar Dewa, Dahlia, menyampaikan permohonan maaf.

Baca juga: 50 Orang Terlantar di Bandara Gara-gara Ulah Suami Istri, Rugi Rp2 Miliar Tak Jadi Wisata Rohani

Ia menjelaskan bahwa insiden ini terjadi karena miskomunikasi antar wali murid.

Menurutnya, kegiatan makan-makan tersebut bukan program resmi sekolah, melainkan inisiatif dari sebagian wali murid.

Selain itu, sekolah menyatakan bahwa pada hari itu memang tidak ada kewajiban menggunakan seragam tertentu.

"Kami tidak membuat acara perpisahan resmi," kata Dahlia, melansir Tribun Jateng.

"Yang mengadakan acara makan-makan itu wali murid, dan soal seragam hari itu memang bebas," jelasnya.

Menurut Kepsek, permasalahan tersebut telah diselesaikan secara damai dan video tersebut akan segera ditarik.

"Tadi kami sudah melakukan mediasi dengan para wali murid. Kami dari pihak sekolah meminta maaf atas terjadinya miskomunikasi."

"Masalahnya sudah diselesaikan secara damai, dan video itu nanti akan dihapus," jelas Dahlia.

ACARA PERPISAHAN TK - Tangkap layar video 11 orang siswa TK di Bengkulu ngamuk karena dikucilkan imbas tidak ikut acara perpisahaan dan momen mereka akhirnya berdamai pada Kamis (12/6/2025).
Tangkap layar video 11 orang siswa TK di Bengkulu ngamuk karena dikucilkan imbas tidak ikut acara perpisahaan dan momen mereka akhirnya berdamai pada Kamis (12/6/2025). (Facebook/Mamanya Kelvin Qayla - Tribun Bengkulu/Jiafni Rismawarni)

Sementara itu, perwakilan wali murid yang juga pemilik akun Facebook @Mamanya Kelvin Qayla, Renta Siskalia, juga akan menghapus videonya.

"Semua ini murni karena miskomunikasi. Sekarang sudah dimediasi oleh pihak Dinas Pendidikan."

"Kami, 11 orang itu, sudah bertemu langsung dengan pihak sekolah. Alhamdulillah, kami tidak mencari siapa yang salah dan siapa yang benar," ujarnya, Kamis (12/6/2025).

Ia menjelaskan bahwa dari hasil mediasi tersebut, pihaknya akan menarik atau menghapus video viral yang menyoroti permasalahan usai pembagian rapor anak-anak.

"Semua sudah jelas. Dari pihak sekolah juga sudah memberikan penjelasan terkait keteledoran dan telah meminta maaf."

"Kami pun menerima dengan lapang dada. Insyaallah, video yang sempat viral itu akan kami tarik," ungkap Renta.

Baca juga: Kulit sampai Menghitam Disiksa Ayahnya, Bocah Kurus Kering Dibuang di Pasar, Dikasih Makan Nasi Basi

Sebelumnya, video tersebut pertama kali diunggah oleh akun Facebook @Mamanya Kelvin Qayla pada Rabu (11/6/2025).

Dalam narasinya, pengunggah menyatakan bahwa anak-anak mereka tidak diajak mengikuti acara perpisahan.

Bahkan, seragam pun dibedakan, sementara siswa lainnya tampak merayakan acara bersama guru.

"Anak kami 11 orang dikucilkan dari seragam dibedakan. Katanya gak ada acara perpisahan tapi ternyata buat acara. Apa salah anak kami...Ini Tk Dharma Bakti Pagar Dewa..yang lain di telepon seragam ini itu. Kami gak ada pembritahuan sama sekali," tulis akun tersebut, melansir dari TribunBengkulu.

Dalam video, terlihat perekam mendatangi acara yang telah berlangsung dan memprotes dengan suara keras.

Ia mempertanyakan kenapa anak-anak mereka hanya bisa melihat dari luar jendela, sementara teman-teman mereka makan dan berpesta di dalam.

"Pantasan yo kami idak dikasih tahu, ternyato buat acara dewek. Iko keceknyo TK Dharma *** ko. Anak kami dikucilkan

(Pantasan ya kami tidak diberi tahu, ternyata buat acara sendiri. Ini bilangnya TK Dharma **** ya. Anak kami dikucilkan)," ujar perekam video dengan nada tinggi.

"Keceknyo idak ado perpisahan (Katanya tidak ada perpisahan). Apa bedanya anak kami bu?" lanjutnya.

Perekam video diduga merupakan salah satu ibu dari 11 siswa TK yang tidak diikutkan dalam acara perpisahan tersebut.

Perekam video kemudian ditemui seorang wanita yang diduga merupakan salah satu guru untuk memberikan pengertian.

"Idak ado kami ngutang di TK ko. Ngapo kami dikucilkan (Tidak ada kami berutang di TK ini. Kenapa kami dikucilkan)" lanjutnya.

"Pendidik apa yang seperti ini. Anak-anak kami cuma melihat di luar, siswa yang lain makan."

Terlihat pada bagian lain tempat tersebut, sejumlah siswa hanya melihat dari balik jendela.

Unggahan itu langsung menyebar luas dan menuai reaksi beragam dari netizen.

Banyak yang mengecam dugaan diskriminasi terhadap anak-anak TK tersebut.

Komentar seperti "Dinas Pendidikan harus turun tangan" dan "Ini sudah termasuk diskriminasi terhadap anak" membanjiri unggahan tersebut.

Video ini sudah dilihat lebih dari 500 kali dalam waktu singkat, dan mendapat ribuan komentar serta tanggapan dari pengguna media sosial.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved