Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Digitalisasi Merambah hingga ke Desa di Bondowoso ini, Ada Wifi Gratis, CCTV dan Adminduk Online

Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen, Bondowoso Jawa Timur, memang berada jauh dari perkotaan.

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/SINCA ARI PANGISTU
CCTV DESA - Kades Kalianyar, Kecamatan Ijen, Bondowoso, Mohammah Fouzi saat menunjukkan CCTV dan aplikasi adminduk online 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO - Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen, Bondowoso Jawa Timur, memang berada jauh dari perkotaan.

Namun siapa sangka, meski berlokasi di kaki gunung. Desa Kalianyar sudah mengembangkan digitalisasi.

Seperti pemasangan CCTV lengkap di semua dusun dengan hotline 24 jam penuh. Yang dilengkapi layanan permohonan bantuan ambulance dan mitigasi bencana.

Ada juga aplikasi untuk layanan administrasi kependudukan (Adminduk) secara online, yang bahkan bisa dilakukan dengan layar sentuh. Aplikasi ini bida didownload oleh warga di Playstore.

Sebut saja seperti membuat surat keterangan tidak mampu (SKTM) untuk kesehatan. Warga Desa Kalianyar yang berada jauh di rumah sakit baik di perkotaan Bondowoso, Jember, bahkan se Indonesia.

Baca juga: Status Puskesmas di Bondowoso Bakal Jadi BLUD pada 2026, Bisa Kelola Pendapatan Layanan Sendiri

Untuk mencetaknya, warga Desa Kalianyar hanya cukup membuka aplikasi, mengajukan permohonan dan bisa langsung diprint dari kejauhan setelah didownload dalam bentuk Pdf tak sampai satu jam.

"Bukan cuma SKTM, semua layanan kependudukan dan surat menyurat warga juga bisa," ujar M Faozi, Kepala Desa Kalianyar, pada Rabu (18/6/2025).

“Kami siapkan bank data kependudukan, yang berfungsi memudahkan pelayanan warga desa. Dalam kepentingan administrasi kependudukan dan hal lainnya,” katanya.

Ia menjelaskan, untuk warga yang masih gaptek seperti para Lansia juga sudah disediakan layar touch screen di Kantor Desa.

Mereka hanya perlu scan KTPnya di layar tersebut, maka mereka bisa dengan mudah memilih layanan yang diperlukan.

"Itu mempermudah Lansia. Tapi kalau Lansia kita bantu di Kantor Desa," terangnya.

Tak hanya itu, aplikasi yang dibuat oleh perangkat desa dan warga disana itu. Juga mencantumkan berbagai data tentang program fisik dan non fisik dari dana desa lengkap dengan progress dan anggaran yang digunakan.

"Ini contohnya bangun jembatan, aggarannya ada berapa. Terus kalau penerima bantuan apapun, ada datanya. Jadi warga sudah tahu sapa yang nerima dan sudah ambil bantuannya," jelasnya.

Menurut Faouzi, mengingat jumlah pendudukan sebanyak 1.600 jiwa di desanya mayoritas merupakan petani. Maka, melalui aplikasi ini pihaknya juga menghubungkan degan SISKAPERBAPO agar masyarakat petani di desanya bisa mengecek harga bahan-bahan pokok hingga sayuran yang akan mereka jual atau beli.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved