Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Guru SD Meninggal Mendadak saat Dampingi Murid Kemah, sempat Ngeluh Sesak Napas, Panitia Panik

Nasib guru meninggal saat mendampingi murid pramuka. Sebelumnya sang guru mengeluh sesak napas di tenda perkemahan.

Dok. Polres Polman
GURU MENINGGAL - Seorang guru Sekolah Dasar (SD) di Polewali mandar (Polman), Sulawesi Barat meninggal dunia saat mendampingi peserta perkemahan, di Lapangan Bumiayu, Kecamatan Wonomulyo, Polman pada Minggu (15/6/2025). Guru SD itu bernama Heri Sarifuddin (43). 

TRIBUNJATIM.COM - Nasib guru meninggal saat mendampingi murid pramuka.

Sebelumnya sang guru mengeluh sesak napas di tenda perkemahan.

Sosok guru tersebut ialah Heri Sarifuddin (43), guru SD di Polewali mandar (Polman), Sulawesi Barat.

Ia meninggal dunia saat mendampingi peserta perkemahan, di Lapangan Bumiayu, Kecamatan Wonomulyo, Polman pada Minggu (15/6/2025).

Saat itu, Heri memang sedang ada kegiatan Perkemahan Pramuka Kwartir Ranting Wonomulyo.

Menurut keterangan saksi yakni Hardiansyah (sekertaris panitia), awalnya diberitahu oleh salah seorang teman korban yakni Ningsih Syahruna.

Baca juga: Pantas Guru Sekolah Swasta Resign Massal, Bayar Rp 500 Ribu Jika Kerja Buruk hingga Asuh Anak Kepsek

Bahwa ada salah seorang guru pembina SD di Kelurahan Sidodadi yang megalami sesak napas di tenda perkemahan.

Sehingga Hardiansyah menghubungi pihak kesehatan dari Puskesmas Kebunsari yang bertugas untuk melakukan pertolongan untuk korban

Saat tim kesehatan tiba di lokasi langsung membawa korban menuju ke RS Pratama Kecamatan Wonomulyo, korban sudah meninggal dunia dalam perjalanan.

Dari keterangan yang diperoleh dari istri almarhum, sudah 1 hari Heri Sarifuddin memiliki riwayat kolesteol yang tinggi.

Dari keterangan tim kesehatan pihak PKM Kebunsari maupun dokter RS Pratama Wonomulyo, korban diduga mengalami serangan jantung.

Saat ini, korban sudah berada di rumah duka di Lingkungan Ujung Baru, Kelurahan Sidodadi Kecamatan Wonomulyo.

GURU MENINGGAL - Seorang guru Sekolah Dasar (SD) di Polewali mandar (Polman), Sulawesi Barat meninggal dunia saat mendampingi peserta perkemahan, di Lapangan Bumiayu, Kecamatan Wonomulyo, Polman pada Minggu (15/6/2025). Guru SD itu bernama Heri Sarifuddin (43).
GURU MENINGGAL - Seorang guru Sekolah Dasar (SD) di Polewali mandar (Polman), Sulawesi Barat meninggal dunia saat mendampingi peserta perkemahan, di Lapangan Bumiayu, Kecamatan Wonomulyo, Polman pada Minggu (15/6/2025). Guru SD itu bernama Heri Sarifuddin (43). (Polres Polman)

Sekitar pukul 13.WITA Personil Polsek Wonomulyo dan Bhabinkamtibmas Desa Bumiayu mendapatkan laporan tersebut.

Pihaknya segera mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan pengecekan dan pengamanan awal. 

Petugas langsung berkoordinasi dengan panitia kegiatan dan tenaga medis untuk memastikan kronologi dan penanganan lebih lanjut.

"Kami menyampaikan belasungkawa atas kejadian tersebut dan mengimbau seluruh pihak untuk tetap memperhatikan kondisi kesehatan selama mengikuti kegiatan di luar ruangan," ujar Kapolsek Wonomulyo AKP Sandy Indrajatiwiguna.

Sementara itu, murid SDN 81 Pekanbaru, Riau, terpaksa memakai masker saat mengikuti ujian kenaikan kelas.

Mereka memakai akibat bau sampah yang menyengat.

Video itu pun viral di media sosial.

Diketahui, kejadian ini terjadi pada Kamis (12/6/2025).

Saat itu, tumpukan sampah menumpuk di pinggir Jalan Gabus, Kecamatan Marpoyan Damai, yang berlokasi di samping sekolah.

Bau busuk dari tumpukan sampah tersebut mengganggu konsentrasi anak-anak yang sedang ujian.

Dalam video tersebut, terlihat beberapa guru berusaha menegur seorang warga yang membuang sampah sembarangan di lokasi.

Baca juga: Sosok 3 Guru Diduga Dipekerjakan sebagai ART oleh Kepsek, Fakta Baru Kasus Sekolah Bodong di Bekasi

Salah satu guru bahkan berlari untuk meminta warga tersebut mengambil kembali sampahnya.

Kepala SDN 81 Pekanbaru, Hasra Isnadi, menjelaskan bahwa pihak sekolah mengarahkan anak-anak untuk memakai masker.

"Anak-anak dan guru kita minta pakai masker, karena bau sampah sudah sangat parah dan mengganggu," ujar Hasra saat diwawancarai wartawan pada Jumat (13/6/2025).

Dia menambahkan bahwa sudah dua hari anak-anak menggunakan masker ke sekolah karena sampah belum diangkut.

Sebagian anak membawa masker dari rumah, sedangkan sebagian lainnya memakai masker sisa dari masa pandemi Covid-19.

Ia pun prihatin dengan kondisi anak-anak yang terganggu bau busuk saat belajar.

"Kasihan anak-anak, sudah beberapa hari ini mencium bau busuk gara-gara sampah yang menumpuk," kata Hasra, dilansir dari Kompas.com.

Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah ruas jalan di Kota Pekanbaru dihiasi tumpukan sampah, yang mengeluarkan bau busuk dan mencemari lingkungan.

Baca juga: Susi Guru SD Lemas Rp 55 Juta Lenyap, Dulu Bayar untuk Jadi PPPK Kini Lolos Murni, Tuntut Keadilan

Penumpukan sampah ini terjadi setelah pemutusan kontrak dengan PT Ella Pratama Perkasa, perusahaan yang sebelumnya mengangkut sampah di Pekanbaru.

Setelah sampah diangkut, muncul masalah baru.

Sampah-sampah tersebut dibuang sementara di kantor Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Pekanbaru.

Menanggapi situasi ini, Pemerintah Kota Pekanbaru mengerahkan sejumlah armada untuk mengangkut sampah yang menumpuk.

Termasuk melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari beberapa organisasi perangkat daerah (OPD).

Sumber: Tribun sulbar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved