Berita Viral
Rekam Jejak Bripda BYA yang Diduga Menipu Wanita untuk Bayar Pinjol, Ternyata Punya Pelanggaran Etik
Sebelum kasus ini mencuat, ternyata Bripda BYA sudah punya catatan pelanggaran etik selama bertugas. Hal itu diungkap oleh Kabid Humas Polda Jateng
Insiden tersebut tentu saja menimbulkan kepanikan dan kecemasan di antara para pengunjung warkop yang tengah menikmati waktu santai mereka.
Kombes R Masuk Daftar Hitam Pelanggan Warkop
Manajemen Roemah Balkot tidak tinggal diam.
Sebagai bentuk solidaritas terhadap karyawan dan sikap penolakan terhadap kekerasan, mereka langsung mengambil tindakan tegas.
Kombes R kini masuk daftar hitam pelanggan dan dilarang kembali ke tempat tersebut.
"Kami tidak mentoleransi tindakan kekerasan dalam bentuk apapun, apalagi terhadap karyawan kami yang hanya menjalankan tugas," ujar salah satu perwakilan manajemen warkop.
Respons Warga Palu
Warga Kota Palu, termasuk pelanggan tetap warkop, menyuarakan keprihatinan mereka terhadap insiden ini.
Banyak yang menyayangkan tindakan sang perwira yang dianggap tidak mencerminkan etika seorang aparat penegak hukum.
"Kejadian ini menyedihkan. Seharusnya seorang Kombes bisa memberi contoh baik, bukan malah bertindak kasar hanya karena makanan tidak sesuai pesanan," ujar Arif, seorang pelanggan yang berada di lokasi saat kejadian.
Polda Sulteng Masih Bungkam
Hingga Senin, 16 Juni 2025, belum ada pernyataan resmi dari Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah terkait peristiwa ini.
Wartawan yang mencoba menghubungi bagian Humas Polda juga belum mendapatkan tanggapan.
Ketidakjelasan ini semakin memicu kemarahan publik yang mendesak agar insiden ini tidak ditutupi dan diproses secara hukum.
Sementara itu publik menuntut agar kepolisian menunjukkan transparansi dan segera menindaklanjuti laporan atas dugaan kekerasan yang dilakukan oleh salah satu anggotanya.
Banyak yang menilai, jika dibiarkan begitu saja, hal ini akan mencoreng institusi kepolisian.
"Kalau tidak ditindak, ini bisa jadi preseden buruk. Siapa pun pelakunya, harus bertanggung jawab secara hukum," ucap Nuraini, warga Palu yang mengikuti perkembangan kasus ini melalui media sosial.
Aparat Harus Jadi Teladan, Bukan Ancaman
Apa yang Bisa Dipetik dari Kasus Ini?
Kasus ini menjadi pengingat penting tentang pentingnya etika dalam pelayanan dan perlindungan terhadap pekerja sektor informal seperti pelayan kafe atau restoran.
Mereka adalah garda depan dalam interaksi publik yang sering kali menghadapi tekanan, baik dari pelanggan maupun dari kondisi kerja.
Seorang anggota kepolisian seharusnya menjadi contoh dalam menegakkan hukum dan menjaga ketertiban.
Kekerasan atas alasan sepele mencederai kepercayaan masyarakat dan memperburuk citra institusi.
Hingga berita ini diturunkan, korban belum melaporkan kejadian tersebut secara resmi ke pihak berwenang.
Namun, tekanan publik terus meningkat agar kasus ini ditangani secara terbuka dan adil.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com
Trauma Rendang Berbusa hingga Sayur Kecut, Ratusan Siswa SMP di Kupang Tolak MBG, BGN Minta Maaf |
![]() |
---|
Ulah Pemilik Bengkel Rugikan Korban Rp1,5 M, Cara Curang Terungkap Lewat Vespa hingga Sempat Kabur |
![]() |
---|
Bohari Kehilangan Rp 553 Juta setelah Ikut Investasi Klub Romantis, Dirayu Foto Wanita Cantik |
![]() |
---|
Penjelasan Dedi Mulyadi Perbedaan antara Piknik dengan Study Tour, Didemo Ribuan Pekerja Pariwisata |
![]() |
---|
Riwayat Email Diplomat Arya Konseling Psikologis 20 Kali Sejak 2013, Polisi Belum Tutup Kasus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.