Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dapat Rp 20 Juta, Pemilik Warkop yang Sumpahi Dedi Mulyadi 1 Periode Akhirnya Minta Maaf: Kesal Pak

Seorang pemilik warkop yang marah dan merasa kecewa ke Dedi Mulyadi hingga menyumpahi sang Gubernur hanya 1 periode itu akhirnya minta maaf.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
YouTube KDM1
IRWANSYAH MINTA MAAF - Cuplikan tangkapan layar pemilik warkop yang digusur Dedi Mulyadi akhirnya minta maaf kepada sang gubernur. Dedi Mulyadi mengungkapkan tak masalah didoakan hanya 1 periode 

TRIBUNJATIM.COM - Pemilik warung kopi yang digusur Dedi Mulyadi akhirnya memberikan tanggapan sebaliknya dari respons kecewanya kemarin.

Gubernur Dedi Mulyadi akhirnya mendapat permintaan maaf dari Irwansyah, si pemilik warkop.

Irwansyah, warga Kampung Gabus, Kabupaten Bekasi, awalnya melontarkan kekecewaannya pada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Kesal karena warung kecil miliknya dibongkar Satpol PP, Irwansyah sempat mendoakan Dedi Mulyadi hanya menjabat satu periode.

Tak disangka, doa kecewanya justru berujung pada pertemuan yang mengubah suasana. Dedi Mulyadi datang langsung menemui Irwansyah, mengajaknya bicara, bahkan memberinya uang Rp 20 juta.

“Mohon maaf pak, saya kemarin sempat bikin kesal,” ucap Irwansyah saat akhirnya bertemu Dedi Mulyadi, seperti terekam dalam video yang diunggah di akun TikTok @dedimulyadiofficial, Jumat (20/6/2025).

Padahal sebelumnya, Irwansyah begitu kecewa lantaran warungnya yang ia klaim berdiri di atas tanah warisan kakeknya mantan Bupati Bekasi, Haji Nausan harus dibongkar.

Ia mengaku tidak terima karena surat peringatan pembongkaran yang ia terima waktunya terlalu mepet.

Irwansyah bahkan sempat mengungkapkan penyesalan karena dulu memilih Dedi Mulyadi saat Pilkada.

“Saya enggak mau milih lagi, sudah kecewa,” kata Irwansyah kala itu.

Baca juga: Pencari Kerja Bayar Rp 120 Juta ke Kades Demi Jadi Perangkat Desa, Ternyata Banyak Orang Kena Tipu

Namun pertemuan yang penuh kehangatan itu mengubah segalanya. Dedi Mulyadi dengan sabar menjelaskan bahwa bangunan di atas bantaran sungai memang harus dibongkar demi kepentingan bersama.

Dalam percakapan santai itu, Dedi Mulyadi menanggapi dengan tenang soal doa satu periode yang dilontarkan Irwansyah.
“Enggak apa-apa saya mah didoain sekali periode juga,” sahut Dedi sambil tersenyum.

Irwansyah pun melunak.

 Ia meminta maaf dan mengaku bahwa ucapannya lahir dari rasa kecewa, bukan kebencian.

DIBALAS - Seorang warga Bekasi bernama Suryadi (65) membuat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi salut. Suryadi ini merupakan salah satu warga yang rumahnya digusur. Suryadi ngaku ikhlas rumahnya digusur kini dapat balasan Dedi Mulyadi .
DIBALAS - Seorang warga Bekasi bernama Suryadi (65) membuat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi salut. Suryadi ini merupakan salah satu warga yang rumahnya digusur. Suryadi ngaku ikhlas rumahnya digusur kini dapat balasan Dedi Mulyadi . (Kolase TikTok Dedi Mulyadi)

Tak hanya itu, Dedi Mulyadi kemudian memberikan bantuan uang Rp 20 juta kepada Irwansyah sebagai modal usaha baru.

Dari awalnya kecewa dan menyumpahi, Irwansyah akhirnya luluh dan meminta maaf. Cerita ini pun viral dan banyak menuai simpati netizen.

Dedi Mulyadi menyinggung kondisi Bekasi yang banyak bangunan liar, banjir, hingga sampah di tiap sudut.

"Permintaan saya sudah sikat saja bangunan liar," kata Irwansyah.

Dedi Mulyadi yang mendengarnya lantas tertawa.

"Sikat saja?," tanya Dedi Mulyadi.

Baca juga: Cahyo Harjo Beri Masukan Program Pemprov Jatim, Penguatan Meritokrasi ASN hingga UMKM

Irwansyah kemudian sekali lagi meminta maaf atas doa jelek yang ia berikan untuk Dedi Mulyadi.

Mereka kemudian membahas soal makam Haji Nausan.

Di mana Dedi Mulyadi kemudian memberikan bantuan uang Rp 20 juta untuk memperbaiki makam, yang selama ini banyak dikunjungi peziarah.

"Saya bantu sekarang Rp 20 juta untuk pengecatan segalama macam, mau diterima enggak?," tanya Dedi Mulyadi.

Baca juga: Pantas Tiga Kades Dapat Rp 1,09 Miliar, Modus Loker, Ditangkap saat Bawa Kantung Plastik Isi Uang

"Diterima pak," jawab Irwansyah.

Dedi Mulyadi pun lantas menyerahkan bantuan tersebut secara langsung.

Sebelumnya, Irwansyah sudah sempat viral lantaran bercerita terkait nasib warung kopinya.

Rabu (18/6/2025), Satpol PP Kabupaten Bekasi membongkar bangunan-bangunan yang berdiri di sepanjang Jalan Kong Isah.

Pembongkaran dilakukan karena bangunan tersebut menempati tanah milik Perum Jasa Tirta, BUMN yang bergerak di bidang pengelolaan sumber daya air.

Pemerintah daerah menyebut kawasan itu akan dinormalisasi dan dibangun fasilitas oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jawa Barat.

“Setelah penertiban akan melaksanakan normalisasi dari Perum Jasa Tirta, dari SDA Jawa Barat juga sama akan dilakukan pembangunan, kita juga dari pemerintah daerah juga sama,” kata Kepala Bidang Trantib Satpol PP Kabupaten Bekasi, Ganda Sasmita, di lokasi.

Pembongkaran ini merupakan perintah langsung Dedi Mulyadi, yang disampaikan melalui Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang usai kunjungannya ke lokasi.

“Ini didasari dari kunjungan Pak Gubernur, kemudian meminta kepada Pak Bupati untuk menertibkan bangunan yang ada di Srimukti,” ujar Ganda.

Baca juga: Dikasihani Karena Tak Beristri, Dedi Mulyadi Tolak Bantuan Nurcahyo Pria Istri 3, Pilih Bangun Jabar

Irwansyah (51), pemilik warung kopi yang turut dibongkar. Ia merasa dikhianati oleh sosok pemimpin yang dulu ia pilih.

“Enggak mau milih lagi (Dedi Mulyadi) saya, sudah kecewa. Saya rakyat kecil, jual kopi Rp1.000–Rp2.000, keuntungannya buat nafkahin anak saya, kalau begini kan saya mau makan dari mana, kerjaan susah,” kata Irwansyah dengan nada getir, seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Rabu (19/6/2025).

Irwansyah mengaku terkejut pembongkaran dilakukan hanya beberapa hari setelah Dedi Mulyadi datang berkunjung.

Ia menyayangkan tidak adanya pemberitahuan langsung saat gubernur hadir di tengah warga.

“Enggak dikasih tahu (saat Dedi Mulyadi berkunjung ke Kampung Gabus), cuma ngonten doang,” sindir Irwansyah.

WARGA KECEWA - Dedi Mulyadi mulai memimpin pembongkaran 60 bangunan liar (bangli) Kali Sepak di Desa Srimukti dan Desa Srijaya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (14/3/2025) pagi.
WARGA KECEWA - Dedi Mulyadi mulai memimpin pembongkaran 60 bangunan liar (bangli) Kali Sepak di Desa Srimukti dan Desa Srijaya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (14/3/2025) pagi. (KOMPAS.com/ACHMAD NASRUDIN YAHYA)

Ia juga mengklaim mayoritas warga yang bangunannya digusur adalah pendukung Dedi Mulyadi saat pemilihan lalu.

Rasa kecewa itu pun membekas dalam harapan agar sang gubernur tidak melanjutkan masa jabatan lebih dari satu periode.

“Ya terserah pemerintah mau diganti ya syukur, kalau enggak ya sudah, saya ihklasin, paling Dedi Mulyadi satu periode,” imbuhnya.

Sementara itu, Camat Tambun Utara, Najmuddin, memberikan sedikit ruang harapan kepada warga.

Menurutnya, warga tetap bisa berdagang di lokasi yang sebelumnya digunakan, asalkan tidak mendirikan bangunan permanen.

“Kalau untuk berdagang selagi itu bermanfaat silakan saja, enggak dilarang. Yang enggak boleh itu dibangun bangunan permanen,” kata Najmuddin.

Kemarahan warga dengan ketegasan dan keputusan Dedi Mulyadi memang tidak terelakkan, termasuk remaja satu ini.

Baca juga: Warga Kehilangan Rp 20 Juta setelah Diminta Aktivasi KTP Digital, Penipu Ngaku Petugas Disdukcapil

Remaja tersebut mendapat sindiran pedas dari warganet setelah mencurahkan isi hatinya di akun TikTok-nya, Senin (21/4/2025).

Bukannya mendapat simpati, remaja tersebut justru disindir untuk sadar diri.

Diketahui Dedi Mulyadi menetapkan kebijakan untuk menertibkan bangunan yang berdiri di bantaran Kali Bekasi, termasuk di Kota dan Kabupaten Bekasi

Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi banjir tahunan yang kerap terjadi di wilayah tersebut.

Kebijakan tersebut lantas mendapat kritikan dari seorang remaja yang menempati wilayah tersebut.

Baca juga: Curhat Remaja Salahkan Dedi Mulyadi karena Rumahnya di Tepi Kali Digusur: Hancur Tanpa Musyawarah

Kritikan tersebut disampaikan sang remaja di media sosial TikToknya.

Pantauan Tribun Jakarta, video itu sudah ditonton lebih dari 300 ribu kali.

Tidak bersimpati, warganet yang melihat video remaja tersebut justru menghujatnya dan membalas pernyataannya dengan sindiran pedas.

Warganet juga bak menyindir sang remaja untuk sadar diri.

Sebagaian besar warganet mendukung langkah Dedi Mulyadi untuk menggusur bangunan liar yang ada di bantaran Kali Bekasi tersebut.

@Sahrill: mereka membongkar tanpa musyawarah denganmu? hei nona apakah orang tuamu sebelum membangun rumah sudah bermusyawarah dengan yg punya lahan?

@KURNIAWAN2 22:ini mah ibarat yang punya hutang lebih galak dri yang nagih 

@Deris Nguyễn:Saya acungi jempol untuk keberanian mengungkapkan pendapat, kritik dan aspirasinya, namun adek cantik harusnya sadar bahwa memang keluarga adek salah membangun bukan ditanah sendiri. 

KEBIJAKAN DEDI MULYADI - (kiri) Seorang remaja perempuan di Kabupaten Bekasi, mengkritik pedas kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (kanan) karena rumahnya yang berada di bantaran kali digusur.  Meskipun remaja itu mengakui bahwa ia dan keluarganya tinggal di atas tanah negara.
KEBIJAKAN DEDI MULYADI - (kiri) Seorang remaja perempuan di Kabupaten Bekasi, mengkritik pedas kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (kanan) karena rumahnya yang berada di bantaran kali digusur. Meskipun remaja itu mengakui bahwa ia dan keluarganya tinggal di atas tanah negara. (TikTok - KOMPAS.com/ MUHAMAD SYAHRI ROMDHON)

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved