Berita Viral
Ortu Protes Daftar PPDB Jam 12 Malam Belum Diverifikasi Malah Diserobot Pendaftar Baru, Dinas: Sabar
Wali murid mencurahkan keluhannya mengenai antrean verifikasi PPDB. Sudah daftar awal tapi belum diverifikasi, namun pendaftar baru justru sudah.
TRIBUNJATIM.COM - Wali murid mencurahkan keluhannya mengenai antrean verifikasi PPDB.
Wali murid sengaja daftar tengah malam agar bisa diverifikasi awal malah diserobot oleh pendaftar baru.
Pendaftar baru daftar langsung diverifikasi, namun wali murid tersebut belum mendapat verifikasi.
Ya, hari pertama tahapan unggah berkas Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMP di Kabupaten Banyumas diwarnai keluhan mengenai sistem antrean verifikasi.
Seorang orang tua siswa pada Senin (23/6/2025) mengadukan proses verifikasi yang dilakukan operator dinilai tidak sesuai dengan urutan waktu pendaftaran.
Menanggapi hal ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas meminta para orang tua untuk bersabar karena proses dilakukan secara bertahap.
Baca juga: Wali Murid Tak Bisa Daftar SPMB karena Tidak Punya HP, Sekolah Favorit Pendaftar Cuma 10 Siswa
Dalam aduannya, orang tua tersebut mengaku sudah berusaha mendaftarkan anaknya sedini mungkin untuk menghindari antrean panjang.
"Kami sudah daftar tengah malam tepat jam 00 (nol nol) tapi kenapa ya belum diverifikasi," tulisnya dalam laporan, dikutip dari Tribun Banyumas.
Kekecewaannya muncul ketika ia mendapati bahwa pendaftar lain yang baru mendaftar justru telah lebih dulu mendapatkan status terverifikasi.
"Sedangkan yang lain baru daftar malahan sudah diverifikasi," ungkapnya.
Kondisi ini membuatnya cemas karena ia membutuhkan kepastian sesegera mungkin.

"Bila tidak diterima kami mau cepat-cepat cari sekolah lain," tambahnya, meskipun ia yakin anaknya dapat diterima di SMPN 1 Ajibarang berdasarkan nilai dan potensinya.
Pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas memberikan tanggapan atas keluhan ini.
Mereka meminta agar para orang tua dan calon siswa dapat bersabar selama proses verifikasi berlangsung.
Pihak dinas menegaskan bahwa proses verifikasi dilakukan secara berurutan sesuai waktu pendaftaran.
"Mohon bersabar nggih, karena operator akan melakukan verifikasi secara bertahap sesuai dengan urutan pendaftaran," jelas Dinas Pendidikan dalam jawaban resminya.
Pernyataan ini mengindikasikan bahwa meskipun ada laporan pendaftar baru yang telah terverifikasi, kebijakan resmi dari panitia adalah memproses berkas sesuai urutan masuknya.
Baca juga: Mbah Narti Ikhlas Uang Rp 7,7 Juta Dicuri Siswa Yatim Piatu, Kembali Utuh setelah Batal Penjarakan
Sementara itu, nasib sekolah dulunya favorit kini sepi peminat dari tahun ke tahun.
Bahkan di 2025 ini, sekolah favorit itu baru memiliki pendaftar siswa baru berjumlah 10 orang.
Adapun ini dialami sekolah yang dulunya favorit di Palembang yakni SDN 137 Palembang.
Kepala SDN 137 Palembang, Emi Rosmita buka suara terkait penyebab sekolahnya yang dulu favorit kini sepi peminat.
Emi mengatakan, jumlah siswa yang mendaftar totalnya 10 orang setelah diizinkan.
Itupun total keseluruhan setelah diizinkan boleh daftar langsung karena wali murid tidak punya handphone ataupun punya handphone tapi tidak mengerti daftar online.
Siswa yang mendaftar itupun siswa jauh dari lokasi sekolah, bukan yang domisilinya dekat sekolah.
"Ada juga yang daftar dari handphone tapi tetap kita bantu daftarkan di sekolah karena wali murid tidak paham jadi kita bimbing pendaftarannya karena kita tidak ingin ada anak putus pendidikan," kata Emi, Senin (23/6/2025), dikutip dari Tribun Sumsel.
Padahal jika memang banyak peminatnya, sekolah itu akan membuka tiga kelas untuk tahun ajaran baru.
Namun kini siswanya hanya 10 orang saja.
Baca juga: Penjelasan Kepsek Soal Uang Tabungan Siswa SDN 1 Mekarsari Rp 343 Juta Mandek, Dipakai Guru Pensiun
Satu kelas pun masih banyak bangku yang kosong.
Tahun lalu saja, kelas satu hanya menerima 19 siswa.
Tahun ini meluluskan 29 siswa kelas 6.
Emi mengatakan, di seputar sekolah itu memang minim anak usia sekolah karena anak-anak sudah bukan usai sekolah dasar lagi.
"Banyak orang tua sekitar sekolah dan fasilitas sekolah minim bisa dilihat sendiri," tambah Emi.
Emi mengatakan, salah satu bangunan sekolah tetap berbentuk lama karena ada bangunan cagar budaya yang tidak boleh direnovasi, walaupun masih layak yakni gedung kelas semi permanen.
Kemudian bangunan dua lantai, bisa dilihat fasilitas seadanya.
Sebab di sudut plafon terlihat sudah bolong dan atap seng juga sudah lepas di ujungnya.
Dia berharap dinas terkait bisa membantu merenovasi sekolah agar diminati masyarakat.
Namun dia juga sadar jika sekolah ingin direnovasi juga harus sesuai aturan dan juknisnya yakni salah satunya minat siswa sekolah.
Minat siswa yang akan sekolah harus banyak.
Sebelumnya, Lidya salah satu alumni sekolah itu mengatakan, dulu dia sekolah di sekolah itu tahun 2017 lalu dan masih jadi favorit.
Sebab dia sendiri rumahnya di dekat sekolah itu sehingga lebih memilih sekolah itu karena tidak jauh pulang dan pergi.
"Dulu sekolahnya bagus, banyak yang sekolah di sana dan kualitasnya juga bagus, sayang kalau sekarang sepi peminatnya," ujarnya.
Sekolah tersebut terdiri dari dua bangunan utama yakni bangunan permanen dua lantai dan bangunan semi permanen atau kelas kayu.
Berada di pinggir Jalan Kapten Cek Syeh sekolah itu letaknya berdekatan dengan sekolah SDN 138 yang hanya berjarak 500 meter dari sekolah tersebut.
Salah satu guru di sekolah tersebut berharap kelas tetap berjalan tahun ini.
Serta siswa bisa bertambah jumlah sehingga bisa berjalan kelas seperti tahun-tahun sebelumnya.
Padahal kuota penerimaan siswa baru 84 siswa.
Namun hanya ujungnya saja yang mendaftar.
Angka ini lebih sedikit dibanding tahun lalu, tahun lalu 20 siswa yang mendaftar di sekolah tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Palembang Adrianus Amri tidak menjawab saat dikonfirmasi.
wali murid
Pendaftaran Peserta Didik Baru
PPDB
Banyumas
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita viral
Sahroni Mundur Ditantang Salsa Erwina Hutagalung Juara Debat Se-Asia Pasific: Ane Mau Bertapa Dulu |
![]() |
---|
Edi Kaget Istri Beri Akta Cerai saat Mengaji di Rumah Mertua, Tak Tahu Ditalak |
![]() |
---|
Kisah Driver Ojol Riri Terima Pesanan Martabak dari Luar Pulau, Ternyata Salah Orderan |
![]() |
---|
Warga Terdampak Debu Tambang Cuma Diberi Ganti Rugi Sembako Rp200 Ribu, DPRD Tegur Perusahaan |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Kasihan Immanuel Ebenezer Diborgol Pakai Baju Oranye: Mungkin Dia Khilaf |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.