Depot Legendaris Surabaya, Berdiri Sejak 1938 Sajikan Hidangan Rujak Cingur dan Sop Buntut
Depot Genteng Durasim, salah satu tempat makan legendaris di Surabaya yang menawarkan kuliner khas Suroboyo yakni rujak cingur.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Depot Genteng Durasim, salah satu tempat makan legendaris di Surabaya yang menawarkan kuliner khas Suroboyo yakni rujak cingur.
Dinding bagian dalam depot ini berjejeran foto-foto tokoh pejabat, artis dan influencer kuliner ternama, seperti Tri Rismaharini, Inul Daratista, Sujiwo Tejo, Next Carlos, Tanboy Kun dan chef dari Masterchef Indonesia, yang pernah singgah menikmati kelezatan kuliner tersebut.
Meski banyak warung hingga restoran, tempat yang terkenal dengan rujak cingurnya ini tak lekang oleh jaman. Depot ini sudah ada sejak 1938 silam.
“Sebentar lagi 100 tahun. Saya mulai kelola ini usia 22 tahun. Sekarang 72 tahun, saya generasi tiga, berarti 50 tahun. Sekarang (dikelola) generasi empat. Dari dulu di sini, nggak pindah-pindah,” ujar Rubiati, pengelola Depot Genteng Durasim kepada Tribun Jatim, Rabu (25/6/2025).
Depot ini telah dikelola turun temurun, mulai dari sang nenek bernama Mbah Moro hingga kini ke generasi ke empat.
Sejak awal, tempat ini menjual rujak cingur, lalu ada rawon, lodeh, ketan dan berbagai macam kuliner. Seiring berjalannya dekade, beberapa menu bertahan, dan bertambah lebih variatif.

Rubiati mengaku tidak pernah mengubah resep yang diwariskan neneknya. Kuah sop buntut yang gurih, dengan daging lembut. Rasa kaldu daging tersimpan di setiap serat.
“Dulu Bu Risma setiap minggu bungkus, 10 bungkus. Kemarin datang pejabat-pejabat dari Tuban, ada dari luar kota juga sepertinya ada acara di Surabaya,” ujarnya.
Depot ini terdiri dari dua area. Area depan tempat proses pembuatan rujak cingur, dan beberapa kursi dengan meja panjang. Sementara di area dalam, dapat digunakan maksimal 25 hingga 30 orang pembeli.
Di usianya yang lebih dari 8 dekade ini, maka tak heran jika depot ini kerap dikunjungi pejabat dari berbagai daerah.
Rubiati dibantu oleh lima orang. Beberapa di antara mereka juga telah lama bekerja, 16-20 tahun. Dari Selasa hingga Minggu, mereka disibukan untuk membuat bumbu dan merebus cingur.
Depot ini menyediakan masakan sop buntut, lontong mie, gado-gado, nasi campur empal, nasi pecel, nasi asem atau lodeh pindang, dan dua pilihan rujak cingur. Ada cingur biasa dan cingur spesial.
Harga makanan yang ditawarkan kisaran Rp15 ribu hingga Rp50 ribu.
“Dulu cuma di depan, tahun 2000 baru ada ini (ruangan tambahan),” ujarnya.
Memasuki usia 72 tahun, Rubiati sadar aktivitasnya mulai terbatas. Maka dari itu ia mulai mempercayakan kepada cucunya untuk mengelola Rujak Cingur Genteng Durasim.
Sementara ia lebih banyak mengawasi dan mengarahkan, sambil sesekali bercengkerama dengan para pelanggannya.
"Sebulan terakhir ini sudah cucu saya yang kelola. Apalagi saya kan sempat sakit, opname juga," tuturnya.
Depot Genteng Durasim
tempat makan legendaris di Surabaya
Tribun Jatim Network
jatim.tribunnews.com
kuliner di Surabaya
sop buntut
rujak cingur
Fakta-fakta Viral Menu MBG Isi Kacang Rebus dan Roti, Siswa Pernah Dapat Salak Busuk |
![]() |
---|
Mata Berkaca-kaca Usai Jadi Tersangka, Sopir Bus Laka Maut di Jalur Bromo Terancam 6 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Jadwal dan Mekanisme Pencairan Tukin Dosen ASN 2025, Ada 31.066 Penerima |
![]() |
---|
Emak-Emak di Kota Mojokerto Dilatih Olah Kedelai Jadi Peluang Bisnis Rumahan |
![]() |
---|
Stok Beras di Jombang Dipastikan Aman hingga Akhir 2025, Pasar Murah Tetap Digencarkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.