Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Ulah Anggota Brimob Diduga Beli Helm Pakai QRIS Palsu, sudah Ketahuan Tapi Disuruh Transfer Tak Mau

Saat itu anggota polisi tersebut sedang beli helm di sebuah toko. Peristiwa itu terekam CCTV terjadi pada Minggu (8/6/2025) pukul 10.00 WIB.

Editor: Torik Aqua
Istimewa/ Tangkapan Layar
POLISI MENIPU - Seorang oknum anggota polisi diduga melakukan aksi penipuan di Jalan Raya Cileunyi, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Beli helm diduga menggunakan QRIS palsu. 

Dia berhenti di pinggir jalan dengan alasan banyak anak buah dan wartawan.

Baca juga: Ini Dampak Bagi Asia Jika Iran akan Menutup Selat Hormuz Gegara Serangan AS terhadap 3 Lokasi Nuklir

“Akhirnya dibawa muter-muter Jalan A Yani sampai empat kali. Hingga akhirnya bilang ‘Sudah begini saja, saya mau bantu kamu. Kamu ada duit 10 juta enggak?’,” katanya.

KV dan RA pun menolak karena tidak membawa 10 juta. Oknum polisi itu, katanya, bersikeras meminta tujuh juta.

KV yang ketakutan akhirnya menelpon Djumadi. Djumadi mengaku mendengar anaknya dibentak dan menanyakan profil dirinya.

VIRAL DUGAAN PUNGLI - Tangkapan layar menunjukkan oknum Polisi lalu lintas Polsek Medan Baru diduga meminta uang dengan cara transfer lewat aplikasi kepada pelanggar lalu lintas, Senin (12/5/2025). Saat ini oknum polisi tersebut sudah diperiksa. Fakta baru dikuak Propam Polrestabes Medan.
VIRAL DUGAAN PUNGLI - Tangkapan layar menunjukkan oknum Polisi lalu lintas Polsek Medan Baru diduga meminta uang dengan cara transfer lewat aplikasi kepada pelanggar lalu lintas, Senin (12/5/2025). Saat ini oknum polisi tersebut sudah diperiksa. Fakta baru dikuak Propam Polrestabes Medan. (Tribunmedan.com/ Instagram @medanheadlines.id)

Karena tidak kunjung mendapatkan uang, oknum polisi lantas memaksa KV dan RA menuju minimarket yang tak jauh dari Mapolda Jatim untuk menarik uang dari mesin ATM.

“Ada berapa uang di ATM-mu? katanya. Anak saya dan temannya bohong jawab tinggal Rp 500.000 dan Rp 150.000. Dan si oknum memaksa untuk ambil dan mengancam,” tuturnya.

ATM milik KV dan RA pun diambil oleh oknum polisi.

Mereka diminta membayar Rp 7 juta kurangnya pada esok hari pukul 05.00 WIB.

Baca juga: Pemkab Madiun Matangkan Pembentukan Koperasi Merah Putih, Sudah Kantongi Akta Notaris

Saat perjalanan menuju minimarket, KV sempat memotret wajah oknum polisi dan mengirimkan foto itu kepada ayahnya melalui pesan.

Foto tersebut dijadikan barang bukti dan Djumadi menanyakan identitas oknum polisi itu kepada sejumlah koleganya di jajaran Polresta Sidoarjo dan Polrestabes Surabaya

“Akhirnya jam 6 ada yang telepon menyebutkan identitasnya mengacu kepada salah satu oknum anggota Polsek Tandes, Bripka H,” katanya. 

Djumadi mengatakan bahwa Bripka H kini telah diamankan oleh jajaran Polrestabes Surabaya. KV dan RA pun telah menjalani pemeriksaan.

Baca juga: Balasan Menohok Ivan Gunawan Dinyinyiri soal Tato usai Pulang Haji: daripada Badan Bersih Gak Solat

Bripka H, anggota Polsek Tandes, Surabaya, diamankan Propam Polrestabes Surabaya setelah diduga melakukan pemerasan terhadap dua mahasiswa.

Bripka H memeras korban dengan dalih operasi gabungan TNI-Polri.

Adapun korbannya adalah mahasiswa berinisial KV (23) dan RA (23).

“Tersangka sudah diamankan Propam Polrestabes Surabaya. Tadi saya sudah dapat laporannya,” kata Djumadi, ayah KV saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/6/2025).

Hal ini pun dibenarkan oleh Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Rina Shanty Dewi Nainggolan. Bripka H telah diamankan dan dimintai keterangan.

“Sudah dimintai keterangan oleh Propam dan ditangani,” kata Rina Shanty.

Kasus pemerasan itu berawal saat KV dan RA diberhentikan oleh Bripka H dan rekannya diduga seorang preman di kawasan Pondok Candra Sidoarjo pada Kamis (19/6/2025) sekitar pukul 22.00 WIB. 

Baca juga: Gaji Tak Kunjung Dibayar Perusahaan, Pekerja Bingung Lapor Siapa, Dinnaker Janjikan Perlindungan

Bripka H memeriksa KV dan RA yang berhenti di pinggir jalan untuk mengecek mobil setelah bersenggolan dengan kendaraan roda dua.

Bripka H berdalih sedang menjalankan operasi gabungan TNI-Polri hingga berujung menuduh korban berbuat macam-macam.

Bripka H lantas mengambil alih mobil menuju Mapolda Jatim dengan meminta uang Rp 10 juta untuk modus jalan damai. Bripka H juga sempat nego Rp 7 juta karena korban mengaku tak punya uang.

Bripka H lantas mengajak korban ke minimarket untuk mengambil uang. Korban pun memotret wajah Bripka H diam-diam untuk melapor.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved