Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kuliner

Gurihnya Nasi Pecel Pincuk Wonk Jenewa di Jember, Kuliner Jadul Masih Pakai Daun Pisang

Nasi Pecel Pincuk Wonk Jenewa di Desa/Kecamatan Jenggawah Jember, Jawa Timur merupakan kuliner yang masih menerapkan bungkus tradisional.

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/IMAM NAWAWI
KULINER TRADISIONAL - Tampilan Nasi Pecel Pincok Wonk Jenewa Kecamatan Jenggawah Jember, Jawa Timur. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Nasi Pecel Pincuk Wonk Jenewa di Desa/Kecamatan Jenggawah Jember, Jawa Timur merupakan kuliner yang masih menerapkan bungkus tradisional.

Berada di Jalan Raya Jenggawah-Ambulu tersebut, kuliner menjadi andalan bagi Warga Jember selatan, karena masih mengunakan wadah khas.

Tampak, wadah kuliner masih mengunakan daun pisang yang dipincuk. Hal ini membuat konsumen seperti terbawa suasana kuliner di jaman dahulu (Jadul).

Sementara isi makanan tersebut meliputi sambal kacang, sayur lodeh, rempeyek, krupuk, tempe serta telur ceplok. Bahan ini  disajikan sedemikian rupa secara sederhana untuk dituangkan di daun pisang yang telah dilipat rapi.

Baca juga: Kecelakaan di Jember, Kakek dan Nenek Tertabrak Motor saat Berboncengan, Diduga Belok Mendadak

Saidatul Munawaroh, Pemilik Warung Pecel Pincok Wonk Jenewa mengungkapan, harga satu porsi nasi makanan ini cukup murah, hanya Rp 7.000 untuk ukuran biasa dan Rp 10.000 kalau tambah telur.

“Alhamdulillah pelanggan saya beragam, ada yang dari luar Jember bahkan kadang pejabat juga mampir ke sini,” ujarnya, Kamis (26/6/2025).

Menurutnya, Setiap hari bisa 500 porsi dapat terjual, sebab pengunjung di warung nasi pecel ini tidak pernah sepi.

"Warung ini buka dari pagi jam 4 sampai jam 4 sore dan selalu ramai pengunjung dari berbagai kalangan," kata Saidatul.

Saidatul sengaja mengunakan daun pisang sebagai wadah nasi pecelnya, hal itu untuk menjaga tradisi serta jadi pembeda dari warung lainnya.

Baca juga: Jelang Suro, Bupati Jember Libatkan PSHT untuk Ikut Jaga Keamanan

"Untuk menjaga tradisi lama dalam cara menyajikan. Ini membuktikan kalau makanan sederhana bisa jadi favorit banyak orang," paparnya.

Saidatul sudah puluhan tahun jualan nasi pecel poncok di kawasan Alun-alun Kecamatan Jenggawah Jember ini, namun dia mengaku lupa pastinya.

"Kelopain cong, tak tau engkok (lupa, tidak tahu saya: Red Bahasa Madura)," ucapnya.

Sumber: Tribun Jatim
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved