Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Masyarakat Rugi Rp99 Triliun karena Ulah Produsen Beras, Isi Tak Sesuai hingga Merek Belum Terdaftar

Beberapa produsen beras membuat masyarakat rugi hingga Rp 99,35 triliun. Fakta ini diungkap Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG
HARGA BERAS - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengungkapkan hasil investigasi permasalahan harga beras. Investigasi ini melibatkan Satuan Tugas (Satgas) Pangan Mabes Polri, dan kementerian/lembaga terkait. Ternyata ditemukan kerugian masyarakat Rp 99,35 trilun. 

TRIBUNJATIM.COM - Beberapa produsen beras membuat masyarakat rugi hingga Rp 99,35 triliun.

Fakta ini diungkap Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman.

Mentan mengungkapkan hasil investigasi permasalahan harga beras.

Investigasi ini melibatkan Satuan Tugas (Satgas) Pangan Mabes Polri, dan kementerian/lembaga terkait.

Amran mengatakan, survei investigasi dilakukan untuk mengevaluasi kesesuaian harga dan mutu beras kategori premium dan medium yang beredar di pasar.

Periode pengambilan sampel dilakukan pada 6 - 23 Juni 2025. Adapun lokasi pengambilan sampel di 10 provinsi.

 Terkait beras medium, pengambilan sampel dilakukan pada 76 merek beras medium.

Amran menyebut, 88,24 persen mutu beras tidak sesuai regulasi, 95,12 persen harga beras medium di atas HET, dan 9,38?rat beras medium yang dijual tidak sesuai yang tercantum pada kemasan.

Kemudian terkait beras premium, pengambilan sampel dilakukan pada 136 merek beras premium.

Baca juga: Antusias Warga Serbu Pasar Murah Kejari Kota Malang, Harga Beras hingga Telur Lebih Terjangkau

Hasil temuan mencatat 85,56 persen mutu beras premium tidak sesuai regulasi, 59,78 % harga beras premium di atas HET, dan 21,66?rat beras premium yang dijual tidak sesuai yang tercantum pada kemasan. 

"Mulai hari ini, kami minta saudaraku, sahabatku berbenah. Periksa mereknya masing-masing. Mulai hari ini harga turun. Tidak turun, berhadapan pemerintah," ujar Amran di Kantor Kementan, Kamis (26/6/2025), melansir dari Kontan.

Amran menyebut, dari 212 merek/sampel beras premium, sebanyak 157 merek/sampel yang tidak sesuai regulasi. Lalu, dari 76 merek/sampel beras medium, sebanyak 66 merek/sampel tidak sesuai regulasi.

"Potensi kerugian konsumen Rp 99,35 triliun," ungkap Amran.

Amran menyebut, mereka diberi waktu selama dua pekan untuk memperbaiki produk berasnya sesuai regulasi, yakni sampai 10 Juli 2025.

"Hari ini kami akan kirim semua data ini ke Kapolri dan Jaksa Agung. Ini harus diberesin. Ini nggak boleh dibiarkan karena menyangkut hajat hidup orang banyak," ucap Amran.

Baca juga: Musim Panen Padi, Harga Beras di Banyuwangi Berangsur Turun, Bulog Mulai Serap Hasil Panen Petani

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved