Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nginap di Hotel Mewah bareng Pacar, Satpam Bank Bawa Uang Rp 410 Juta, Caranya Bobol ATM Terkuak

Satpam bank diketahui ternyata menjadi pelaku pembobolan bank di Sulawesi Selatan.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribun-Timur.com
KABUR NGINAP HOTEL MEWAH - Ainun Adhe Sumitra (27), warga Perumahan Graha Dahlia, Kelurahan Lapongkoda, Kabupaten Wajo, Sulsel, ditangkap tim gabungan Polresta Manado dan Polres Wajo di Jalan Flamboyan, Manado, Sulawesi Utara, Selasa (24/6/2025) dini hari. 

Terungkap pula alasan mengapa teller bank sampai percaya dan tidak curiga dengan aksi karyawati itu.

Seorang karyawati Bank Jambi menguras uang nasabah hingga mencapai Rp 7,1 Miliar untuk bermain judi online (judol).

Pelaku berinisial RS, atau Rafina Salsabila (26), bekerja sebagai analis kredit di Kantor Bank Jambi Cabang Pembantu Siulak, Kabupaten Kerinci.

Ia menjalankan aksinya secara sendiri tanpa melibatkan orang lain, selama lebih dari satu tahun, mulai dari September 2023 hingga Oktober 2024.

Bahkan, mantan bupati Kerinci, Adirozal, turut menjadi salah satu korban pembobolan rekening oleh karyawati Bank Jambi ini.

Baca juga: Nasib Karyawan Bank Tilap Uang Guru Rp7 M Buat Judol, Sejak 2023, Kini Terancam 15 Tahun Penjara

Awal Terbongkarnya Kasus Pembobolan Rekening Nasabah

Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jambi, AKBP Taufik Nurmandia, menjelaskan bahwa kasus ini terungkap saat seorang nasabah mengajukan pinjaman ke Bank Jambi, tetapi tidak kunjung menerima pencairan dana, meski telah disetujui.

“Awalnya memang sudah ribut, terus ada informasi masuk lalu kita lakukan penyelidikan,” ujar Taufik Nurmandia dalam konferensi pers, Senin (2/6/2025).

“Jadi korban ini waktu dia minjam uangnya tidak cair-cair, ternyata uang sudah di-acc oleh bank tapi ditarik oleh tersangka,” tambahnya.

Penyelidikan kemudian mengarah kepada RS sebagai pelaku pembobolan rekening nasabah.

Modus Pelaku Membobol Rekening Nasabah

Menurut AKBP Taufik, RS memanfaatkan kepercayaan dari para nasabah yang sering memintanya untuk membantu pencairan dana.

Karena sudah terbiasa, para petugas teller di bank menganggap permintaan RS biasa dan tidak curiga.

“Dia mengakunya ke teller bank, dia dipercaya oleh nasabah untuk mengambil uang. Karena berdasarkan nasabah sebelumnya, pihak teller akhirnya percaya dan mencairkan uang tersebut,” jelas Taufik.

RS kemudian memalsukan tanda tangan para nasabah dan mencairkan dana tanpa izin mereka.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved