Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Ortu & Calon Murid Pakai Sandal Jepit saat Daftar Ulang, Wakasek Singgung Kepantasan: Minimal Sepatu

Wakasek mengatakan, aspek kedisiplinan adalah pendidikan karakter yang harus ditanamkan sejak dini.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUN JATENG/F ARIEL SETIAPUTRA
KEDISPLINAN - Panitia SPMB 2025 SMPN 5 Semarang memasang spanduk tata tertib di pintu gerbang utama sekolah setelah menemui calon murid baru (CMB) dan orang tuanya kurang tertib dalam hal kerapian berpakaian saat mendatangi sekolah untuk proses pendaftaran online, Selasa (24/6/2025). 

Namun, saat ini yang tersedia tinggal 255 kursi sebab ada satu pendaftar yang sudah dipastikan diterima lewat jalur afirmasi inklusi (anak difabel).

"Dia sudah mendaftar satu atau dua bulan lalu. Sudah terkonfirmasi di dinas, lalu mengabarkan ke kita. Jadi otomatis anak satu itu sudah masuk, tidak mungkin kami tolak," katanya.

Kejadian miris justru dialami SDN Wayut 01, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Sejak dibuka dari tanggal 2 sampai dengan 20 Juni 2025, cuma ada satu anak usia enam tahun yang berminat untuk mendaftar.

Kondisi ini membuat para guru SDN Wayut 01 harap-harap cemas siswa siswi baru pada tahun ajaran 2025/2026.

Hal itu seperti diungkapkan Kepala SDN Wayut 01, Sri Hartatik.

Kondisi ini lantas dimanfaatkan oleh pihaknya dengan melakukan pendekatan kepada wali murid.

"Kebetulan kakeknya masih sekitar sekolah, sedangkan orang tuanya itu beda desa," ungkap Sri, ditemui di kantornya, Senin (16/6/2025).

Keinginan Sri Hartatik tidaklah muluk-muluk.

Selama SPMB dibuka, bisa mendapatkan 10 murid baru saja adalah sebuah pencapaian yang luar biasa baginya.

"Sekolah kami dari kelas 1 sampai kelas 6 juga tidak memenuhi pagu, bahkan cenderung sangat kecil," tuturnya.

"Rata-rata per kelas paling tinggi hanya lima murid," tambah Sri.

Berbagai upaya sudah dilakukan demi menarik minat orang tua, supaya mau mendaftarkan putra putrinya di sekolah tersebut.

"Sosialisasi berupa pemasangan banner dengan harapan bisa dibaca masyarakat atau desa yang ada di sekitar," jelasnya.

"Untuk memahami bahwa kami membutuhkan atau menerima siswa baru," imbuh Sri.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved