Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Asyiknya Liburan Anak di Desa Miagan Jombang Tanpa Gadget, Bermain Permainan Tradisional

Suasana sore di Lapangan Alun-Alun Cemarah, Desa Miagan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang berubah menjadi meriah dan penuh canda tawa

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Anggit Pujie Widodo
LIBURAN ANAK DESA - Anak-anak di Desa Miagan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur Mengisi Waktu Liburan Sekolah dengan Bermain Permainan Tradisional pada Senin (30/6/2025). Ajari anak-anak untuk melestarikan permainan tradisional ketimbang fokus bermain smartphone.  

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Suasana sore di Lapangan Alun-Alun Cemarah, Desa Miagan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang berubah menjadi meriah dan penuh canda tawa pada Senin (30/6/2025), saat puluhan anak berkumpul dalam sebuah kegiatan bertajuk 'Dolanan Anak Desa'.  

Acara ini digagas oleh Forum Anak Desa Miagan sebagai sarana alternatif mengisi liburan sekolah dengan aktivitas positif.

Dimulai sejak pukul 13.30 WIB hingga menjelang sore, sekitar 80 anak dari dua dusun dan sejumlah peserta luar desa antusias mengikuti rangkaian kegiatan yang menghidupkan kembali permainan tradisional

Di tengah dominasi gawai dan teknologi digital, acara ini menghadirkan suasana nostalgia dengan permainan seperti gobak sodor, dakon, lompat tali, hingga betengan. 

Tak hanya itu, anak-anak juga diajak bereksperimen dengan simulasi letusan gunung dan proses filtrasi air, yang dikemas secara menyenangkan.

Baca juga: Gubernur Khofifah Buka Agenda Perkemahan Nasional Cinta Alam Indonesia ke-46 di Jombang

Pojok baca dan area permainan edukatif turut melengkapi kegiatan tersebut, menjadikannya lebih dari sekadar wahana bermain. 

“Kami ingin anak-anak bisa tumbuh dan berkembang dengan tetap terhubung dengan budaya lokal serta memiliki ruang nyata untuk berinteraksi,” ucap Chusnul Khotimah, pendamping kegiatan dari Forum Anak saat dikonfirmasi awak media. 

Sebagai penutup, anak-anak melakukan cap jempol simbolik sebagai pernyataan dukungan terhadap gerakan anti-bullying.

Baca juga: Liburan Sekolah, Adam Penjual Layangan Bisa Dapat Rp 6 Juta Sebulan, Selalu Ramai Seusai Salat Ashar

Aksi ini menjadi pengingat bahwa bermain bukan hanya soal kesenangan, tapi juga tentang belajar saling menghormati dan menciptakan lingkungan sosial yang sehat.

"Kami ingin mengajak anak-anak desa ini tumbuh dengan lingkungan yang sehat dan mendukung. Tidak kecanduan gawai, bisa produktif dan menjaga komunikasi dengan teman sebaya sejak dini. Tujuan kami ingin anak-anak desa tetap melestarikan tradisi yang ada di desa dan tidak terpengaruh budaya luar," ungkapnya. 

Baca juga: Nikmati Liburan Sekolah Seru di Kebun Binatang Surabaya, Tiket Bundling KBS Mulai Rp 20.000

Keberhasilan acara ini tak lepas dari kerja keras para panitia serta dukungan warga.

Banyak pihak berharap kegiatan serupa dapat terus digelar secara berkala sebagai upaya membentuk generasi muda yang lebih kreatif, sosial, dan mencintai warisan budaya bangsa. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved