Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pengamat Sebut Menantu Jokowi Penting untuk Diperiksa KPK soal Korupsi Proyek Jalan Sumatera Utara

Menurut pakar hukum tindak pidana pencucian uang (TPPU) Yenti Garnasih, Bobby Nasution penting sekali karena terkait jabatan yang diemban.

Editor: Torik Aqua
TRIBUNMEDAN.COM/ANUGERAH NASUTION
PENTING - Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution disebut pengamat penting untuk diperiksa KPK terkait kasus dugaan korupsi pembangunan jalan di Sumatera Utara. 

TRIBUNJATIM.COM - Menantu Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi, Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution dinilai penting untuk dipanggil oleh KPK.

Menurut pakar hukum tindak pidana pencucian uang (TPPU) Yenti Garnasih, Bobby Nasution penting sekali karena terkait jabatan yang diemban, yakni Gubernur Sumatera Utara.

Diketahui, nama Bobby Nasution ikut disorot setelah munculnya kasus dugaan korupsi pembangunan jalan di Sumatera Utara yang menjerat anak buahnya.

"Menurut saya sih, penting sekali ya, namanya gubernur untuk diperiksa. Penting sekali," kata Yenti, dikutip dari tayangan Kompas Petang yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Senin (30/6/2025).

Baca juga: Topan Ginting Tersangka Korupsi Rp231,8 M Orang Dekat Bobby Nasution? Gubernur Sumut: Merugikan

EFISIENSI ANGGARAN - Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution mencoret sejumlah rencana anggaran yang dianggap tidak berguna di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut). Di antara anggaran yang dicoret adalah dana sebesar Rp 100 juta untuk pembelian tusuk gigi dan Rp 48 juta untuk pembelian 15 kue tart.
EFISIENSI ANGGARAN - Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution mencoret sejumlah rencana anggaran yang dianggap tidak berguna di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut). Di antara anggaran yang dicoret adalah dana sebesar Rp 100 juta untuk pembelian tusuk gigi dan Rp 48 juta untuk pembelian 15 kue tart. (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA)

Yenti menilai, sudah pasti ada kongkalikong antara gubernur dan pihak-pihak yang terlibat dalam dugaan korupsi pembangunan jalan tersebut.

"Jadi gini, yang namanya gubernur ini kepala dinas provinsi itu kan dekat sekali hubungannya sampai bahkan sudah dirilis bahwa kongkalikongnya sedemikian rupa," lanjutnya,

"Bahkan dibilang nanti tunda dulu seminggu supaya enggak mencolok dan sebagainya. Itu berarti KPK sudah mendapatkan sadapan-sadapan rencana mereka akan melakukan korupsi dan kemudian ada aliran-alirannya," papar Yenti.

Yenti pun meminta agar KPK tidak ragu untuk melakukan pemeriksaan terhadap Bobby Nasution.

"Nah, nanti harusnya, terlibat apa tidak terlibat, ya ini gubernur harus diperiksa. Jadi jangan ragu gitu," tegasnya.

Kemudian Yenti mengaku senang, karena sudah ada sanksi sosial berupa karangan bunga pernyataan terima kasih kepada KPK, yang artinya, masyarakat masih peka dan geram terhadap kasus korupsi.

Hal tersebut, menurutnya, menjadi pendukung agar kepala daerah turut diperiksa dalam kasus ini.

"Saya senang sekali lihat banyak karangan bunga, artinya masyarakat ternyata masih marah, masih geram. Saya pikir sudah sudah enggak peka lagi terhadap korupsi. Ternyata bagus ini ya, paling tidak ini sudah ada sanksi moral, sanksi sosial bahwa begitu tersangka saja sudah ada papan bunga-papan bunga," papar Yenti.

"Jadi, seharusnya memang kepala daerah itu harus diperiksa. Ini kan sangat dekat karena Kepala Dinas PUPR Provinsi dan ternyata dari hasil sadapan memang mereka sudah kongkalikong dari awal, itu e-katalog juga sudah di sudah diatur bagaimana supaya yang ini menang, gitu kan," katanya.

"Jadi, sebetulnya sudah sangat harus diperiksa gitu," tandasnya.

KPK Buka Peluang Memanggil Bobby Nasution

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved