Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Warga Untung Bayar Rp 395 Ribu Padahal Pajak Motor Mati 24 Tahun, Tak Sia-sia Ikut Antri Pemutihan

Seorang warga untung cuma bayar Rp 395 ribu meskipun pajak motornya mati 24 tahun.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUN JATENG/AGUS SALIM IRSYADULLAH
PROGRAM PEMUTIHAN PAJAK - Warga mengantre melakukan cek fisik kendaraan di halaman belakang kantor Samsat Kendal, Senin (30/6/2025). Ada cerita warga yang cuma bayar ratusan ribu padahal pajak motornya mati puluhan tahun. 

Di dalam ruang pelayanan pun tak kalah, warga lalu lalang untuk berjuang mengikuti program pemutihan pajak.

Data Samsat menunjukkan, sebanyak 3 ribuan orang berbondong-bondong mengurus pajak kendaraan yang telah mati pada Sabtu (28/6/2025).

Adhi memprediksi jumlah pengunjung akan terus mengalami peningkatan.

"Kemarin Sabtu itu buka sampai sore, dan masih banyak warga yang datang. Dan pagi tadi antrean sampai depan jalan Pantura," ujarnya.

Baca juga: Samsat Ponorogo Catatkan 27.728 Warga Manfaatkan Pemutihan, 75 persen dari Kendaraan Roda Dua

Diterangkannya, hasil program pemutihan di Samsat Kendal sejak April hingga Juni, total pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dari program itu mencapai Rp 49,6 Miliar. 

Pada bulan pertama penerapan program, pendapatan mencapai Rp 8 Miliar.

Jumlah itu terus naik pada bulan Mei yang mencapai Rp 9 Miliar. 

Puncaknya, pendapatan dari program pemutihan di bulan Juni naik 13 persen mencapai Rp 10 Miliar.

"Ini data per tanggal 29 Juni. Hari ini masih terus berlanjut prosesnya sampai nanti selesai," papar Adhi.

Namun, pendapatan dari program pemutihan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) justru lebih sedikit dibanding PKB.

Di bulan April, total pemasukan program pemutihan di Samsat Kendal mencapai Rp 1,2 M.

Kemudian naik cukup banyak mencapai Rp 6,9 Miliar pada bulan Mei. 

Menjelang penutupan program, pendapatan program ini justru menurun 16 persen menjadi Rp 5,7 M.

Adhi menilai, faktor penurunan dipengaruhi kurangnya minat daya beli masyarakat.

"Untuk yang BBNKB ini memang masih di bawah PKB. Faktor ketertarikan daya beli dari masyarakat itu juga berpengaruh," tandasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved