Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Asal Usul Kota Batu, Dijuluki Swiss Kecil Pulau Jawa, Kini Luas Wilayahnya 'Makan' Sedikit Pasuruan

Inilah asal usul Kota Batu, kini wilayahnya 'makan' sedikit wilayah Prigen Kabupaten Pasuruan.

|
Editor: Hefty Suud
Istimewa @rezaiqbal melalui @yoiki_malang
KOTA BATU - Foto pemandangan Kota Batu, Jawa Timur. Luas Kota Baru kini akan memakan sedikit wilayah Kabupaten Pasuruan. Ini asal usul Kota Batu, Jawa Timur. 

Gunung-gunung tersebut adalah Gunung Pandennan (2010 m), Gunung Welirang (3156 m), Gunung Arjuno (3339 m) dan masih banyak lagi lainnya.

Dengan kondisi topografi pegunungan dan perbukitan tersebut menjadikan kota Batu terkenal sebagai daerah dingin.

Temperatur rata-rata kota Batu 2l,5°C, dengan temperatur tertinggi 27,2°C dan terendah 14,9°C.

Curah hujan tertinggi di Kecamatan Bumiaji sebesar 2471 mm dan hari hujan 134 hari. Kecamatan ini lah yang diterjang banjir bandang pada Kamis (4/11/2021) sore.

Sebagai tempat peristirahatan keluarga raja

Foto kolam renang Selecta di Malang yang diambil tahun 1934
Foto kolam renang Selecta di Malang yang diambil tahun 1934 (Leiden University Libraries)

Dikutip dari batukota.go.id, sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah dikenal sebagai tempat peristirahatan bagi kalangan keluarga kerajaan.

Batu dipilih karena masuk kawasan pegunungan dengan udara yang sejuk dan memiliki keindahan pemandangan alam khas daerah pegunungan.

Kala itu saat Raja Sindok memimpin , seorang petinggi Kerajaan bernama Mpu Supo diperintah Sang Raja untuk membangun tempat peristirahatan keluarga kerajaan di pegunungan yang di dekatnya terdapat mata air.

Baca juga: Penampakan Vespa Termahal di Batu Vespa Fest 2025, VN 1951 Seharga Mobil Hyundai Palisade

Dengan upaya yang keras, akhirnya Mpu Supo menemukan suatu kawasan yang sekarang lebih dikenal sebagai kawasan Wisata Songgoriti.

Atas persetujuan Sang Raja, Mpu Supo yang konon kabarnya juga sakti mandraguna itu mulai membangun kawasan Songgoriti sebagai tempat peristirahatan keluarga kerajaan.

Di lokasi tersebut juga dibangun sebuah candi yang diberi nama Candi Supo.

Seperti permintaan Sang Raja, tempat peristirahatan itu dilengkapi dengan sumber mata air yang sejuk.

Mata air dingin tersebut sering digunakan mencuci keris-keris yang bertuah sebagai benda pusaka dari Kerajaan Sendok.

Baca juga: Melongok Prosesi Pencucian Batu Manik Terkait Peringatan 1 Suro di Petilasan Sri Aji Jayabaya Kediri

Karena sering digunakan untuk mencuci benda-benda kerajaan yang bertuah dan mempunyai kekuatan supranatural yang maha dasyat, maka sumber mata air yang semula terasa dingin dan sejuk akhirnya berubah menjadi sumber air panas.

Sumber air panas itu pun sampai saat ini menjadi sumber abadi di kawasan Wisata Songgoriti.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved