Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Asal Usul Kota Batu, Dijuluki Swiss Kecil Pulau Jawa, Kini Luas Wilayahnya 'Makan' Sedikit Pasuruan

Inilah asal usul Kota Batu, kini wilayahnya 'makan' sedikit wilayah Prigen Kabupaten Pasuruan.

|
Editor: Hefty Suud
Istimewa @rezaiqbal melalui @yoiki_malang
KOTA BATU - Foto pemandangan Kota Batu, Jawa Timur. Luas Kota Baru kini akan memakan sedikit wilayah Kabupaten Pasuruan. Ini asal usul Kota Batu, Jawa Timur. 

Asal-usul nama Batu

Foto kendaaraan untuk pos di Batu yang diambil tahun 1930
Foto kendaaraan untuk pos di Batu yang diambil tahun 1930 (Leiden University Libraries)
 Sampai saat ini belum diketahui kepastiannya tentang kapan nama “Batu” mulai disebut untuk menamai kawasan peristirahatan tersebut.

Namun dari cerita tutur masayarakat sekitar, sebuta Batu berasal dari seorang ulama pengikut Pangeran Diponegoro. Ia bernama Abu Ghonaim atau dikenal dengan nama Kyai Gubuk Angin.

Dikutip darii buku Asal-usul Kota-kota di Indonesia Tempo Doeloe yang ditulis Zaenuddin HM, Sang Kyai berasal dari Jawa Tengah.

Ia meninggalkan tanah kelahirannya dan pindah ke kaki Gunung Panderman untuk menghindari pengejaran serdadu Belanda.

Oleh masyarakat setempat, Sang Kyai akrab dipanggil Mbah Wastu. Ia membaur dengan masyarakat sekitar dan memulai kehidupan baru.

Ia juga menyampaikan ajaran yang diperoleh selama mengikuti Pangeran Diponegoro.

Akhirnya banyak warga yang berdatangan dan menetap untuk menuntut ilmu serta belajar agama ke Mbah Wastu.

Kultur Jawa sering memperpendek dan mempersingkat mengenai sebutan nama seseorang yang dirasa terlalu panjang.

Penyingkatan penyebutannya dilakukan agar lebih cepat bila jika memanggil seseorang. Hal tersebut juga dilajukan saat memanggil Mbah Wastu.

Lambat laun sebutan Mbah Wastu dipanggil Mbah Tu menjadi Mbatu atau Batu yang kemudian digunakan untuk nama sebuah kota dingin di Jawa Timur.

Swiss kecil di Pulau Jawa

Foto jalan dari Malang ke Batu yang diambil antara tahun 1901-1902.
Foto jalan dari Malang ke Batu yang diambil antara tahun 1901-1902. (Leiden University Libraries)

Pada awal abad ke-19, Kota Batu sudahberkembang dan menjadi aerah tujuan wisata, khususnya orang-orang Belanda.

Mereka membangun tempat peristirahatan bahkan bermukim di wilayah Batu. Hingga saat ini masih banyak ditemukan situs dan bangunan peninggalan pemerintahan Hindia Belanda.

Begitu kagumnya Belanda pada Kota Batu hingga mereka mensejajarkan Kota Batu dengan sebuah negara di Eropa yakni Switzerland dan memberikan predikat sebagai De Klein Switzerland atau "Swis Kecil di Pulau Jawa".

Keindahan panorama di Kota Batu bahkan memikat The Father Foundation of Indonesia. Setelah perang kemerdekaan, Bung Karno dan Bung Hatta berkunjung dan beristirahat di kawasan Selecta, Batu.

Ada beberapa tempat wisata di Batu seperti wisata gua di Cangar dan Tlekung, air terjun Coban Rais dan Coban Talun, Songgoriti dan Selecta, Kusuma Agrowisata, Taman Hutan Rakyat R Soerjo dan Gunung Panderman.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com

Berita Viral lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved