Dalam Diam Hutan Wonosalam Jombang, Doa dan Nasi Tumpeng Menyambut Kopi yang Siap Dipetik
Di balik sejuknya udara pagi di lereng hutan Mendiro, Desa Panglungan , Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, aroma tanah basah berpadu dengan wangi
Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Ndaru Wijayanto
Namun, satu hal yang selalu disisipkan dalam setiap doa Asmat dan para petani lainnya yakni permohonan agar hutan tetap lestari. Wonosalam bagi mereka bukan hanya tempat mencari nafkah, tapi nadi kehidupan itu sendiri.
“Kalau hutan rusak, kita tidak bisa ngapa-ngapain. Air hilang, tanah tandus, kopi pun tidak bisa hidup,” ujar Asmat.
“Jadi kami mohon, jangan ada tangan-tangan rakus yang merusaknya.” ungkapnya melanjutkan.
Ritual bancakan mungkin tak tercatat dalam kalender resmi pertanian. Tapi di hati petani kopi Wonosalam, ia adalah bagian tak terpisahkan dari musim panen. Sebuah jembatan yang menghubungkan manusia dengan alam, tradisi dengan spiritualitas, dan rasa syukur dengan kebersamaan.
Di tengah gempuran modernitas dan teknologi, bancakan tetap bertahan. Tak tergeser. Karena bagi mereka yang hidup berdampingan dengan alam, panen bukan sekadar soal angka produksi tapi tentang bagaimana manusia menghormati semesta.
Kecamatan Wonosalam
petani kopi Wonosalam
Dusun Mendiro
Tribun Jatim Network
jatim.tribunnews.com
Berita Jombang Terkini
Elysa Wandani Antarkan Smansapa Raih Kemenangan: Kuncinya Percaya Diri! |
![]() |
---|
Thirteenrangers Berikan Dukungan Penuh untuk Thirteen saat Melantai di DBL Surabaya 2025 |
![]() |
---|
Wujudkan Bansos Tepat Sasaran, Ipuk Bawa Banyuwangi Jadi Pelopor Digitalisasi Bantuan Sosial |
![]() |
---|
Anggota Komisi B DPRD Jatim Indra Widya Agustina: Pacitan Punya Potensi Pariwisata Luar Biasa |
![]() |
---|
Pedagang dan Warga Kompak Keluhkan Kelangkaan Beras Medium di Kota Malang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.