Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Antusiasme Pengunjung Larung Sesaji Membeludak, Pemkab Kediri Siap Kembangkan Wisata Gunung Kelud

Antusiasme pengunjung Larung Sesaji membeludak, Pemkab Kediri siap mengembangkan Wisata Gunung Kelud ke level mancanegara.

Penulis: Isya Anshori | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Isya Anshori
LARUNG SESAJI - Acara Larung Sesaji di kawasan Wisata Gunung Kelud, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Minggu (6/7/2025). Pemkab Kediri menilai, Gunung Kelud memiliki semua unsur penting untuk menjadi destinasi wisata unggulan, tak hanya nasional, tetapi juga berpotensi dikembangkan ke skala internasional.  

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Pelaksanaan ritual Larung Sesaji di kawasan wisata Gunung Kelud, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, ramai pengunjung, Minggu (6/7/2025).

Tradisi ini bukan hanya ajang pelestarian budaya, tetapi juga daya tarik besar bagi wisatawan.

Antusiasme pengunjung membeludak, bahkan jauh lebih meriah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, Mustika Prayitno Adi menyampaikan kekagumannya terhadap penyelenggaraan ritual Larung Sesaji tahun ini.

Menurutnya, antusiasme masyarakat, partisipasi desa, dan semangat pelestarian budaya menjadi kekuatan besar untuk mendorong pariwisata Gunung Kelud naik kelas.

"Ritual tahun ini luar biasa. Bahkan tadi belum selesai doa gunungan sudah langsung diserbu dan diperebutkan pengunjung. Ini menunjukkan potensi wisata Kelud sangat besar," terang Mustika usai menghadiri acara.

Dia menilai, Gunung Kelud memiliki semua unsur penting untuk menjadi destinasi wisata unggulan, tak hanya nasional, tetapi juga berpotensi dikembangkan ke skala internasional.

Satu di antara langkah penting, kata Mustika, adalah memperkuat prinsip pengembangan wisata berbasis 3A, yaitu Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas.

"Untuk atraksi, kita sudah punya kekuatan. Larung Sesaji digelar rutin setiap tahun, ditambah dengan pertunjukan seni budaya seperti jaranan, reog, dan tari tradisional. Ini adalah warisan budaya yang sangat menarik bagi wisatawan luar," paparnya.

Baca juga: Warga Kediri Gelar Larung Sesaji di Kawah Gunung Kelud, Wujud Syukur Berkah Hasil Bumi yang Melimpah

Di sisi aksesibilitas, ia mengakui masih ada tantangan yang harus dibenahi, terutama soal infrastruktur jalan dan penunjang keselamatan di area wisata.

Lampu-lampu penanda, jalur pedestrian, hingga rambu wisata menjadi perhatian serius agar perjalanan wisatawan lebih nyaman dan aman.

"Kalau akses dan keselamatan sudah kita tingkatkan, risiko-risiko di lapangan bisa diminimalisir. Itu penting agar wisatawan betah dan kembali lagi," tambahnya.

Sementara itu, terkait amenitas atau fasilitas penunjang, Mustika mengungkapkan rencana revitalisasi kawasan sebelum pintu masuk Gunung Kelud.

Beberapa area yang dulunya sempat digunakan sebagai penginapan akan ditata kembali untuk mengakomodasi kebutuhan wisatawan, mulai dari restoran, toko oleh-oleh, hingga homestay.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved