7 Atlet Panjat Tebing Ponorogo Sumbang 3 Medali di Porprov Jatim, 1 Emas dan 2 Perak, Bikin Bangga

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum 

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - 7 Atlet Panjat Tebing Kabupaten Ponorogo telah pulang ke Bumi Reog dari laga Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim di Malang Raya.

Tak sia-sia, mereka menyumbangkan 3 medali untuk kontingen Ponorogo.

Bahkan, emas pertama yang didapatkan kontingen Ponorogo didapatkan dari Panjat Tebing setelah sempat terseok-seok di papan terakhir perolehan medali.

Diketahui 3 medali itu adalah Emas yang dipersembahkan oleh Berliana Putri Wijaya di kelas speed world record perorangan putri. 

Kemudian dua perak beregu. Perak pertama dalam kelas speed world record.

Baca juga: Raih 30 Medali Emas, Kota Mojokerto Buktikan Diri di Porprov Jatim 2025, Cabor Biliar Jadi Andalan

Mereka yang mempersembahkan adalah Berliana Putri Wijaya, Cezza Zahwa Wilyas Sodikin dan Aathifa Raisa Rinjani

Kemudian perak kedua dalam kelas Speed Classic Campuran. Dipersembahkan oleh Ravo Adinata Miraza dan Berliana Putri Wijaya.

Kepulangan atlet panjat tebing Bumi Reog itu disambut oleh Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Ponorogo Relelyanda Solekha Wijayanti. 

Baca juga: Sosok Dio Novandra Calon Suami Megawati Hangestri, Atlet Selam Peraih Medali Emas, Lulusan Unair

“Alhamdulillah dapat 3 medali, 1 emas dan 2 perak. Lebih baik dibanding Porprov tahun lalu yang hanya 1 emas dan 1 perunggu,” ungkap Ketua FPTI Ponorogo, Relelyanda Solekha Wijayanti, Selasa (8/7/2025).

Lely—sapaan akrab—Ketua FPTI Ponorogo, Relelyanda Solekha Wijayanti apapun hasilnya harus disyukuri. Terlebih atlet kebanggaan Kabupaten Ponorogo pulang dalam kondisi sehat dan membanggakan Kabupaten Ponorogo.

Namun, momentum Porprov ini juga menjadi evaluasi. Lely mengaku secara jujur, selama ini tulang punggung Panjat Tebing adalah Berliana Putri Wijaya.

Baca juga: Akhirnya, Kontingen Ponorogo Pecah Telur di Porprov Jatim, Atlet Panjat Tebing Sumbang Emas Pertama

“Ini adalah momentum kita untuk berfikir bagaimana regenerasi e atlet-atlet panjat tebing ini di Ponorogo selanjutnya agar terus berprestasi menjadi cabang olahraga unggulannya Ponorogo,” tegasnya.

Tantangannya adalah regenerasi. Pun fasilitas yang ada untuk Panjat Tebing di Ponorogo jauh dibanding kota lainnya seperti Surabaya maupun Malang.

Satu diantara atlet panjat tebing, Cezza Zahwa Wilyas Sodikin mengatakan bahwa targetnya memang membawa medali saja. Tidak berani apakah membawa emas, perak maupun perunggu.

Baca juga: Atlet Senam Artistik Kabupaten Malang Borong 11 Medali pada Porprov Jatim 2025

“Alhamdulillah dapat perak. Porprov juga dapat medali tapi perunggu. Sama dengan ini kelasnya,” tambah Cezza.

Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ponorogo sudah 4 kali ikut Porprov. Namun baru dua kali mendapatkan medali.

“Persaingan paling berat Surabaya dan Gresik. Alhamdulillah dapat banget perak. Semoga tahun berikutnya bisa lebih baik,” pungkasnya.