Cerita Avan Anak Penjual Es Keliling Asal Ponorogo Diterima di ITB, Belajar hingga Tengah Malam
Perjuangannya ini bahkan diunggah oleh dosen ITB bernama Imam Santoso di Instagram pribadinya, Adalah Avan Ferdiansyah Hilmi.
Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Anak penjual es keliling asal Ponorogo masuk ITB.
Perjuangannya ini bahkan diunggah oleh dosen ITB bernama Imam Santoso di Instagram pribadinya.
Adalah Avan Ferdiansyah Hilmi.
Kisah itu diunggah oleh dosen ITB Imam Santoso dalam Instagram pribadinya dengan akun @santosoim.
Dalam unggahannya terlihat bahwa tim dari ITB dan Paragon mengunjungi rumah Avan di Jalan Bali, Kelurahan Mangkujayan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jatim.
Baca juga: Dulu Jual Es Keliling Demi Jadi Tentara, Haryanto Kini Punya 300 Bus, Harta Tembus Rp 600 M, Salat
Bahkan tim mereka terlihat kaget dengan rumah keluarga Avan. Lantaran di dalam rumahnya terlihat berjejer piala-piala.
Tidak hanya satu maupun puluhan. Bahkan ratusan piala berjejer.
Video yang diunggah 21 jam lalu langsung disukai ratusan ribu netizen. Puluhan ribu dibagikan. Juga puluhan ribu komentar netizen yang mengagumi dengan sosok Avan.
Baca juga: Penjual Es Degan di Tulungagung Tak Berkutik Ditangkap, Ternyata Pembobol 7 Outlet dan Maling Elpiji
Tribunjatim.com mencoba ke rumah lulusan SMAN 1 Ponorogo ini.
Rumah Avan berlokasi di dalam gang sempit, hanya bisa dilintasi satu sepeda motor.
Saat tiba di rumah Avan, bertepatan dengan ibu Avan, Umi Latifah baru pulang dari berjualan es.
Baca juga: Belajar di Sawah, Anak Petani & Pedagang Kecil Berhasil Masuk ITB, Kini Dapat Beasiswa dari Gubernur
Umi Latifah menuntun sepeda ontelnya ketika memasuki gang rumahnya.
Avan dengan kaos dan celana pendek menyambut ibunya, lalu membantu ibunya menurunkan dagangan.
Diketahui ibu dan bapaknya berjualan es kocok.
Baca juga: Jemput Anak Penjual Baju Bekas yang Masuk ITB, Rektor Nangis Haru, Tabungan Ayah Cuma Rp 1,5 Juta
Selain itu, Avan juga sibuk melayani pembeli yang membeli di toko kecil-kecilan miliknya.
“Setiap hari begini kalau pas longgar. Mumpung masih di Ponorogo, belum ke Bandung, bantuin ibu dan bapak,” ungkap Avan Ferdiansyah Hilmi sambil berkelakar, Selasa (8/7/2025).
Ketika masuk rumah yang hanya berukuran 6 kali 10 dipenuhi dengan piala. Maklum saja, kalau ada yang menyebutnya toko piala.
Baca juga: Pantas Devit Anak Kuli Angkut Dijemput Rektor ITB, 1 Kampung Ikut Mengarak, Dapat Laptop hingga Uang
Rumahnya sangat sederhana, ruang tamu, ruang makan hingga toko kecil menjadi satu.
Avan kemudian berkisah, ITB adalah kampus impiannya.
Seperti diketahui ITB adalah salah satu universitas terbaik, juga dalam jajaran kampus di Asia maupun dunia.
“Hanya mimpi saja awalnya. Karena tidak munafik masalah biaya juga saya pikirkan. Selain itu siswa SMAN 1 Ponorogo bertahun-tahun tidak ada yang keterima ITB,” katanya.

Dia kemudian konsultasi kepada guru Bimbingan Konseling (BK) SMAZA—sebutan—SMAN 1 Ponorogo. Oleh gurunya diyakinkan untuk tetap optimis.
Seiring dengan itu, dia terus melakukan persiapan agar bisa lolos ITB dalam jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Dia belajar keras sampai mengikuti lomba yang diadakan ITB.
“Kalau pas ujian begitu saya pulang sekolah sampai malam hari sekitar pukul 00.00 wib belajar. Dan tentu tidak lupa beribadah,” tambahnya.
Sehari-hari, siswa kelahiran 2006 itu juga tetap belajar. Akan tetapi tidak seperti mau ujian maupun lomba.
“Hanya review siang, malam dilanjut tetapi secukupnya,” tambahnya.
Seperti pepatah usaha tak mengkhianati hasil, Avan pun diterima dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Dia keterima Fakultas Ilmu dan teknologi Kebumian, ITB.
Jauh sebelum SMA, Avan pun rajin mengikuti lomba. Prestasi perdananya adalah lomba penalaran Matematika di salah satu Mall di Ponorogo pada kelas 2 SD di SDN Mangkujayan 1 Ponorogo,
“Lama-lama uda siap, lomba resmi yang diadakan oleh sekolah di Ponorogo. Sampai ikut di tingkat provinsi sampai tingkat nasional,” tambahnya.
Ibu dari Avan, Umi Latifah mengatakan bersyukur anaknya diterima di ITB. Terlebih dia dan bapaknya hanya penjual es keliling.
“Istilahnya saya cuma orang kecil mbak, tapi anak keterima itu rasanya nano-nano. Alhamdulillah sekali,” pungkasnya.
anak penjual es keliling yang lolos masuk ITB
ITB
Avan Ferdiansyah Hilmi
ViralLokal
Berita Ponorogo hari ini
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
MG Motor Indonesia Pamerkan Kendaraan Listrik hingga Uang Muka Rp7 Juta di GIIAS Surabaya 2025 |
![]() |
---|
Bupati Pati Sudewo Ngotot Tak Mau Kehilangan Jabatan usai Diperiksa KPK Terkait Kasus Korupsi DJKA |
![]() |
---|
Generasi Campus Roadshow 2025 di Unair Surabaya, Grab Ajak Mahasiswa Temukan Passion |
![]() |
---|
Perubahan Tata Kelola Haji dan Umrah, Kemenag Jombang Pastikan Siap Jalankan Kebijakan Pusat |
![]() |
---|
Respon Kemenag Surabaya Soal Kementerian Haji dan Umrah, ini Lokasi Kantor Barunya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.