Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sekolahnya Tidak Dapat Satupun Murid Baru yang Mendaftar, Kepsek Prihatin, Minta Perhatian Dinas

Kepsek prihatin dengan kondisi sekolahnya tidak mendapatkan satu orang calon siswa yang daftar.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
ISTIMEWA
TAK ADA MURID BARU MENDAFTAR - Kepala SDN 5 Kraton, Tati Patmawati, sedih tahun ini sekolahnya tidak mendapatkan satu pun calon murid baru. 

"Tidak mungkin semua tugas itu hanya diberikan kepada satu guru," imbuh Nurlaela.

Oleh karena itu, para guru bersertifikat terpaksa mencari tambahan jam mengajar di sekolah lain.

Namun, menurut Nurlaela, kondisi sekolah swasta lain di Bandung pun serupa.

Sehingga, baginya, tak mudah bagi guru untuk mendapatkan jam tambahan.

Peserta mengikuti tes terstandar daerah SPMB tahap dua di SMAN 19 Bandung, Jalan Dago Pojok, Kota Bandung, Jumat (4/7/2025). Di sisi lain, SMA Pendidikan Membangun Bangsa (PMB) hingga kini baru menerima pendaftaran 12 calon murid baru.
Peserta mengikuti tes terstandar daerah SPMB tahap dua di SMAN 19 Bandung, Jalan Dago Pojok, Kota Bandung, Jumat (4/7/2025). Di sisi lain, SMA Pendidikan Membangun Bangsa (PMB) hingga kini baru menerima pendaftaran 12 calon murid baru. (Tribun Jabar/Ahmad Imam Baehaqi)

"Kan, sekolah (swasta) yang lain juga kondisinya sama-sama kekurangan murid baru."

"Sehingga tidak mudah untuk mencari jam mengajar tambahan ini," katanya.

Nurlaela menduga, minimnya pendaftar di SMA PMB tahun ini tak lepas dari kebijakan Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi menaikkan jumlah rombongan belajar (rombel) di sekolah negeri, dari sebelumnya 36 menjadi 50 siswa per kelas.

Tahun lalu, SMA PMB masih menerima pendaftaran puluhan siswa baru hingga cukup untuk membentuk dua rombel.

Namun, tahun ini hanya 12 calon siswa yang mendaftar, padahal tahun ajaran baru sudah di depan mata.

"Kebijakan penambahan rombel dari 36 siswa menjadi 50 siswa di sekolah negeri ini seperti memadamkan nasib guru sertifikasi di sekolah swasta," kata Nurlaela.

Ia berharap ada solusi yang bisa menyelamatkan nasib guru-guru swasta yang kini kesulitan memenuhi target kerja karena minim siswa.

Selain itu, Nurlaela juga berharap orang tua murid tetap mempertimbangkan kualitas pendidikan di sekolah swasta yang tetap kompetitif.

"Kondisi ini membuat kami cukup sedih. Kami berharap ada jalan keluar supaya para guru tetap bisa menjalankan tugasnya dengan baik," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved