Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Puluhan Kilogram Sabu dan Jutaan Pil Koplo Dimusnahkan, Ada dari Jaringan DPO Fredy Pratama

Polda Jatim musnahkan puluhan kilogram sabu dari jaringan internasional Fredy Pratama.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
PEMUSNAHAN NARKOTIKA-Saat Direktur Diresnarkoba Polda Jatim Kombes Pol Robert Da Costa memasukkan barang bukti narkotika ke dalam tungku pemanggangan milik BNN Provinsi Jatim, di depan Gedung Diresnarkoba Mapolda Jatim, pada Rabu (9/7/2025).  

Agar tidak memantik kecurigaan petugas, biasanya proses penyeludupan barang haram tersebut disiasati dengan dikemas dalam wadah perkakas alat onderdil kendaraan. 

Seperti, shock breaker motor, sebagaimana modus penyelundupan yang pernah dibongkar oleh anak buahnya. 

Bahkan, ungkap Robert, ada juga modus penyelundupan menggunakan pengemasan kain karpet rumah tangga. 

"Pengemasan banyak cara, ada yang dimasukkan ke alat mesin; shock breaker. Ada yang diselipkan dalam barang rumah tangga seperti karpet," ungkapnya. 

Mengenai proses pengirimannya. Para sindikat atau bandar narkotika tersebut bakal merekrut warga biasa untuk menjadi kurir yang ditugaskan mengirimkan paket barang berisi sabu dengan metode ranjau atau sistem terputus. Nah, para kurir itu, diupah, sekitar Rp5-10 juta. 

"Kalau kurir mereka gak bawa senjata. Cuma kirim dan diupah. Variatif Rp5-10 juta. Sistemnya ranjau, sistem semua pakai pola terputus," pungkasnya. 

Diberitakan sebelumnya, dikutip dari Kompas.com, bahwa BNN, Bea Cukai, dan TNI AL berhasil menggagalkan penyelundupan sabu 2 ton di perairan utara Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, sekitar pukul 23.00 WIB, Kamis (22/5/2025). 

Operasi tersebut merupakan hasil pantauan selama lima bulan, sejak tim gabungan mendapat informasi dari rekanan internasional mengenai aktivitas penyelundupan narkoba dari wilayah Golden Triangle. 

Sabu dua ton yang disimpan dalam 67 kardus dan 2.000 bungkus, ditemukan dalam kapal berbendera Indonesia, MT Sea Dragon Tarawa. 

Kemudian, seorang perempuan asal Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, bernama Dewi Astutik diduga menjadi otak di balik penyelundupan narkoba jenis sabu seberat dua ton yang digagalkan aparat gabungan tersebut.

Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, membenarkan bahwa Dewi Astutik merupakan warga daerah tersebut.

"Kami sudah ke lokasi, memang benar warga Ponorogo," kata Andin, Rabu (28/5/2025).  Dari informasi yang beredar, Dewi tercatat beralamat di Dukuh Sumber Agung, Desa Balong, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo.

Namun, menurut Kepala Dusun Sumber Agung, Gunawan, nama Dewi Astutik tidak dikenal oleh warga setempat. Meski begitu, ia membenarkan bahwa sosok dalam foto yang beredar adalah salah satu warganya yang biasa dipanggil PA.

"Nama Dewi Astutik tidak ada. Tetapi, alamat itu memang warga sini. Fotonya (Dewi) juga kenal," ujar Gunawan, Selasa (27/5/2025). 

Gunawan menambahkan, PA telah lama bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Ia diketahui pernah bekerja di Hongkong, Taiwan, dan terakhir di Kamboja. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved