Puluhan Kilogram Sabu dan Jutaan Pil Koplo Dimusnahkan, Ada dari Jaringan DPO Fredy Pratama
Polda Jatim musnahkan puluhan kilogram sabu dari jaringan internasional Fredy Pratama.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Polda Jatim musnahkan puluhan kilogram sabu dari jaringan internasional Fredy Pratama.
Sejumlah sekitar 49,5 kg sabu hasil operasi tumpas narkotika selama setengah tahun; Januari-Juni 2025 akhirnya dimusnahkan oleh Diresnarkoba Jatim, dalam tungku pembakaran, di depan Gedung Diresnarkoba Mapolda Jatim, pada Rabu (9/7/2025).
Selain sabu, ada juga narkotika jenis lain yang turut dimusnahkan. Di antaranya, pil karnopen 1,7 juta butir, ekstasi 2,8 ribu butir, obat keras 5,7 juta butir, dan puluhan batangnya tanaman ganja.
Ada juga barang bukti hasil pengungkapan tiga kasus; tujuh orang tersangka, yang ditangkap pada akhir tahun 2024.
Ternyata, narkotika berbagai jenis yang dimusnahkan itu, adalah sebagian besar barang bukti dari keseluruhan hasil penyitaan yang tidak diperlukan dalam proses penyidikan hingga persidangan nantinya.
Baca juga: JATIM TERPOPULER: Tangis Janda Gresik Edarkan Sabu - 1 Jemaah Haji Asal Kabupaten Malang Hilang
Jumlah asli barang bukti yang diperoleh dari penangkapan terhadap 3.876 orang tersangka atas 3.022 kasus selama Januari-Juni 2025 itu, adalah sabu 64 kg, ganja 10 kg, 85 tanaman ganja, ekstasi 10 ribu butir, 3 juta butir pil okerbaya.
Menurut Direktur Diresnarkoba Polda Jatim Kombes Pol Robert Da Costa, para tersangka yang ditangkap oleh anak buahnya berjejaring dengan dua proxy Jaringan Internasional yakni Asia dan Timur Tengah.
Selama kurun waktu setengah tahun ini, ribuan tersangka yang ditangkap oleh anak buahnya dari tingkat polda, polres hingga polsek se-Jatim, disuplai dari Jaringan Asia dengan pentolan gembong narkotika Internasional, Fredy Pratama.
Baca juga: Tiga Tersangka Pengeroyok Letda Abu Yamin Dipindah ke Polda Jatim, Polisi Singgung Keamanan
Belakangan sosok gembong Fredy Pratama kembali viral karena terungkap fakta bahwa praktik bisnis penjualan barang haramnya melibatkan seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Ponorogo, Dewi Astutik.
"Iya ada hasil ungkap kami, yang ternyata jaringan Freddy Pratama. Masih kami dalami, yang pasti jaringan besar di Indonesia adalah Jaringan Freddy Pratama. Jadi. Masuk dari kalimantan dan Malaysia," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com selepas acara pemusnahan, di depan Gedung Diresnarkoba Polda Jatim
Robert mengungkapkan, wilayah Jatim masih menjadi hotspot dan marketplace penjualan narkotika. Terutama wilayah Pulau Madura, ia malah menyebutkan, berdasarkan data kasus, masih terkategori sebagian wilayah rawan penyelundupan dan perdagangan narkotika.
"Wilayah Madura, termasuk daerah merah penyebaran atau kelompok sindikat peredaran narkoba," katanya.
Biasanya, jaringan Fredy Pratama melakukan penyelundupan barang haramnya itu, melalui beberapa pintu masuk wilayah Pulau Sumatera dan Kalimantan, melalui jalur laut. Kemudian, berlanjut melalui jalur darat hingga ke Pulau Jawa dan ke Jatim.
"Freddy Pratama itu jaringan Asia. Proxy-nya (jalur) laut bisa dari daerah-daerah Sumatera dan ada Kalimantan. Karena Jatim, adalah bagian marketnya saja, bukan pintu masuk. Pintu masuk bisa dari Kalimantan, dan Sumatera," jelasnya.
Polda Jatim
Fredy Pratama
narkoba
jaringan internasional
berita jatim hari ini
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
Mantan Suami Nafa Urbach Ikut Apes, Rumah Zack Lee Dijarah Massa, Satpam: Nafa Jarang ke Sini |
![]() |
---|
Trial Game Dirt 2025 Seri Ketiga di Probolinggo Berjalan Dramatis, Pukau Ribuan Penonton |
![]() |
---|
Lirik Lagu Sendiri Disini - Valovadinata, Viral di TikTok: Kini Kau Pergi, Ku Tak Berarti |
![]() |
---|
Arti Lirik Semok Semok Semok, Dangdut Viral di TikTok Dinyanyikan Niken Salindry |
![]() |
---|
Kondisi Terkini Gedung DPRD Kabupaten Blitar Usai Dibakar Massa, 4 TV di Ruang Pimpinan Hilang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.