Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Masyarakat di Desa Kebonduren Madiun Lega, Bakal Direlokasi, Rumahnya Jadi Langganan Banjir

Masyarakat Dusun Kebonduren, Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, akhirnya bisa bernafas lega.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Samsul Arifin
Istimewa
BANJIR - Sejumlah rumah warga di Dusun Kebonduren, Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, tergenang banjir imbas hujan deras berjam jam pada Minggu malam (11/5/2025). Masyarakat yang seringkali jadi korban langganan banjir, akan direlokasi Pemkab Madiun ke tempat lebih aman. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Masyarakat Dusun Kebonduren, Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, akhirnya bisa bernafas lega.

Pemkab Madiun akan merelokasi sejumlah warga ke lokasi yang lebih aman. Pasalnya, wilayah tersebut kerap kali menjadi langganan banjir, imbas hujan intensitas tinggi.

Bupati Madiun Hari Wuryanto mengatakan, masyarakat setempat, khususnya yang dekat dengan Bantaran Sungai, meminta supaya proses evakuasi jadi kebutuhan prioritas pemerintah.

“Masyarakat mengeluhkan kalau setiap musim hujan mereka kena banjir. Mudah-mudahan kami kerjasama dengan Perhutani bisa tindak lanjuti,” ujar Hari Wuryanto, Kamis (10/7/2025).

Mas Hari Wur, sapaan lekatnya, menuturkan, salah satu upaya yang dilakukan adalah menyiapkan satu lahan, guna keperluan relokasi masyarakat. 

Baca juga: Ada Pembangunan Menara BTS di Balerejo, DPMPTSP Madiun Pastikan Belum Ada Pengajuan Resmi

“Langkah lain masih kami upayakan. Mudah-mudahan bisa diselesaikan, yang jelas akan kami realisasikan karena kemarin dari Kementerian Kehutanan juga sudah memberikan arahan kepada kami, untuk melayani yang terbaik,” pungkasnya.

Di tempat yang sama Kepala Desa Kenongorejo Tatang Heru, mengungkapkan, total ada 52 KK setuju direlokasi ke tempat yang lebih aman.

Baca juga: Tower BTS di Balerejo Diduga Belum Berizin, DPRD Madiun Desak Pemkab Tidak Ragu

“Dari 52 KK itu ada sekitar 60 rumah, yang ingin direlokasi, karena sering terjadinya banjir,” ungkapnya.

Menurutnya, berbagai penanganan sudah dilakukan, termasuk membuat tanggul guna menahan derasnya banjir. Akan tetapi hasilnya masih nihil.

Baca juga: Pengrajin Miniatur Sound Horeg di Kabupaten Madiun Tetap Ramai Pesanan Meski Ada Polemik Fatwa Haram

“Banjir terjadi karena pendangkalan sungai akhirnya apapun yang terjadi bila ada air tetap akan muncul banjir di situ. Kemarin sudah ada dari BPS dan Dinas Kehutanan sudah melaksanakan penanggulan tapi ternyata masih jebol,” tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved