Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sejumlah SDN di Mojokerto Tetap Tak Penuhi Pagu, Bersaing Ketat dengan Sekolah Swasta

SPMB 2025 gelombang kedua telah dibuka, namun sejumlah SD di Mojokerto masih tidak bisa memenuhi pagu, karena bersaing ketat dengan sekolah swasta.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Mohammad Romadoni
SEKOLAH DASAR - Sejumlah siswa SDN Tawangrejo, Mojokerto, berbaris rapi di halaman sekolah, bersiap memulai pembelajaran, Kamis (10/7/2025). Sejumlah sekolah di Mojokerto tidak memenuhi pagu dalam SPMB 2025. 

Kemudian, SDN Jembul, SDN Mojogeneng, SDN Jatirejo 2, SDN Tawangrejo, di Kecamatan Jatirejo.

"Kondisi geografis sekolah SD di pelosok, seperti SDN Jembul dan lainnya karena memang penduduknya sedikit. Sehingga tidak memenuhi pagu siswa," tandasnya. 

Nasib SDN Pelosok Hutan Jatirejo Mojokerto

Kepala SDN Tawangrejo, Mojokerto, Henti Yanusri Mawar, mengaku jumlah siswa kelas 1 meningkat 50 persen di SPMB 2025 ini.

"Tahun ini 10 siswa, meningkat jika dibandingkan tahun lalu 5 siswa," ujar Henti.

Menurut dia, letak SDN Tawangrejo berada di desa pelosok hutan Jatirejo dengan jumlah anak usia SD minim

"Memang jumlah siswa usia masuk SD tahun lalu hanya 5. Faktor yang kedua daerah pegunungan, notabene hanya ada 2 dusun yaitu Dusun Nawangan dan Kulubanyu," kata Henti.

Dengan jumlah siswa terbatas dan sarana prasarana gedung seadanya tak membuat keinginanya untuk memajukan sekolah pelosok terhenti.

Perjuangan Henti selama menjadi kepsek di sekolah pelosok, membuahkan prestasi yang patut diapresiasi.

Siswa kelas 4 dan 5 SDN Tawangrejo mewakili kecamatan mendapat juara harapan 3 di FLS3N serta juara harapan 2 tingkat umum saat tampil di sunrise di bidang tari.

"Saya sebagai kepala sekolah mempunyai keinginan membawa SDN Tawangrejo lebih maju dan dikenal di masyarakat dari segi prestasi," ujarnya.

Henti menambah, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepala TK lantaran nantinya bersama siswa kelas 1 SD dalam penyelenggaraan MPLS.

Dirinya mengapresiasi pelaksanaan SPMB yang sebenarnya bagus, namun perlu menjadi perhatian, bahwa bagi SDN yang masuk kategori daerah terpencil untuk pagu tidak bisa memenuhi persyaratan.

Henti tak pantang menyerah, sebagai persiapan dini dirinya berkoordinasi melakukan mapping merangkul dan kerja sama dengan kepala TK maupun SPS yang ada di Desa Tawangrejo, dalam penyimpanan siswa TK lulusan tahun 2026.

"Anak-anak sudah mau sekolah itu kita sudah sangat bersyukur," tukasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved