Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sekolah Kaget Wali Murid Protes Sumbangan Sukarela Rp3 Juta, Bantah Patok Jumlahnya, Kemenag: Lanjut

Protes dilayangkan wali murid Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Cianjur, Jawa Barat. Di mana mereka mengeluhkan sumbangan sukarela.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
sekolah.data.kemdikbud.go.id
SUMBANGAN SUKARELA SEKOLAH - Sejumlah orang tua siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Cianjur, Jawa Barat, menyampaikan protes terhadap kebijakan sumbangan pendidikan sukarela yang diberlakukan sebagai pengganti Uang Dana Bulanan (UDB). Meski disebut bersifat sukarela, dalam surat pernyataan kesediaan justru tercantum pilihan nominal sumbangan hingga Rp 3 juta. 

TRIBUNJATIM.COM - Protes dilayangkan wali murid Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Cianjur, Jawa Barat.

Di mana mereka mengeluhkan sumbangan sukarela yang diberlakukan sebagai pengganti Uang Dana Bulanan (UDB).

Pihak sekolah pun angkat bicara soal masalah ini, dan mengaku kaget.

Sementara Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Cianjur menyebut hal ini sudah ada sejak dulu.

Sebelumnya, sejumlah wali murid protes soal sumbangan sukarela yang nominalnya sudah ditentukan.

Dalam lembaran tanpa kop surat yang ditunjukkan, orang tua siswa diminta memilih salah satu dari tiga besaran sumbangan yang ditentukan, Rp 2,5 juta, Rp 2,7 juta, atau Rp 3 juta, berdasarkan hasil musyawarah dan kesepakatan bersama komite madrasah.

"Katanya sukarela, tetapi kami justru disodori pilihan besaran nominal. Ini yang membuat kami keberatan,” ujar salah satu orang tua siswa, Selasa (8/7/2025) petang, melansir dari Kompas.com.

Ia menyayangkan hal tersebut.

Pasalnya, dalam rapat sebelumnya dengan pihak komite, para orang tua hanya menerima surat pernyataan kesediaan tanpa mencantumkan nominal sumbangan apa pun.

"Namun, tiba-tiba suratnya berubah. Tiba-tiba saja tercantum tiga pilihan nominal sumbangan yang harus kami pilih salah satunya," katanya.

Baca juga: Wali Murid Mengeluh Disuruh Beli Seragam Rp 1,5 Juta, Belum Dijahit dan Tipis, Dindik: Masing-masing

Hal senada disampaikan orang tua siswa lainnya.

Ia berharap pihak sekolah menunjukkan iktikad baik dan menggunakan cara yang lebih elegan dalam mengajak partisipasi orang tua.

Menurutnya, banyak orang tua merasa terkecoh oleh perubahan mendadak pada format surat, yang semula tidak mencantumkan nominal sumbangan.

"Kalau saya pribadi, setelah UDB dihapus, idealnya tidak ada lagi iuran atau sumbangan. Tapi kalau memang ada kebutuhan yang belum tercukupi dari dana yang tersedia, kami masih bisa memahami," kata dia.

"Tetapi jika sumbangan diminta dengan nominal yang sudah ditentukan dan kami diminta memilih salah satunya, tentu kami sangat keberatan," tuturnya.

Baca juga: Ijazah Siswa MAN Ditahan karena Nunggak Tagihan Rp5 Juta, Orangtua Ungkap Biaya Daftar Ulang Sekolah

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved