Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Ternyata Anak Pedagang Es yang Lolos Masuk ITB Tak Pernah Dapat Beasiswa, Viral Rumah Bak Toko Piala

Rumah Avan Ferdiansyah Hilmi (19) di Kelurahan Mankujayan, Kec Ponorogo, Kab Ponorogo terlihat sesak oleh piala dan trofi. Kini ia lolos masuk ITB.

KOMPAS.com/Sukoco
ANAK PENJUAL ES MASUK ITB - Avan siswa SMA N 1 Ponorogo yang berhasil menjadi mahasiswa ITB melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Kedua orangtua Avan hanya berjualan minuman dingin dan es kocok keliling, namun dari prestasi akademisi Avan memiliki lebih dari 100 piala kejuaraan dari SD hingga SMA dengan mengikuti sejumnlah lomba termasuk lomba olimpiade kebumian di ITB. 

“Kadang di sekitar Madiun, kadang sampai di Kediri. Kalau yang ngantar pasti bapaknya, kalau jauh, saya tetap jualan. Kalau bapaknya kan jualan keliling di wilayah pinggiran kota jadi ya libur nggak jualan,” katanya.

Tak pernah mendapat beasiswa

Meski berhasil mengumpulkan lebih dari 100 trofi dan piala kejuaraan, bahkan kejuaraan OSN tingkat nasional, tak sekalipun Avan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah.

Eko Yudianto mengaku sering meminta keringanan biaya kepada pihak sekolah agar bisa meringankan biaya sekolah Avan karena dari pekerjaannya sebagai pedagang es kocok keliling yang tidak seberapa.

“Enggak pernah dapat beasiswa untuk sekolah. Biasanya untuk meringankan biaya sekolah saya minta keringanan biaya ke sekolah. Umpama ada biaya urunan Rp 200.000, saya minta bayar separuhnya,” katanya.

Meski tak pernah mendapatkan beasiswa dari pemerintah daerah setempat, Eko mengaku bersyukur karena sejumlah yayasan mengulurkan bantuan untuk membantu kebutuhan seragam, buku, dan sejumlah keperluan sekolah anaknya.

Sayangnya, bantuan dari pihak ketiga tak lagi diterima sejak Avan masuk di SMA N 1 Ponorogo.

“SD-nya dulu dapat dari PLN. Kemudian SMP-nya dapat bantuan dari Baznas. Tapi masuk SMA sama sekali tidak ada bantuan,” ucap Eko.

Mirisnya, meski tergolong keluarga tidak mampu, nama Eko Yudianto tak pernah masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Sampai saat ini pun keluarganya tak terdaftar sebagai peserta BPJS karena alasan perekonomian.

“Yang kita khawatirkan adalah kesehatan Avan kalau nanti kuliah keluar kota, karena dia tidak memiliki BPJS,” ujar Eko.

Dari matematika, biologi hingga ilmu bumi

ANAK PENJUAL ES MASUK ITB - Avan siswa SMA N 1 Ponorogo yang berhasil menjadi mahasiswa ITB melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Kedua orangtua Avan hanya berjualan minuman dingin dan es kocok keliling, namun dari prestasi akademisi Avan memiliki lebih dari 100 piala kejuaraan dari SD hingga SMA dengan mengikuti sejumnlah lomba termasuk lomba olimpiade kebumian di ITB.
ANAK PENJUAL ES MASUK ITB - Avan siswa SMA N 1 Ponorogo yang berhasil menjadi mahasiswa ITB melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Kedua orangtua Avan hanya berjualan minuman dingin dan es kocok keliling, namun dari prestasi akademisi Avan memiliki lebih dari 100 piala kejuaraan dari SD hingga SMA dengan mengikuti sejumnlah lomba termasuk lomba olimpiade kebumian di ITB. (KOMPAS.com/Sukoco)

Avan Ferdiansyah Hilmi mengaku bahwa saat masih menjadi siswa SD, dia senang sekali pelajaran matematika, sehingga setiap perlombaan matematika dia dipastikan akan menyabet juara utama.

Ketika menginjak SMP, dia mengaku beralih suka mempelajari pelajaran biologi, karena bercita-cita ingin menjadi dokter.

“Biologi identiknya dengan jurusan dokter sehingga suka belajar biologi. Alhamdulillah, dari SD masuk dan masuk SMA mudah dari jalur prestasi dengan menunjukkan semua trofi dan piala kejuaraan lomba,” ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved