Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Ternyata Anak Pedagang Es yang Lolos Masuk ITB Tak Pernah Dapat Beasiswa, Viral Rumah Bak Toko Piala

Rumah Avan Ferdiansyah Hilmi (19) di Kelurahan Mankujayan, Kec Ponorogo, Kab Ponorogo terlihat sesak oleh piala dan trofi. Kini ia lolos masuk ITB.

KOMPAS.com/Sukoco
ANAK PENJUAL ES MASUK ITB - Avan siswa SMA N 1 Ponorogo yang berhasil menjadi mahasiswa ITB melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Kedua orangtua Avan hanya berjualan minuman dingin dan es kocok keliling, namun dari prestasi akademisi Avan memiliki lebih dari 100 piala kejuaraan dari SD hingga SMA dengan mengikuti sejumnlah lomba termasuk lomba olimpiade kebumian di ITB. 

Menginjak SMA, Avan mulai berpikir realistis dengan kondisi perekonomian keluarganya yang mana kedua orang tuanya hanya berjualan es kocok dan minuman ringan di alun-alun Ponorogo, pasti akan kesulitan memenuhi kebutuhan biaya kuliah.

Dia mengaku mulai mengalihkan fokus belajar biologi dan melupakan mimpi kuliah di jurusan kedokteran.

“Masuk SMA mulai berpikir realistis, kalau mau kuliah kedokteran tidak mungkin karena biaya kuliah yang mahal. Akhirnya saya belajar ilmu bumi, karena ilmu bumi itu merangkum semua ilmu yang saya pelajari, dari matematika, kimia, biologi, semua dibutuhkan di dalam ilmu bumi,” katanya.

Pilihan belajar ilmu bumi, menurut Avan, bukan tanpa alasan.

Saat masuk SMA N 1 dari jalur prestasi, dia melakukan riset warga Ponorogo yang berhasil mendapat beasiswa di bidang ilmu bumi berkat mengikuti O2SN, dan kebetulan orang tersebut adalah alumni dari SMA N 1 Ponorogo.

Sejak saat itu, dia bertekad harus mengikuti lomba O2SN agar bisa mendapatkan beasiswa kuliah ke ITB sebagai perguruan tinggi favoritnya.

“Kelas 1 SMA ikut O2SN tapi hanya sampai di tingkat provinsi. Kemudian belajar keras untuk mengejar O2SN di kelas 2 karena ini kesempatan terakhir untuk mengikuti lomba. Kalau ikutnya kelas 12, finalnya itu kelas 13. Alhamdulillah terpilih untuk final,” katanya.

Baca juga: Sosok Devit Anak Kuli Angkut Masuk ITB hingga Bikin Warga Sekampung Bangga, Kini Siap Merantau

Keinginan Avan untuk kuliah di ITB semakin menguat ketika diundang oleh ITB sebagai finalis lomba ilmu bumi.

Sayangnya, keinginan untuk membawa pulang trofi juara dari Kampus ITB gagal.

Avan juga sempat patah semangat untuk meneruskan mimpinya untuk kuliah di ITB.

“Sempat konsultasi dengan pembina karena sudah merasa tidak mungkin kuliah di ITB. Tapi Pembina mendorong, ikut saja, kalau terkait biaya dan lainnya dipikir belakang. Diterima juga belum kan,” ucapnya.

Avan akhirnya kembali bersemangat untuk mendaftar di ITB melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

Dan benar, dia dinyatakan lolos.

Bahagia sempat dirasakan sejenak. Sebab, soal biaya kembali menjadi mimpi buruknya karena untuk mengambil nama UKT pertama ITB harus menyiapkan uang yang mencapai Rp 12,5 juta.

“Ya kepikir dapat duit darimana. Akhirnya minta perpanjangan waktu 2 minggu. Sempat mau mengundurkan diri mengingat biayanya,” ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved