Berita Viral
Tak Ada Murid Daftar, Gaji Guru Kurang dari Rp 300 Ribu, Pendidik Anak Bangsa Jauh dari Kata Layak
Dunia pendidikan semakin memprihatinkan, terutama gaji dan penghasilan untuk para guru. Inilah kisah memprihatinkan para guru.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Dirinya merasa tidak pernah diajak untuk berkomunikasi dengan pemerintah terkait kebijakan dan dampak tersebut.
Sebaliknya, Wahyu ingin Dedi Mulyadi merangkul SMK swasta, yang minim siswa, karena tidak semua SMK swasta memiliki kekuatan finansial.
Wahyu menyebut, Dedi Mulyadi memberi perhatian anak putus sekolah untuk disekolahkan.
Tapi sebaliknya, Dedi justru membuka jurang hilangnya pekerjaan pada guru di SMK swasta.
Guru honorer juga menggantungkan hidupnya di sekolah untuk dapat menafkahi istri dan anaknya di rumah.
"Siswa yang putus sekolah diangkat, tidak memikirkan guru yang dipecat, dirumahkan, tidak bisa kerja lagi karena sekolah ditutup, hingga kalau guru tidak kerja ada orang tua yang dirugikan, istri atau suami, serta anak anak, kami butuh rangkulan dari pemerintah," tutur Wahyu.
Wahyu Hidayat Kepala Sekolah SMK Veteran Kota Cirebon Jawa Barat memberikan penjelasan terkait kondisi saat ini kepada Kompas.com di salah satu rung kelas pada Jumat (11/7/2025) siang.
Baca juga: Polisi Periksa 6 Orang dalam Kasus Dugaan Perzinahan Bos Buah Gresik, Adegan Saat Digerebek Terkuak
Salah satu yang ditawarkan Wahyu, agar SMK swasta tetap dapat hidup adalah pemanfaatan ruang kelas dan gedung.
Menurutnya, banyak gedung SMK swasta yang masih layak digunakan untuk menampung siswa dari sekolah negeri yang kelebihan kapasitas.
Selain itu, gedung-gedung kosong tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk menampung anak-anak yang berisiko putus sekolah, termasuk untuk penyelenggaraan sekolah rakyat, yang digagas pemerintah.
SMK Veteran memiliki total 25 ruang kelas belajar, untuk kegiatan belajar mengajar empat jurusan: Akuntansi, Manajemen Perkantoran, Pemasaran Bisnis Digital, dan Teknik Jaringan Komputer.
Namun, kini, karena siswa yang minim, hanya 12 kelas yang dipakai, 13 lainnya mangkrak.
"Ada bangunan sekolah swasta yang memenuhi dan tidak dipakai, kenapa tidak dimanfaatkan. Kasih murid, atau ditarik menjadi sekolah negeri atau dimanfaatkan jadi sekolah rakyat, sehingga kelas kelas ini tidak rusak, kita sudah rutin pembersihan, tapi karena tidak dipakai, ya seperti ini," keluh Wahyu.
Baca juga: Jadi Wadah Promosi dan Pemasaran, Pemkot Batu Bakal Bangun Mal UMKM, di Sini Lokasinya
Sebelumnya, Wahyu menerangkan, minimnya siswa baru pada tahun ajaran ini diduga dampak atas kebijakan baru Gubernur Jawa Barat, yang tertuang dalam Keputusan Gubernur Jabar, Nomor 463.1/Kep.323-Disdik/2025, tentang Petunjuk Teknis Pencegahan Anak Putus Sekolah ke Jenjang Pendidikan Menengah di Provinsi Jawa Barat.
"Kondisi tahun sekarang sangat prihatin, sangat terkena dampak aturan terbaru, kita harus banyak cari, tapi bingung, apakah masih ada, karena yang kemarin tidak diterima tahap pertama, ditarik lagi di negeri. Sekarang di sini, hanya 11 orang murid," kata Wahyu saat ditemui Kompas.com di SMK Veteran Jumat (11/7/2025) siang.
Edi Kaget Istri Beri Akta Cerai saat Mengaji di Rumah Mertua, Tak Tahu Ditalak |
![]() |
---|
Kisah Driver Ojol Riri Terima Pesanan Martabak dari Luar Pulau, Ternyata Salah Orderan |
![]() |
---|
Warga Terdampak Debu Tambang Cuma Diberi Ganti Rugi Sembako Rp200 Ribu, DPRD Tegur Perusahaan |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Kasihan Immanuel Ebenezer Diborgol Pakai Baju Oranye: Mungkin Dia Khilaf |
![]() |
---|
Menu MBG Nasi Tutug Oncom untuk Siswa Viral, Camat Jelaskan Sudah Diperiksa Ahli Gizi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.