Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Viral Internasional

Warga Gaza Harus Bayar 40 Persen untuk Ambil Uang Sendiri, Direktur Sekolah: Masyarakat Nangis Darah

Warga Gaza harus membayar 40 persen sebagai komisi untuk bisa mengambil uangnya.

Pexels/Liliana Drew
KRISIS KEUANGAN - Ilustrasi tarik tunai di ATM. Warga Gaza, Palestina harus mau membayar 40 persen komisi untuk mengambil uangnya sendiri di jaringan broker. 

TRIBUNJATIM.COM - Warga Gaza harus membayar 40 persen sebagai komisi untuk bisa mengambil uangnya.

Kondisi ekonomi warga Gaza di Palestina semakin buruk.

Pasokan makanan, bensin dan obat-obatan semakin menipis.

Hampir semua cabang bank dan ATM tak beroperasi.

Masyarakat pun bergantung pada jaringan broker uang tunai yang kuat, dan tak terbatas untuk mendapatkan uang untuk kebutuhan sehari-hari.

“Masyarakat menangis darah karenanya,” ujar Ayman Al-Dahdouh, direktur sekolah yang tinggal di Gaza dikutip dari Associated Press, Jumat (11/7/2025), via kompas.tv.

Baca juga: Dulu Israel Sering Bom Rumah Sakit di Gaza Palestina, Kini Kena Balasan dari Serangan Rudal Iran

“Ini mencekik kami, membuat kami kelaparan,” tambahnya.

Di tengah inflasi yang melonjak, tingkat pengangguran yang tinggi, dan tabungan yang menipis, kelangkaan uang tunai telah memperparah tekanan finansial yang dialami keluarga.

Beberapa di antaranya bahkan sampai menjual harta benda mereka untuk memiliki kebutuhan pokok.

Uang tunai yang tersedia bahkan telah kehilangan sebagian daya tariknya.

Warga Palestina menggunakan mata uang Israel, shekel, untuk sebagian besar transaksi.

Namun, karena Israel tak lagi memasok wilayah tersebut dengan uang kertas cetak baru, para pedagang semakin enggan menerima uang kertas yang sudah lusuh.

Baca juga: Paus Fransiskus Sempat Serukan Perdamaian untuk Gaza sebelum Meninggal: Saya Memikirkan Rakyat Gaza

Para ahli mengatakan krisis keuangan yang melanda Gaza memiliki beberapa akar penyebab.

Untuk membatasi kemampuan Hamas membeli senjata dan membayar para pejuangnya, Israel menghentikan penerimaan uang tunai di Gaza pada awal perang.

Sekitar waktu yang sama, banyak keluarga kaya di Gaza menarik uang mereka dari bank dan kemudian melarikan diri dari wilayah tersebut.

Sumber: Kompas TV
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved