Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Aflah Lega Bisa Jual Seragam 1000 Potong Sehari Jelang Masuk Sekolah, Tak Terdampak Aturan Pemkot

Berkah dirasakan para penjual seragam jelang momen masuk sekolah. Keramaian toko penjual seragam tampak di Kota Malang, Jawa Timur.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM/KUKUH KURNIAWAN
PENJUAL SERAGAM UNTUNG - Pemilik toko seragam Raya yang terletak di Pasar Besar, Kecamatan Klojen, Kota Malang tengah melayani pembeli, Kamis (10/7/2025). Jelang masuk sekolah, seragam yang terjual bisa 1000 potong dalam sehari. 

"Harga jual tergantung harga bahan kainnya. Kalau di kami, mulai dari kain hingga desainnya termasuk penjahit dari satu merek yang sama yaitu merek toko kami sendiri," imbuhnya.

Baca juga: Jelang Masuk Sekolah, Toko Seragam di Kota Malang Diserbu Pembeli, 1000 Potong Terjual Dalam Sehari

Ketika ditanya terkait adanya program seragam gratis dari Pemkot Malang, ia mengaku tidak berdampak signifikan terhadap penjualan.

"Tidak sampai berdampak ke penjualan. Karena kami tetap mengutamakan kualitas produk seragam," tandasnya. (Kukuh Kurniawan)

Di tempat lain, Mohammad Fahrudin, pemilik toko seragam Lancar Jaya di Jalan Basuki Rahmat Tulungagung juga ketiban berkah tahun ajaran baru.

Volume penjualan seragam SD dan SMP mengalami peningkatan, karena Dinas Pendidikan membebaskan orang tua membeli seragam di luar.

Selain itu tidak ada bantuan seragam bagi siswa bari seperti periode sebelumnya, yang telat dibagikan.

“Kalau yang lama masih ada bantuan seragam, semua kan berharap dapat bantuan. Jadi banyak yang belinya belakangan,” ujar Rudi, panggilan akrabnya, Selasa (8/7/2025).

Ia mengungkapkan, saat ini saingan toko adalah para penjual online.

Diakui Rudi, penjualan online lebih ramai dibanding dengan penjualan langsung di toko.

Namun Rudi mengaku lebih fokus jualan offline, karena jualan online lebih ribet dan menguras tenaga.

“Ternyata juga banyak yang kecewa. Harganya lebih murah namun ternyata kualitasnya kurang memuaskan,” katanya.

Untuk menarik pembeli, Rudi memberi layanan khusus, seragam bisa ditukar jika memang tidak cocok.

Pembeli diberi waktu 2 hari untuk, jika ukurannya kurang pas masih bisa ditukar.

Selain itu, Rudi membebaskan pembeli untuk memeriksa kualitas barang yang dijual.

“Kalau di toko memang sedikit lebih mahal dibanding online. Tapi barang kami bisa dicek langsung, jika cocok baru dibeli,” tegasnya.

Baca juga: Harga Seragam SMA/SMK di Trenggalek Dikeluhkan Warga, DPRD Jatim Minta Dispendik Evaluasi

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved