Aflah Lega Bisa Jual Seragam 1000 Potong Sehari Jelang Masuk Sekolah, Tak Terdampak Aturan Pemkot
Berkah dirasakan para penjual seragam jelang momen masuk sekolah. Keramaian toko penjual seragam tampak di Kota Malang, Jawa Timur.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Berkah dirasakan para penjual seragam jelang momen masuk sekolah.
Keramaian toko penjual seragam tampak di Kota Malang, Jawa Timur.
Warga mulai memburu seragam sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA.
Ini seperti tampak di toko seragam Raya yang terletak di Pasar Besar, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur.
Satu di antara pembeli, Widya (38) mengatakan, masa libur akan segera berakhir.
Sehingga, ia langsung mengajak sang anak untuk berburu seragam sekolah.
"Hari ini mulai mencari seragam sekolah, buat anak saya yang naik kelas 5 SD. Sudah waktunya ganti, karena badannya makin besar dan seragam yang lama tidak muat," ujarnya kepada TribunJatim.com, Kamis (10/7/2025).
Dirinya menjelaskan, bahwa lebih enak memilih dan membeli seragam sekolah sendiri. Selain bisa mencari harga yang terjangkau, juga dapat mengecek langsung kualitas bahan seragam.
"Lebih enak beli sendiri seragam sekolah, dan memang saya langganan di toko ini. Selain harganya bisa ditawar, juga bisa tahu langsung kualitas jahitan seragam," tambahnya.
Sementara itu, pemilik toko seragam Raya, Aflah menuturkan, serbuan pembeli sudah dirasakan sejak tiga minggu lalu.
Dan diprediksi akan terus berdatangan hingga awal Agustus mendatang.
Baca juga: Wali Murid Mengeluh Disuruh Beli Seragam Rp 1,5 Juta, Belum Dijahit dan Tipis, Dindik: Masing-masing
"Sudah berlangsung ramainya dan diperkirakan akan terus terjadi hingga awal Agustus. Dan para pembeli ini banyak yang mencari mulai bawahan sampai atasan," jelasnya.
Dirinya menerangkan di hari-hari biasa, penjualan seragam di kisaran 200 potong per hari. Namun saat masuk tahun ajaran baru, angka penjualan bisa meningkat drastis.
"Di saat tahun ajaran baru seperti ini, penjualan bisa mencapai hingga seribu potong. Memang naiknya banyak, hingga lebih dari 100 persen," ungkapnya.
Meski penjualan meningkat drastis, namun tak berpengaruh terhadap harga seragam. Andaikan pun ada, kenaikan harganya tidak terlalu tinggi sekitar Rp 2.000 hingga Rp 3.000 saja.
"Harga jual tergantung harga bahan kainnya. Kalau di kami, mulai dari kain hingga desainnya termasuk penjahit dari satu merek yang sama yaitu merek toko kami sendiri," imbuhnya.
Baca juga: Jelang Masuk Sekolah, Toko Seragam di Kota Malang Diserbu Pembeli, 1000 Potong Terjual Dalam Sehari
Ketika ditanya terkait adanya program seragam gratis dari Pemkot Malang, ia mengaku tidak berdampak signifikan terhadap penjualan.
"Tidak sampai berdampak ke penjualan. Karena kami tetap mengutamakan kualitas produk seragam," tandasnya. (Kukuh Kurniawan)
Di tempat lain, Mohammad Fahrudin, pemilik toko seragam Lancar Jaya di Jalan Basuki Rahmat Tulungagung juga ketiban berkah tahun ajaran baru.
Volume penjualan seragam SD dan SMP mengalami peningkatan, karena Dinas Pendidikan membebaskan orang tua membeli seragam di luar.
Selain itu tidak ada bantuan seragam bagi siswa bari seperti periode sebelumnya, yang telat dibagikan.
“Kalau yang lama masih ada bantuan seragam, semua kan berharap dapat bantuan. Jadi banyak yang belinya belakangan,” ujar Rudi, panggilan akrabnya, Selasa (8/7/2025).
Ia mengungkapkan, saat ini saingan toko adalah para penjual online.
Diakui Rudi, penjualan online lebih ramai dibanding dengan penjualan langsung di toko.
Namun Rudi mengaku lebih fokus jualan offline, karena jualan online lebih ribet dan menguras tenaga.
“Ternyata juga banyak yang kecewa. Harganya lebih murah namun ternyata kualitasnya kurang memuaskan,” katanya.
Untuk menarik pembeli, Rudi memberi layanan khusus, seragam bisa ditukar jika memang tidak cocok.
Pembeli diberi waktu 2 hari untuk, jika ukurannya kurang pas masih bisa ditukar.
Selain itu, Rudi membebaskan pembeli untuk memeriksa kualitas barang yang dijual.
“Kalau di toko memang sedikit lebih mahal dibanding online. Tapi barang kami bisa dicek langsung, jika cocok baru dibeli,” tegasnya.
Baca juga: Harga Seragam SMA/SMK di Trenggalek Dikeluhkan Warga, DPRD Jatim Minta Dispendik Evaluasi
Penjualan seragam sekolah mulai mengalami peningkatan sejak awal Juni 2025.
Rudi memperkirakan, puncak penjualan terjadi pada Sabtu (12/7/2025) dan Minggu (13/7/2025) karena Senin (14/7/2025) sudah hari pertama masuk sekolah.
Jika dirata-rata, setiap hari Rudi bisa menjual 40-50 setel seragam, atau naik sekitar 45 persen dari situasi normal.
“Yang paling banyak seragam SD dan SMP. SMA hanya sedikit, karena ada yang jualan seragam jadi,” jelasnya.
Satu setel seragam SD pendek dijual Rp 110.000, sedangkan yang panjang Rp 140.000.
Satu setel seragam SMP pendek dijual Rp 160.000, sementara yang panjang Rp 170.000.
Rudi juga menjual aksesori seragam, seperti ikat pinggang dan topi untuk SD dan SMP.
“Sabuk dan topi untuk SMP rata-rata Rp 20.000. Untuk yang SD lebih murah lagi,” tambahnya.
Sebelum berjualan seragam, Rudi mempunyai toko sembako di tempat jualannya saat ini.
Namun penjualan sembako kurang laris dibanding tetangganya yang berjualan seragam sekolah.
Rudi pun mencoba mengambil sejumlah seragam dari tetangganya untuk dijual, dan ternyata laku.
Baca juga: Penjual Seragam Sekolah di Tulungagung Kebanjiran Pembeli, Cuan saat Sekolah Tak Ikutan Jualan
Tahun 2007 Rudi sepenuhnya mulai berjualan seragam sekolah dan menutup toko sembako miliknya.
Bahkan kini dia membuka usaha konveksi sendiri dengan 5 karyawan, untuk memasok seragam untuk tokonya.
Jika pasokan seragam di tokonya kurang, Rudi akan mengambil barang dari konveksi lain.
“Asal sekolah tidak jualan seragam, maka akan ikut menggerakkan ekonomi. Konveksi lokal dapat untung, para penjual seragam juga untung,” paparnya.
Tahun 2011 Rudi juga membuka cabang di Ngunut untuk melayani pembeli dari timur.
Ekspansi usaha ini karena melihat peluang, banyak pembeli dari Kecamatan Rejotangan, Pucanglaban, bahkan Kabupaten Blitar.
Salah satu pembeli, Lia, mengaku sudah langganan membeli seragam di Lancar Jaya.
Saat ditemui, Lia baru membeli 3 setel seragam untuk anaknya yang kelas 1 dan kelas 3.
Menurutnya, membeli langsung di toko lebih praktis karena bisa langsung memilih ukuran.
“Kalau dari sisi harga relatif sama, tapi di sini kualitas barangnya bagus. Sudah langganan di sini,” ucapnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
toko seragam Raya
Pasar Besar
Kecamatan Klojen
Kota Malang
penjual seragam
ViralLokal
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Daftar Hitam Kelakuan Polisi Seminggu Terakhir, Bikin Pelajar Koma hingga Ojol Tewas Tragis |
![]() |
---|
Heboh Nenek di Banyuwangi Ditemukan Meninggal di Rumah, Kondisi Tak Dikenali, Polisi: Diduga Sakit |
![]() |
---|
JATIM TERPOPULER: Pencurian Pikap di Lumajang Terlacak GPS - Kebakaran Warung Makan di Tuban |
![]() |
---|
Usulan Dewan Kesenian Demi Majukan Kebudayaan di Kota Batu, Singgung Perda dan Museum |
![]() |
---|
Hasil Kolaborasi Pemkot dan Kejari Kota Malang, Kini 25 Anak Sah Miliki Status Perwalian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.